SENIN, 6 JUNI 2016 | Nomor 905 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
MENGENANG MUHAMMAD ALI
CULINARY
DUNIA DIUNDANG KE PEMAKAMAN
SENSASI BERBUKA DI KRAMAT RAYA
»A10-A11
»C25
ULASAN LENGKAP DI HALAMAN » B13-B24 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Harga daging sapi Rp 80 ribu dinilai irasional. JAKARTA (HN) Operasi pasar yang digelar pemerintah sejak awal Juni belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Harga kebutuhan pokok masih mahal karena operasi tidak masuk ke pasar tradisional. Agustin, ibu rumah tangga asal Lenteng Agung mengatakan kecewa karena tidak mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah saat operasi pasar. Ia sudah mengantre sejak setengah jam sebelum operasi pasar dibuka pukul 08.00 WIB. Namun ia tetap tidak mendapat kupon untuk mendapatkan sembako murah. “Padahal saya ingin membeli daging sapi untuk bikin sup. Terpaksa saya hanya beli telur dan terigu,” kata Agustin kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (5/6). Ia berharap pemerintah bisa menambah pasokan daging di operasi pasar selanjutnya. Kebijakan tersebut dianggap cukup membantu masyarakat ekonomi lemah. Selama ini ia tidak mampu membeli daging sapi dengan harga Rp 130 ribu per kilogram. Operasi pasar yang menjual daging sapi hanya Rp 80 ribu per kilogram sebenarnya cukup membantu masyarakat. “Saya senang kalau ada operasi pasar. Orang kecil seperti saya bisa makan enak. Harga
daging sekarang mahal, uang kami tidak cukup,” ujarnya. Pedagang daging di Pasar Lenteng Agung, Sobari mengatakan, harga daging sapi masih Rp 130 ribu per kilogram. Operasi pasar murah yang digelar di halaman PD Pasar Jaya Lenteng Agung belum menurunkan harga. “Kami membeli dari kulakan dengan harga tinggi. Tidak mungkin kami menjual murah. Operasi pasar yang digelar di sini tidak berpengaruh menurunkan harga,” kata Sobari. Menurut Sobari, sulit menurunkan harga daging sapi jika tidak ada kerja sama pemerintah dengan Rumah Potong Hewan (RPH). Pemerintah harus memantau RPH dan memberikan pasokan yang cukup. Ia menilai, permintaan daging sapi saat ini sudah naik 10 persen dari sebelumnya. Pemerintah harus memastikan stok aman, bukan hanya menggelar operasi di depan pasar tradisional. “Itu sama saja bersaing dengan pedagang,” ujar Sobari. Warga asal Lenteng Agung, Umi Kulsum, mengaku tetap membeli daging sapi meski harga belum turun. Ia membeli jenis tulangan seharga Rp 80 ribu per kilogram dan daging khas dalam Rp 130 ribu per kilogram. “Mau tidak mau kami beli meski mahal, soalnya butuh,” katanya. Ibu dua anak ini mengaku sem-
PERMINTAAN DAGING SAPI 2015-2016 TAHUN 2015 2016 revisi a. Estimasi terendah b. Estimasi tertinggi
KONSUMSI (KG) 2,56 2,51
KEBUTUHAN (TON) 653,98 651,424
LOKAL (TON) 416,09 441,761*
IMPOR 237,89 209,663
2,61
674,69
402,20**
272,49
3,1
801,36
536,27
265,09
Catatan: * 2,6 juta ekor. ** 2,3 juta ekor | Sumber: Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia
HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
Operasi Pasar Minim Pasokan
TARAWIH DI MASJID LUAR BATANG Sejumlah warga melakukan shalat tarawih di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Minggu (5/6). Pemerintah memutuskan 1 Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada Senin, 6 Juni 2016.
pat berharap penurunan harga. Tapi ia sudah tidak berharap banyak karena tidak ada pergerakan harga sama sekali. “Bawang saja masih sama, Rp 40 ribu. Daging juga mahal. Ya, kami sudah pasrah. Pemerintah hanya bisa janji tapi operasi pasar tidak mencukupi semua orang,” ujar Umi. Kepala PD Pasar Jaya Lenteng Agung, Suherman mengatakan, operasi pasar sudah berlangsung dua hari terakhir. Ia mengakui kekurangan pasokan daging sapi sehingga masyarakat banyak tidak kebagian. “Sejak kemarin kami ada dua jenis daging untuk sup dan rendang, semua 150 kilogram. Antusiasme masyarakat cukup bagus
sehingga habis cepat.” Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, sulit sekali menurunkan harga daging sapi sesuai keinginan Presiden Joko Widodo. Harga daging di bawah Rp 80 ribu per kilogram dianggap tidak rasional. Penurunan harga komoditas itu tidak akan sesuai ekspektasi presiden meski operasi pasar terus digelar. “Meski daging impor diguyur ke pasar, harga daging sapi tetap tidak bisa di bawah Rp 80 ribu per kilogram. Harga tetap di atas Rp 100 ribu per kilogram,” ujarnya. Ia menilai, harga daging sapi sulit turun karena Harga Pokok Penjualan (HPP) dan kurs rupiah.
HPP pedagang saat ini mencapai Rp 109-110 ribu per kilogram dan dipicu pelemahan rupiah di awal tahun. Tidak hanya itu, daging sapi yang ada saat ini merupakan impor periode Januari-Februari 2016. Harga impor sapi Australia senilai US$ 3,15 per kilogram dengan kurs Rp 14 ribu per dolar AS (sekitar Rp 44.100 per kilogram). Itu pun belum termasuk ongkos transportasi. Daging sapi lokal di rumah potong hewan mencapai Rp 87 ribu dan dijual ke konsumen sekitar Rp 105-120 per kilogram. “Pedagang hanya untung sekitar Rp 3.000 per kilogram.” O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH
IMSAKIYAH RAMADHAN 1437 H | 6 JUNI 2016 JAKARTA & SEKITARNYA Imsak 04.27 Subuh 04.37 Maghrib 17.47
SURABAYA & SEKITARNYA Imsak 04.05 Subuh 04.15 Maghrib 17.22
MEDAN & SEKITARNYA Imsak 04.42 Subuh 04.52 Maghrib 18.36
MAKASSAR & SEKITARNYA Imsak 04.35 Subuh 04.45 Maghrib 17.59
BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsak 04.38 Subuh 04.48 Maghrib 18.16
MANADO & SEKITARNYA Imsak 04.01 Subuh 04.11 Maghrib 17.48
JAYAPURA & SEKITARNYA Imsak 04.09 Subuh 04.19 Maghrib 17.40 Sumber: Kementerian Agama RI
Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG