SELASA, 6 SEPTEMBER 2016 | Nomor 973 Tahun IV
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
SENJATA GANDA
MENYANTAP JENGKOL TAK LAGI DONGKOL
»B17
»C25
BRASIL vs KOLOMBIA
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN HASIL OTT KPK
KETUA KPK: KASUS KORUPSI BERUPA SUAP YANG MENJERAT YAN ANTON SEHARUSNYA BISA MENJADI PEMBELAJARAN BAGI KEPALA DAERAH LAINNYA.
ANTARA
YAN ANTON FERDIAN Bupati Banyuasin UMAR USMAN Kepala Dinas Pendidikan Kab Banyuasin RUSTAMI Kepala Bagian Rumah Tangga Kab Banyuasin SUTARYO Kepala Seksi Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Dasar Kab Banyuasin HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
JAKARTA (HN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan enam tersangka setelah memeriksa selama 1x24 jam pascaoperasi tangkap tangan (OTT) di tempat berbeda pada Minggu (4/9). Lima tersangka ditangkap di Banyuasin, Sumatera Selatan, dan seorang tersangka dicokok di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. “YAF, UU, Rus, K, dan Sty ditangkap di Banyuasin, sedangkan ZM di Mangga Dua,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (5/9). Basaria menjelaskan, modus kasus ini adalah ijon proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin. Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian mengetahui betul ada beberapa proyek di daerahnya dan yakin mendapatkannya. “Jadi ini semacam ijon,” ujarnya. Mengetahui ada beberapa proyek, Yan Anton mengincar salah satu proyek di Dinas Pendidikan. Yan Anton memerintahkan Kepala Bagian Rumah Tangga Banyu Asin Rustami menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Umar Usman. Bersama Kepala Seksi Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Dasar Kabupaten Banyuasin Sutaryo, Umar Usman menghubungi Direktur CV Putra Pratama Zulfikar Muharam. Yan Anton pun memanfaatkan tangan kanannya Kirman sebagai pengepul. Parahnya, uang hasil korupsi yang totalnya mencapai Rp 1 mi-
ENAM TERSANGKA
KIRMAN Pengepul ZULFIKAR MUHARAM Direktur CV Putra Pratama BARANG BUKTI Dari tangan Yan Anton: Pecahan rupiah senilai Rp 299.800.000 dan pecahan dolar senilai US$ 11.200 (setara Rp 150 juta). Dari tangan Sutaryo: Rp 50 juta.
liar itu salah satunya dimanfaatkan Yan Anton untuk berangkat ibadah haji. “Kami akan selidiki lebih lanjut mengenai pihak yang terkait kasus suap ini. Apakah itu ke partai atau ayahnya atau tempat lain, akan dikembangkan penyidik,” kata Basaria. Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan, komisi antirasuah sudah memantau Yan Anton sejak lama. Dia menilai, kasus korupsi berupa suap yang menjerat Yan Anton seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi kepala daerah lainnya. Dia mengatakan, penangkapan terhadap Yan Anton merupakan pertanda masih perlunya perbaikan dalam proses pilkada di Tanah Air. “Sebanyak 15 gubernur dan
APLIKASI JAGA PEMILU PERLU DIBUAT » Jakarta
23-34°C
Bandung
Dari tangan Kirman: struk pembayaran senilai Rp 531.600.000.
Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang disaksikan Komisioner KPK Basaria Panjaitan (kanan) dan Staf Humas KPK Ipi Maryati Kuding dalam konpers OTT Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian di Gedung KPK, Jakarta, Senin (5/9).
20-30°C
A3
Semarang
50 bupati serta wali kota terjerat masalah korupsi yang kasusnya kami tangani. Belum lagi 119 anggota DPR dan DPRD terjerumus kasus serupa. Ke depan, kami akan meningkatkan koordinasi dengan Kemendagri soal perbaikan yang harus dilakukan di bidang tata kelola pemerintahan.” Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan, roda pemerintahan di Kabupaten Banyuasin tidak akan terganggu, jika nanti Yan Anton dinon-aktifkan atau diberhentikan. “Wakil bupati maupun sekretaris daerah setempat akan menjalankan roda pemerintahan,” katanya. Berkaca dari kasus ini, Menteri Tjahjo meminta setiap kepala daerah berkomitmen mengem-
STRATEGI SWASEMBADA SAPI MINIM » 22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
ban amanah rakyat secara berintegritas. Komitmen itu perlu diikuti memahami areal rawan korupsi dengan membangun pemerintahan secara transparan. “Tidak seharusnya kepala daerah maupun pejabat negara termasuk saya sebagai menteri, memanfaatkan jabatan dan ‘bermain-main’ dengan program atau anggaran daerah,” ujarnya. Dia berharap, ke depan tak ada lagi kepala daerah terjerat korupsi. Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini berpendapat, terjeratnya Yan Anton maupun sejumlah kepala daerah lainnya menunjukkan pula belum tegasnya penerapan regulasi yang mengatur integritas mereka saat masih mengikuti perhelatan pilkada.
A7 Denpasar
Sumber: KPK
“Muaranya mulai dari produk perundang-undangan. Satu sisi ada semangat menghasilkan pilkada berintegritas dan calon berkualitas, tapi saat tiba di halhal terkait penegakan hukum misalnya politik uang, kita berada dalam wilayah abu-abu dan tidak sungguh membulatkan tekad,” katanya. Dalam kasus ini, Yan Anton, Rustami, Umar, Kirman, dan Sutaryo sebagai tersangka penerima suap dikenai Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sedangkan Zulfikar sebagai tersangka pemberi suap dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. O ARIA TRIYUDHA | CHRISTINE YAPMAN (RM)
ISU PERAIRAN “DITENGGELAMKAN” DI KTT ASEAN » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG