KAMIS, 7 APRIL 2016 | Nomor 856 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
CULINARY
BATAS PTKP BAKAL DINAIKKAN
MENYANTAP BAKSO
»A7
»C25
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
SIRIP HIU KERING PRODUK INDONESIA
AFP | CHAIDEER MAHYUDDIN
Potongan-potongan sirip hiu dijemur warga di Lampulo, desa nelayan di Banda Aceh, Rabu (6/4). Kelompok konservasi Save Sharks Indonesia mengklaim Indonesia sebagai pemasok sirip hiu terbesar ke pasar internasional. Data Greenpeace Indonesia menyatakan, sedikitnya 486 ton sirip hiu kering diproduksi di negara ini setiap tahun.
“Eksekusi Global Harus Diakhiri” Separuh terpidana mati di Arab Saudi warga negara asing, mayoritas buruh migran, dan tidak mendapatkan bantuan hukum yang layak. LONDON (HN) Hukuman mati di seluruh dunia pada 2015 menembus rekor tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Laporan tahunan Amnesty International yang dirilis, Rabu (6/4), melahirkan kekhawatiran, nyawa manusia terabaikan karena negara lebih fokus pada kerja sama perdagangan global. Tahun lalu 1.634 terpidana mati dari 25 negara dieksekusi. Jumlah terbanyak sejak 1989. Peningkatannya mencapai 54 persen dari 2014, yang berada pada kisaran 1.061 orang. Sebanyak 89 persen dari total eksekusi berlangsung di Iran, Pakistan, dan Arab Saudi. “Pembantaian semacam ini harus diakhiri. Jumlah hukuman mati di Iran, Pakistan, dan Arab Saudi berada pada level yang sangat tinggi. Kerap kali, Jakarta
24-33°C
Bandung
dengan proses pengadilan yang berat sebelah,” ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International Salil Shetty. Pakistan menganulir moratorium hukuman mati pada 2014 atau enam tahun setelah diberlakukan. Langkah ini diambil seturut aksi penembakan massal di sebuah sekolah di Peshawar. Tak kurang dari 148 orang tewas, 132 di antaranya pelajar. Iran menghukum mati 977 orang pada 2015. Fakta ini kontras dengan upaya Teheran mengegolkan kesepakatan nuklir dengan mitra Barat-nya. “Negara-negara Barat mencoba membangun hubungan komersial dan misi perdagangan. Hak asasi manusia pun terabaikan,” kata Deputi Direktur Amnesty Internasional regional Timur Tengah dan Afrika Utara James Lynch. Menurut Lynch, separuh terpidana mati di Saudi merupakan warga negara asing. Mayoritas buruh migran yang tidak berbahasa Arab dan tidak mendapat bantuan hukum memadai. Sementara China, meski ti-
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
EKSEKUSI GLOBAL TERBESAR SEJAK 1989 Hukuman mati menimpa 1.634 orang di seluruh dunia sepanjang 2015 (kecuali China), melonjak 54 persen dari 2014. Sebanyak 89 persen hukuman mati berlangsung di Iran, Pakistan, dan Arab Saudi Iran Pakistan Arab Saudi AS Irak Somalia Mesir Indonesia Chad Yaman Taiwan Sudan Selatan Bangladesh Singapura Jepang Sudan Yordania Oman Afghanistan India UAE
977+ 326
*China: prosesnya 158+ merupakanrahasia negara; 28 diyakini mengeksekusi 26+ ribuan orang per tahun. 25+ 22+ 14 10 8+ 6 5+ 4 4 Sedikitnya 3 3 20.292 2 diyakini 2 Hukuman mati diduga menanti proses eksekusi berlangsung di Korea Utara, 1 pada akhir 2015 Malaysia, dan Vietnam 1 + jumlah minimum 1 Sumber: Amnesty International
dak tercatat dalam data hukuman mati global yang terekspos ke publik, diyakini telah mengeksekusi ribuan warga negaranya sendiri. Di Negeri Tirai Bambu, lapor Amnesty, proses eksekusi dianggap “rahasia negara”. Kebijakan serupa berlaku di Vietnam dan Belarusia. “Selama bertahun-tahun kami 24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
mendesak pemerintah China mengakui hal ini,” kata Direktur Amnesty International regional Asia Timur Nicholas Bequelin. Setiap negara memiliki kebijakan berbeda-beda dalam pelaksanaan proses eksekusi. Mulai dari hukuman gantung, injeksi, atau ditembak mati. Demikian pula dengan kasus yang men26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
jerat para terpidana mati. Di antaranya, pembunuhan, penyalahgunaan obat terlarang, perdagangan narkoba, korupsi, perampokan, pemerkosaan, penculikan, dan lainnya. Amnesty International mengaku menerima laporan, empat terpidana mati di Iran dan sedikitnya lima di Pakistan dieksekusi atas kejahatan yang mereka perbuat ketika berusia di bawah 18 tahun. Di sisi lain, jumlah vonis hukuman mati turun dibandingkan 2014. Namun, tengara ini dibuat lantaran adanya kesulitan dalam mencocokkan data. Sedikitnya 1.998 narapidana dijatuhi hukuman mati di 61 negara. Sementara 20 ribu lainnya terancam hukuman mati pada akhir 2015. Di balik seluruh fakta mencengangkan ini, sejumlah negara dunia justru menghapus hukuman mati untuk segala tindak kejahatan. Terobosan baru ini diberlakukan di Fiji, Madagaskar, Republik Kongo, dan Suriname. Mereka mengikuti jejak 98 negara lain. O AFP | DEVY LUBIS Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG