JUMAT, 7 MARET 2014 | Nomor 183 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
RAWON
Si HITAM yang Nikmat
RI Perlu Prioritas Pembangunan
»B17
LEGENDA PORTUGAL
»A7
»C25
A
ANTARA | SEPTIANDA PERDANA
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Latihan Ralasuntai Sejumlah prajurit Yon Zipur-1/Dhira Dharma TNI AD mengikuti latihan Rawa Laut Sungai dan Pantai (Ralasuntai) di Medan, Sumatera Utara, Kamis (6/3). Latihan itu untuk meningkatkan satuan tempur serta memahami dan mampu melaksanakan teknik dan taktik Ralasuntai dalam rangka mendukung tugas tempur.
SENGKARUT CENTURY
Keterlibatan Aktor Lain Terkuak JAKARTA (HN) S e n g k a r u t dugaan korupsi mega skandal Bank Century kini mulai teruai. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberan tasan Korupsi (KPK), terkuak sejumlah nama yang dianggap memiliki keterlibatan. Jaksa KMS Roni mengung kapkan, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono– kini Wakil Presiden– turut memi liki andil dalam dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) terhadap Bank Century. Deputi Senior BI Miranda S Goeltom, Deputi Gubernur Bi dang 6 Pengawasan Bank Umum dan Syariah Siti Fadjriah, Deputi Gubernur Bidang 7 Budi Ro chadi (alm), Robert Tantular, dan Direktur Utama Bank Century Hermanus Hasan Muslim, juga turut andil. Sejumlah nama itu menjadi Jakarta
23-31° C
Bandung
pelengkap dari semula hanya berkutat pada Deputi Gubernur BI Budi Mulya yang telah ditetap kan sebagai tersangka. “Mereka diduga telah melakukan per buatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau instansi,” kata Roni di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/3). Terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal ber dampak sistemik, KPK juga menempatkan nama lain di luar Budi Mulya, yakni Deputi Gu bernur Bidang 5 Muliaman D Hadad, Deputi Gubernur Bidang 3 Hartadi A Sarwono, Deputi Gu bernur Bidang 8 Ardhyadi M, dan Sekertaris KSSK Raden Pardede dalam upaya memperkaya diri sendiri, orang lain, atau instan si. Jaksa mencatat total yang di peroleh Budi Mulya Rp 1 miliar. Robert Tantular Rp 2,7 triliun. Menurut Roni, kerugian
22-30° C
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
egara yang ditimbulkan akibat n pemberian FPJP mencapai Rp 689 miliar. Kerugian terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik Rp 6,7 triliun. Berdasarkan penyidikan, KPK mencatat, akhir Juli 2008, Budi melakukan pertemuan dengan Robert Tantular di kan tor Bank Century, Jakarta. Hasil pertemuan, kata Roni, “Pada 11 Agustus 2008 terdakwa mene rima satu lembar bilyet giro Bank Century dengan nilai Rp 1 miliar.” Pada Oktober 2008, Robert kembali menggelar pertemuan di kantor BI yang dihadiri Herma nus, Siti Fadjriah, Deputi Direk tur Direktorat Pengawasan Bank 1 (DPB1) Heru Kristiyana, dan Pengawas Bank Direktorat Pe ngawasan Bank 1 Pahla Santoso. Dalam pertemuan itu, Robert mengutarakan soal bank mi liknya yang mengalami kesulitan likuiditas. Dia juga meminta BI 23-32° C
Surabaya
24-33° C
membantu kesulitan likuiditas dengan mengajukan permohon an FPJP. Bersamaan dengan pengajuan FPJP, sejumlah pimpinan BI, se perti Boediono, Miranda Goeltom, Budi Rochadi, Muliaman Hadad, juga tengah menggelar pertemuan dengan bahasan pengikatan agun an berupa aset kredit pemberian FPJP bagi bank umum. Peraturan BI menempatkan minimal capital adequacy ratio (CAR) delapan persen untuk bisa mendapatkan FPJP. Ketika pe ngajuan FPJP, Car Bank Century hanya di bawah delapan persen. Berdasarkan hasil penyidik an perkara, KPK menganggap Bank Century telah mengalami permasalahan struktural sejak lama. Bahkan, Pengawas Bank Indonesia pernah memberikan rekomendasi untuk menutup bank milik Robert Tantular itu. Namun, kata Roni, BI tidak
Denpasar
24-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
bertindak tegas dan cenderung menutup-nutupi keadaan Bank Century. Selain itu, kata dia, BI bahkan tetap berusaha melaku kan penyelematan. “Terdakwa Budi Mulya sebenarnya sudah mengetahui banyaknya masalah dan penyimpangan yang terjadi,” kata Jaksa Roni. Budi Mulya menolak diang gap bersalah. Dia mengaku ha nya menjalankan tugas sebagai Deputi Gubernur BI Bidang 4 Pengelolaan Moneter dan De visa. “Secara hukum saya tidak mengerti, mohon maaf, karena saya hanya menjalankan tugas.” Anggota Timwas Century DPR Bambang Soesatyo memberikan apresiasi atas konstruksi hukum yang dibangun KPK dalam dakwa an. Meski begitu, kata dia, sejum lah nama yang merupakan aktor intelektual belum dihadirkan. l AHMAD REZA S
» Berita Terkait di Halaman A4 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah