SENIN, 7 SEPTEMBER 2015 | Nomor 684 Tahun III
Hari ini 32 halam halaman | Rp 3.000,-
HARGA PREMIUM Seharusnya Turun
SKENARIO SULIT “Der Panzer”
»A7
A
Gaun Pengantin untuk Pernikahan Idaman
»B17
» C25 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
GERAKAN AYO MENULIS
ANTARA | MUHAMMAD ADIMAJA
Dua bocah menulis di atas spanduk saat aksi Gerakan Ayo Menulis di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (6/9). Gerakan tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat pentingnya menulis dengan pena di tengah kemajuan teknologi yang membuat sebagian masyarakat terlalu mengandalkan gawai dan internet.
RI TERAPKAN NON-REVOLVEMENT Australia berkomitmen tampung lebih banyak pengungsi Suriah dan Irak. JAKARTA (HN) Pemerintah RI belum mengetahui jumlah pengungsi asal Timur Tengah yang masuk dalam dua pekan terakhir. Yang pasti, langkah yang bakal pemerintah lakukan adalah berkoordinasidenganKomisiTinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) jika mereka sudah berada di Indonesia. “Saya belum memperoleh data adanya luberan pengungsi dari Timur Tengah dalam dua pekan terakhir. Langkah yang dilakukan (jika pengungsi tersebut benarbenar masuk ke Tanah Air), kita berkoordinasi dengan UNHCR dan IOM,” kata Menlu RI Retno LP Marsudi kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (6/9). Jakarta
26-33°C
Bandung
Kemarin, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan negaranya “membuka pintu” bagi pengungsi asal Suriah dan Irak. Namun, ia mengisyaratkan tidak akan menambah kuota bantuan kemanusiaan secara keseluruhan. “Tanggap darurat kemanusiaan itu penting, tapi pengamanan yang kuat juga diperlukan,” ujarnya seperti dinukil dari Reuters. Abbott mengaku tersentuh dengan “foto tragis yang memperlihatkan bocah kecil tak bernyawa terdampar di pantai Turki”. Karena itu, Menteri Imigrasi Peter Dutton langsung terbang ke Jenewa membahas penanganan krisis pengungsi dengan UNHCR. Tahun lalu, pemerintah Negeri Kanguru mengumumkan kesiapannya menampung 4.500 orang dari wilayah konflik di belahan timur Suriah dan utara Irak. Australia juga berencana
18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
menerima lebih banyak peng- menjadi 18.750 pada 2018-2019. Sejauh ini, belum bisa dipastiungsi dari titik-titik “bencana kemanusiaan”. “Kami siap mene- kan Australia akan menutup pinrima pengungsi dari wilayah- tu bagi pengungsi dari negara sewilayah konflik dalam jumlah lain Suriah dan Irak. Berdasarkan data bertanggal 30 Juni besar, termasuk menylalu, sekitar sepertiga alurkan dana bantuan dari 13.750 pengungsi melalui UNHCR,” kata EROPA yang diizinkan menetap Abbot menambahkan. BELUM di Australia berasal dari Kebijakan pemeBERSIKAP Suriah dan Irak. rintah ini diumumDirjen Imigrasi Kekan seturut krisis menkum HAM RI Ronny pengungsi yang kian F Sompie juga mengaku hari kian meningbelum menerima inkat di Eropa. Politisi senior Australia bahkan me- formasi luberan pengungsi dari nyeru pemerintah menambah Timur Tengah itu. “Kami kewalahkuota pengungsi Suriah hingga an mengecek setiap orang asing 20 ribu orang. Namun, Abbott yang masuk jika tidak melalui enggan membeberkan apakah tempat pemeriksaan imigrasi. akan menambah kuota bantuan Misalnya, mereka menumpang kemanusiaan dari sekitar 14 kapal besar, di tengah laut pindah ribu menjadi 20 ribu sesuai se- ke sampan-sampan dan dibawa ruan para politisi, meski peme- lewat sungai. Sulit, karena tidak rintah berencana meningkatkan ada anak buah kami di sana,” penerimaan (pengungsi) tahunan ujarnya.
>>A15
22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Namun, menurut Sompie, Direktorat Imigrasi selalu melakukan antisipasi terhadap maraknya orang asing masuk ke wilayah Indonesia. “Setiap cabang imigrasi selalu memeriksa visa dan surat perjalanan (paspor) mereka. Tentu, pengawasan ini memiliki keterbatasan karena petugas kami tidak sampai ke desa-desa. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar dengan perbatasan laut dan darat dengan negara asing yang begitu luas,” katanya. Kepala Humas Ditjen Imigrasi Yan Welly Wiguna menambahkan, Pemerintah RI dipastikan melakukan tindakan yang sama sebagaimana diterapkan pada pengungsi Rohingya di Aceh. “Karena kita menganut asas non-revolvement. Selain itu, kita pasti melibatkan IOM untuk mendapatkan status pengungsi pada mereka.” O DEVY LUBIS | RIDWAN MAULANA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG