JUMAT, 8 NOVEMBER 2013 | Nomor 68 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Regulasi Serap Tenaga Kerja
PERFECT RUN
Pemerintah sebaiknya mengarahkan kebijakan ke sektor pertanian. >>A7
Heaven on Earth
>>B17
A
>>C25
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Racun Polonium di Tulang Arafat
REUTERS | ABED OMAR QUSINI
JENEWA (HN) Para petinggi di Organi sasi Pembebasan Palestina (PLO) serta janda mendiang Yasser Arafat meyakini mantan pemimpin Palestina itu sengaja dibunuh. Keyakinan itu kembali mengemuka setelah Kamis (7/11) di Lausanne, Swiss, tim forensik dan ilmuwan di University of Lausanne Hospital’s Institute of Radiation Physics memastikan mendapati radioaktif polonium berkadar tinggi di tulang jasad Arafat. Namun mereka tidak berani memastikan polonium itu yang menyebabkan Arafat wafat di sebuah rumah sakit Prancis pada 2004 silam. Berdasarkan laporan resmi tim ilmuwan Swiss itu, kadar polonium di tulang jasad Arafat 18 lebih tinggi dari ambang batas normal. Dalam konferensi pers kemarin, Profesor Francois Bochud menyatakan, polonium 210 benar-benar ada. Jadi bukan semata akibat stroke karena penyumbatan aliran darah sebagaimana disebutkan dalam rekam medis pascakepergian abadi Arafat pada 2004. ‘’Bisakah kita kesampingkan polonium sebagai penyebab kematian? Jawabannya jelas, ‘tidak’. Apakah polonium sebagai penyebab pasti kematian itu? Jawabannya tidak. Kami tidak bisa menunjukkan ka tegorisasi atas hipotesis bahwa keracunan akibat ini atau itu,’’ ujar Bochud. Tim forensik dan ilmuwan melakukan penelitian setelah menggali jasad Arafat tahun lalu menyusul beragam klaim Arafat meninggal karena diracun. Penyelidikan juga dilakukan oleh tim dari Prancis dan Rusia. Namun hasil kajian tim Lausanne kemarin bertolak belakang dengan pernyataan salah seorang pejabat Rusia bulan lalu yang menyatakan tidak ada jejak polonium di sisa jasad Arafat. Menurut analisis tim Lausanne, Arafat jatuh sakit akibat polonium itu sekitar empat jam usai makan pada 12 Oktober 2004. Setelah itu ia tidak bisa lagi sembuh dan meninggal sebulan kemudian di Paris dalam usia 75 tahun. Saat terbaring itu, Suha membesuknya setelah tiga tahun sebelumnya tidak pernah bertemu karena meninggalkan Wilayah Palestina bersama anak perempuannya seturut perlawanan sengit melawan pasukan pendudukan Israel pada 2000. Saat itu firasatnya mengatakan suaminya sengaja dihabisi. Soal penyebab kematian Arafat muncul lagi setelah Suha, janda mendiang sang pemimpin, kepada stasiun televisi Al Jazeera Jakarta
24-33° C
Bandung
20-32° C
Mahasiswa seni di sebuah universitas di Palestina menyelesaikan mural yang menggambarkan sosok mendiang Yasser Arafat di Kota Nablus, Tepi Barat, Palestina, Kamis (7/11). Penyebab kematian Arafat kembali memicu kontroversi.
Qatar sehari sebelumnya mengatakan tetap meyakini suaminya dibunuh. Ke yakinan itu ia ungkapkan mengutip hasil kajian tim Lausanne sebelum menggelar konferensi pers kemarin. Suha pun menilai laporan tim Lau-
Semarang
24-34° C
Yogyakarta
25-34° C
Surabaya
sanne dalam konferensi pers kemarin membenarkan keyakinan yang ia pegang selama ini. Meski demikian, kepada BBC, ia mengatakan tidak bisa menuduh pihak mana pun karena mendiang suaminya itu ‘’punya banyak musuh’’ di berbagai pen25-36° C
Denpasar
26-33° C
Hujan Lebat
juru dunia. Kepada Reuters setelah berbicara berurai air mata di Al Jazeera, perempuan Prancis yang dinikahi Arafat itu menyatakan orang-orang di lingkaran Arafat lah yang melakukan pembunuhan itu. ‘’Saya yakin itu dilakukan seseorang dalam lingkaran de katnya,’’ ujarnya sembari menyebut kematian Arafat sebagai ‘’pembunuhan politik’’. ‘’Pakar menyatakan racun itu bisa saja ditaruh di tehnya, kopi, atau air. Jadi pasti seseorang yang dekat dengannya (yang melakukan),’’ tuturnya. Suha tidak pula menutup kemungkin an racun polonium berasal dari negaranegara dengan kemampuan nuklir. Namun ia tidak menyebut Israel. Cukup banyak warga Palestina, tidak terkecuali para petinggi dan anggota faksi Fatah yang pernah dipimpin Arafat, me yakini sang pemimpin menjadi korban pembunuhan. Di antara mereka pun meyakini Israel lah pelakunya. ‘’Yang tertarik dengan kematiannya adalah pasukan pendudukan (Israel),’’ ujar Wasel Abu Yousef, anggota senior PLO yang didirikan Arafat. Namun tuduhan itu langsung dibantah di Israel. ‘’Saya kira, ini seperti badai di secangkir teh. Andai benar itu (racun), tentu bukan Israel yang melakukannya. Mungkin orang lain di dalam lingkungannya atau siapa pun yang tertarik melakukannya,’’ kata Menteri Energi Israel Silvan Shalom, yang pada 2004 silam menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan anggota Kabinet Keamanan Israel. Tuduhan orang dekat, lingkar dalam, atau konspirasi membunuh Arafat se bagaimana dilontarkan Suha dan Israel tidak urung membuat faksi politik Fatah dan Otoritas Palestina harus buka suara. Mereka menilai Suha tidak patut mengatakannya. Bahkan mereka menilai, yang dilakukan Suha bisa saja karena sakit hati kepada orang-orang di Otoritas Palestina yang tidak pernah mengakuinya sebagai Ibu Negara, apalagi setelah Abu Ammar –julukan Arafat— menikahi perempuan Palestina pada 1992. ‘’Kepemimpinan Palestina menyikapi masalah Arafat sebagai urusan resmi dan masalah negara, sementara Suha dari sudut pandang keluarga,’’ ujar Hani Habib, pengamat politik di Gaza, menyikapi kontroversi ini. l REUTERS | BBC | AL JAZEERA | SOLICHIN Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah