Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 9 MEI 2014 | Nomor 243 Tahun I

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Asa Terbang Terbawa Angin

PERTUMBUHAN EKONOMI KEMBALI DIREVISI

»B17

A

Mengecap Pedasnya Ayam Taliwang »C25

»A7

HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Ketua KPU Husni Kamil Manik (ketiga kiri) didampingi Komisioner KPU Sigit Pamungkas (kanan), Ferry Kurnia Rizkiyansyah (kedua kiri) dan Juri Ardiantoro (kiri) berbincang dengan salah seorang saksi dari Partai NasDem Ferry Musildan Baldan di sela Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Legislatif 2014 di Gedung KPU Jakarta, Kamis (8/5). Menjelang batas waktu hari ini, proses rekapitulasi belum tuntas.

PROSES TAHAPAN PEMILU 2014

Sikap KPU Mencurigakan JAKARTA (HN) Sikap percaya diri Komisi Pemilihan Umum (KPU) mampu menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara nasional mengundang kecurigaan banyak kalangan. Optimisme itu tak sejalan dengan proses rekapitulasi yang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Kecurigaan itu ditandai beberapa sikap yang diperlihatkan para komisioner KPU terutama pada H-1 penetapan perolehan suara nasional. Bahkan, rekapitulasi yang biasanya digelar pukul 10.00 WIB, kemarin baru dimulai pukul 13.00 WIB. “Hari ini (kemarin) mereka (KPU) baru mulai rekap jam setengah dua. Mengapa enggak seperti biasanya saja? Ini ada apa? Saya curiga ada permainan,” kata Jakarta

25-34° C

Bandung

Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Girindra Sandino kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (8/5). Girindra menilai, sikap mengulur-ulur waktu seperti itu seakan memperlihatkan adanya permainan antara penyelenggara dengan peserta pemilu sehingga KPU tampak tenang. Padahal, masyarakat kini ragu dan membutuhkan kepastian hasil pemilu. “Ini seperti ada silence operation. Saya yakin ada permainan intelijen,” ujarnya. Girindra juga mempertanyakan, mengapa KPU tetap menolak hadirnya perppu sebagai langkah antisipasi perpanjangan rekapitulasi hasil pemilu. “Sekarang malah yang disediakan ruang pencermatan. Kalau yang ditunda pengesahannya tinggal masuk ke ruang pencermatan itu. Tapi, mengapa menjelang deadline KPU baru sediakan ruangan itu?” katanya.

20-31° C

Semarang

26-34° C

Yogyakarta

Kecurigaan juga diutarakan Penasihat Pemantauan Kemitraan Wahidah Suaib Wittoeng yang terkejut menyaksikan Gedung KPU RI tampak tenang hingga siang hari jelang penetapan perolehan suara nasional. “Ini kok malah para penonton yang merasa genting? Para pemainnya nyantai-nyantai aja. Mungkin KPU sudah merasa aman,” ujar mantan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI ini. Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahudin mencium ada skenario khusus yang dibangun KPU terkait penetapan hasil rekapitulasi nasional. Salah satunya mereka akan memaksakan penetapan hasil pemilu sekalipun ada dapil belum tuntas proses rekapitulasinya. “ KPU akan mencari pembenaran dengan mengatakan hal demikian pernah terjadi pada pemilu sebelumnya. Padahal, pe22-33° C

Surabaya

25-34° C

Denpasar

nyelenggaraan pemilu harusnya lebih baik. Kalau sebelumnya salah, ya jangan ditradisikan,” ujarnya. Skenario seperti ini memperlihatkan KPU ingin terhindar dari stigma sebagai penyelenggara pemilu yang gagal. “Kalau rekapitulasi dilakukan terburuburu dengan membatasi komplin peserta pemilu, bukan saja muncul diskriminasi dan ketidakadilan, tetapi dikhawatirkan hasilnya tak berkualitas serta tak demokratis,” katanya. Hingga berita ini diturunkan, KPU baru mengesahkan perolehan suara nasional di 22 provinsi yaitu Bangka Belitung, Banten, Jambi, Gorontalo, Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Bali, Kalimantan Tengah, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, Papua Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, dan Papua. 24-34° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

18–20 MEI 2014 Pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.

HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA

Diduga ada permainan dengan peserta sehingga penyelenggara pemilu itu tampak tenang.

9 MEI 2014 Penetapan rekapitulasi suara nasional. 11-17 MEI 2014 Penetapan perolehan kursi parpol, calon anggota DPR, dan DPD RI .

KONSEKUENSI PENETAPAN MELEBIHI 9 MEI 2014 Anggota KPU terancam pidana 5 (lima) tahun penjara dan denda Rp 60 juta. Tahapan pemilihan presiden dan wakil presiden bisa terganggu. Penetapan koalisi parpol bisa terganggu. Terjadinya persoalan hukum dan akses lain. Kepercayaan publik terhadap KPU turun. SOLUSI KEBUNTUAN Perlu diberlakukan status quo. Dengan status qou, kendali di tangan presiden. Menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Mekanisme rekapitulasi diganti dari sidang pleno menjadi dua sidang panel.

Sementara itu, 11 provinsi yang masih dalam proses rekapitulasi ialah Jawa Barat, Sumatera Utara, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Bengkulu. O HERMAN SINA » Berita Terkait di A2 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.