RABU, 9 NOVEMBER 2016 | Nomor 1027 Tahun IV
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
BELANDA vs BELGIA
LIFESTYLE
TEROR HAZARD »B17
KHASANAH KULINER BETAWI
A
»C25
AFP | GETTY IMAGES | ZACH GIBSON
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
MENANTI PRESIDEN BARU Siluet Capres Donald Trump dari Partai Republik (kiri) dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat, serta matahari terbit dekat Capitol Building di Washington DC, Selasa (8/11), saat rakyat Amerika Serikat menuju bilik suara memilih presiden baru. Didampingi sang suami, Bill Clinton, Hillary memberikan suara di Chappaqua, New York. Trump juga memilih New York, tepatnya di Public School 59 Beekman Hill International, untuk memberikan suara. Sekitar 100 orang menyambut Trump di luar tempatnya memilih dengan poster bertulisan ‘’New York membencimu’’. » Berita di Halaman A15
Sanitasi Sekolah belum Sehat Jakarta dan Jawa Barat Masuk Kategori Terburuk JAKARTA (HN) Sistem sanitasi sekolah belum mengarah pada upaya peningkatan kesehatan. Hasil penelusuran UNICEF Indonesia, menukil Data Pokok Pendidikan 2016, sekadar 65 persen sekolah memiliki jamban terpisah untuk murid laki-laki dan perempuan. Ihwal rerata rasio penggunaan, Spesialis Air, Sanitasi, dan Kebersihan UNICEF Indonesia Reza Hendrawan mengatakan, satu jamban digunakan oleh 90 murid. Dalam skala perbandingan, kata Reza, satu jamban digunakan sebanyak 93 murid laki-laki. Kondisi serupa juga terjadi untuk kamar mandi perempuan, rerata satu berbanding 86. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah, satu jamban hanya diperuntukkan bagi 60 murid dan guru laki-laki. Untuk guru dan murid perempuan, Reza mengingatkan, sekadar 50. Hasil pencatatan UNICEF Indonesia, DKI Jakarta dan Jawa Barat masuk dalam kategori daerah dengan sistem sanitasi se-
kolah terburuk. “Jakarta dan Jawa Barat paling buruk karena rasionya di atas 150,” kata Reza di Jakarta, Selasa (8/11). Kondisi tersebut, menurut Reza, membuat peserta didik mencari tempat lain untuk buang air besar dan kecil. Reza mengingatkan, hal tersebut menjadikan lingkungan sekolah tak sehat. “Belum ada satu provinsi yang mencapai kondisi ideal. Peran pemerintah memang sudah cukup karena turut memperbaiki toilet di sekolah. Tapi harus dicatat bahwa jumlah sekolah di Indonesia mencapai 18 ribu,” tuturnya. Dari segi anggaran, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 290 miliar untuk membangun 362 toilet sekolah. Kemendikbud juga mengubah desain kamar mandi. Alhasil, jika biasanya toilet berlokasi di belakang, kini berpindah ke depan. Pengubahan lokasi, menurut Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Wowon Widaryat, “agar guru dapat mengontrol.” Penempatan lokasi kamar mandi di belakang, Wowon melanjutkan, “identik de-
IRMAN GUSMAN DIDAKWA TERIMA SUAP » Jakarta
23-34°C
Bandung
20-30°C
Semarang
A4 22-32°C
KONDISI TOILET SEKOLAH SISWA LAKI-LAKI RUSAK TOTAL 10 %
BAIK 21 %
RUSAK BERAT 8% RUSAK RINGAN 53 %
RUSAK SEDANG 8% SISWA PEREMPUAN
BAIK 23 % RUSAK BERAT 7% RUSAK RINGAN 53 %
RUSAK SEDANG 8% Sumber: UNICEF INDONESIA
ngan gelap, air tak mengalir, dan kotor. Kami membangun sengaja dari pinggiran dulu, baru ke kota. Harapannya bisa menjangkau semuanya.” Tim Pembina UKS Kota Bandung, Jawa Barat, Susi Darsiti menilai rasio peng-
DAMPAK PILPRES AS DIANTISIPASI » Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
RUSAK TOTAL 9%
26-35°C
A7
Denpasar
gunaan jamban di atas jumlah ideal menjadi tantangan sekolah. Untuk melepas ketergantungan dengan pemerintah, pelibatan swasta dinilai realistis. “Ini yang sedang berjalan di Bandung.” Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syahdar Nahdiyat mengatakan, tidak ada penganggaran khusus untuk sistem sanitasi sekolah di Ibu Kota. “Tidak ada anggaran khusus untuk perawatan toilet.” Alhasil jika memerlukan perbaikan, Syahdar melanjutkan, ketersediaan anggaran ikut dalam perbaikan infrastruktur. Ihwal penempatan Jakarta sebagai salah satu wilayah dengan sistem sanitasi sekolah terburuk, Syahdar mengaku belum mengetahui hasil penelitian. Menurut Syahdar, setiap sekolah memiliki perlakuan berbeda terkait sistem sanitasi. “Balik lagi ke sekolah,” katanya. Terlepas dari penilaian UNICEF, Syahdar memastikan kondisi sanitasi di Jakarta, terutama di tingkat SMA sederajat, membaik. Sementara kondisi di SD dan SMP, ia mengakui, masih perlu perhatian. Ke depan, ia memastikan Pemerintah Provinsi DKI membenahi kondisi sanitasi sekolah. O BRIGITHA SESILYA | TEGAR ALFIAN
BANTAR GEBANG BERBENAH » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A12 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG