JUMAT, 10 FEBRUARI 2017 | Nomor 1100 Tahun IV
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
SPORTS
LIFESTYLE
BELAJARLAH DARI CHELSEA
SANTAP SOTO LEGENDARIS
»B9
»C17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Indonesia “Darurat” Cabai
Klaim Pasokan Aman Memantik Polemik
SITUASI DIJAMIN KONDUSIF » Jakarta
25-31°C
Bandung
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua PWI Pusat Margiono (kedua kanan), Ketua Dewan Pers Yoseph Adhi Prasetyo (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan), dan Gubernur Maluku Said Assagaff (kiri) saat meresmikan Puncak Hari Pers Nasional 2017 di Ambon, Maluku, Kamis (9/2). Presiden berharap media arus utama bisa meluruskan pemberitaan “bengkok”, berkaitan maraknya berita palsu (hoax). >> Berita di Halaman A3
ANTARA | EMBONG SALAMPESSY
JAKARTA (HN) Kenaikan harga cabai telah menyentuh rekor tertinggi. Rerata harga cabai rawit merah nasional, hasil penelusuran Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), mencapai Rp 130 ribu per kilogram (kg). Normalnya, harga sekadar Rp 30 ribu per kg. Kenaikan, menurut Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri, tertinggi dalam sejarah. Biasanya, kenaikan berkisar Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu per kg. Kondisi ini, menurut Mansuri, menjadikan Indonesia darurat cabai. “Kami mengamati pergerakan pasar, tidak pernah sampai di atas Rp 100 ribu dalam lima tahun. Harga normal cabai Rp 30 ribu per kg,” kata Mansuri kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (9/2). Harga tertinggi, Mansuri mencatat, terjadi di Jakarta mencapai Rp 175 ribu per kg. Di sejumlah wilayah, harga cabai rawit merah juga di atas Rp 100 ribu per kg. “Paling parah DKI Jakarta,” ujar Mansuri. Tingginya harga, Mansuri menilai, imbas kekurangan pasokan. Kondisi ini, sambungnya, sekaligus membantah klaim pemerintah tentang surplus cabai. “Harga tidak pernah bohong, kalau memang ada panen, di mana? Berapa banyak? Beri pedagang akses jemput bola. Atau pemerintah fasilitasi petani untuk bisa langsung suplai ke pasar-pasar,” imbaunya. Mansuri juga menyayangkan pernyataan pemerintah yang menganggap pedagang memainkan harga. Pedagang, sambungnya, justru mendapatkan harga tinggi dari sentra cabai. “Kalau pemerintah mau intervensi harga, harus jual sekian, pedagang memilih tidak menjual cabai ra-
PUNCAK HARI PERS NASIONAL
wit merah,” katanya. Kenaikan harga cabai, Mansuri mengingatkan, tak bisa dianggap remeh. Itu karena peningkatan memicu inflasi di sektor lain. “Harus cepat ditangani. Buka data (panen), berikan subsidi distribusi agar lancar pergerakan komoditas.” Guru Besar IPB Dwi Andreas Santosa mengatakan, kenaikan biasanya terjadi dalam hitungan pekan, lalu kembali turun. Saat ini, ia mencatat, kenaikan telah mencapai tiga bulan. “Dan masih juga tinggi.” Ia menilai, terjadi kesalahan tata kelola sehingga membuat harga tak kunjung turun. “Ada masalah besar di balik ini. Pemerintah harus mengakui bahwa produksi kecil, sehingga bisa dicarikan solusi. Jangan klaim produksi tinggi, tapi harga selangit,” tuturnya. Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Per-
A2
20-30°C
tanian, ia menyarankan, jangan sekadar mendata sentra cabai berdasar rumus luas taman. Pemerintah harus menyentuh pasar. “Jangan menuding ada spekulan, pemerintah harus benar-benar turun ke lapangan,” imbaunya.
GELIAT CABAI RAWIT MERAH
2
22-32°C
Yogyakarta
3
1
4
5
1 JAKARTA
Rp 175 ribu
2 RIAU
Rp 160 ribu
3 KALIMANTAN
Rp 160 ribu
4 JAWA TENGAH
Rp 125-130 ribu
5 JAWA TIMUR
Rp 130 ribu
Sumber: IKAPPI | Update 9 Februari | Harga Per Kg
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widiyanti mengklaim produksi cabai masih mencukupi. Kendati demikian, ia mengakui terjadi kenaikan harga. Hasil pencatatan, jelas Tjahja, harga rerata nasional untuk cabai rawit merah mencapai Rp 108.300 per kg, naik dari Rp 96.850 per kg
OPINI: DIRGAHAYU PERS NASIONAL » Semarang
pada pekan sebelumnya. Kenaikan, menurut Tjahja, terjadi di 22 ibu kota provinsi. “Kenaikan tertinggi di Pangkal Pinang dan Palu, Rp 35 ribu per kg. Kenaikan terendah di Jayapura Rp 1.667 per kg,” kata Tjahja.
23-32°C
Surabaya
A4 26-35°C
Untuk meredam gejolak, Tjahja memastikan, pemerintah melalui Perusahaan Perdagangan Indonesia terus mendistribusikan cabai dari wilayah sentra ke pasar-pasar. “Tapi memang butuh waktu dan karena cuaca juga kurang mendukung panen cabai,” tuturnya.
Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menyarankan pemerintah untuk melakukan impor terbatas, atau membiarkan petani untung besar. Impor, jelasnya, untuk mengendalikan harga. Alhasil, impor harus dihentikan jika keseimbangan telah terjadi. Sesditjen Kementan Yasid Taufik menolak usulan Daniel. Kementan, sambungnya, telah melakukan pendataan. Hasilnya, pasokan dinilai cukup. “Impor tidak tepat, pasokan masih ada tapi harga mahal. Buktinya kalau masyarakat cari cabai selalu ada. Tapi, harganya yang mahal.” Menurut Yasid, perlu dilakukan pengusutan rantai distribusi guna mencari akar persoalan. Ia menduga ada oknum yang mengambil keuntungan. “Perlu diusut dari petani sampai pedagang di seluruh rantai distribusi. Pembentuk harga kan pedagang,” kata dia. O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH
KAPAL BANTUAN MALAYSIA DIPROTES WARGA MYANMAR » Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A8 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG