SABTU, 10 JANUARI 2015 | Nomor 475 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Penyelam Profesional Dikerahkan
BOOMING HOTEL DI YOGYAKARTA
»A5
»C25
PENCARIAN KOTAK HITAM
A
B17 REAL MADRID vs ESPANYOL
KESEMPATAN BALE DINAMIS DAN MENCERAHKAN
100 Ribu Pecandu Direhabilitasi BNN mencanangkan 2015 sebagai tahun pemberantasan narkoba dan rehabilitasi korban JAKARTA (HN) Badan Narkotika Nasional (BNN) mencanangkan 2015 sebagai tahun pemberantasan narkoba dan rehabilitasi korban. Selama ini, BNN cenderung memrioritaskan langkah menekan angka peredaran barang haram itu. “Kami berusaha menyeimbangkan pemberantasan dan rehabilitasi. Penyalahguna narkoba di Indonesia 4 juta lebih. Per tahun sekitar 15 ribu orang atau setiap hari sekitar 40 lebih orang meninggal karena narkotika,” kata Kepala Humas BNN Kombes Sumirat kepada HARIAN NASIONAL di kantor BNN, Jakarta, Jumat (9/1). Menurut Sumirat, kegiatankegiatan rehabilitasi bakal lebih dikedepankan. Tahun ini, BNN menargetkan 100 ribu pecandu narkoba direhabilitasi. Jika saat ini jumlah pecandu 4 juta orang berarti perlu waktu 40 tahun untuk merehabilitasi. Selama ini, BNN merehabilitasi 18 ribu pecandu. “Kalau bisa kita tingkatkan. Thailand sudah melaksanakan program rehabilitasi bagi 480 ribu pecandu per tahun. Kita berharap 400 ribu pecandu per tahun direhabilitasi,” ujarnya. Terkait kesiapan lokasi rehabilitasi, Sumirat menegaskan, potensi lokasi selalu ada sehingga
TABUNG ELPIJI 12 KG MENUMPUK Pekerja merapikan tabung gas 12 kilogram di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (9/1). Naiknya harga gas elpiji ukuran 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram sejak 2 Januari lalu membuat pengecer sulit menjual ke pasaran. ANTARA | MUHAMMAD ADIMAJA
BNN tak perlu membangun gedung baru. Persoalannya, banyak lembaga rehabilitasi tutup karena keluarga korban enggan mengirimkan pecandu untuk direhabilitasi. Selain lembaga swadaya masyarakat, TNI, dan Polri, Kementerian Kesehatan digandeng BNN terkait lokasi rehabilitasi itu. “Di lembaga pendidikanlembaga pendidikan milik TNIPolri disediakan tempat rehabilitasi. Kami memanfaatkan dua tiga bulan waktu kosong mereka. Kementerian Kesehatan menyiapkan 200 ribu lebih rumah sakit penyedia layanan rehabilitasi pe-
candu narkoba. Rumah sakit yang ada potensial, tinggal membentuk klinik-klinik rehabilitasi,” katanya. Menurut Sumirat, upaya pencegahan melalui sosialisasi bahaya narkoba terus dilakukan. Dia pun mengingatkan, “Jangan mengonsumsi obat yang tidak ada register Kemenkes dan Badan POM, itu kuncinya. Kalau diberi teman obat yang tidak ada registernya, harus dihindari.” Sumirat mengungkapkan, obat-obatan baru saat ini sekitar 300 jenis. Sedangkan 54 jenis narkotika baru, beredar di dunia. Di Indonesia ditemukan 35 jenis
narkotika baru. Dari jumlah itu, 18 di antaranya sudah dimasukkan ke UU Narkotika serta 17 lainnya sedang diproses. “Obat-obatan terlarang yang belum terdaftar itulah yang dimanfaatkan pengedar mengelabui masyarakat. Jika masyarakat menemukan tak ada lambang atau keabsahan dari Kemenkes dan Badan POM, jangan disentuh dan dikonsumsi,” ujarnya. Menurut dia, obat terlarang yang beredar di masyarakat sulit ditarik karena dilakukan orang per orang serta tidak jelas tempat produksinya. “Siapa yang menjual
dan yang memroduksi, enggak kelihatan,” kata Sumirat. Selain kementerian dan TNI-Polri, Badan Narkotika Internasional serta Interpol digandeng BNN. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, lokasi penampungan para pecandu narkoba bergantung kebutuhan BNN. “Kalau BNN membutuhkan, kami sudah menyediakan lemdik-lemdik (lembaga pendidikan) untuk menampung para pecandu. Di lemdik-lemdik tersebut sudah ada fasilitasnya-fasilitasnya,” katanya. O ARIF KUSUMA
SEBARAN PENYALAHGUNA NARKOBA Provinsi DKI Jakarta Kepulauan Riau Kalimantan Timur Sumatera Utara Yogyakarta Jawa Barat Sulawesi Utara Riau Banten Aceh Jawa Timur
Penduduk
Prevalensi (%)
Penyalahguna
7.026.400 1.045.136 2.512.400 9.839.100 2.593.000 32.185.400 1.728.900 4.787.564 8.233.400 3.024.300 27.189.100
7,0 4,3 3,1 3,0 2,8 2,5 2,1 2,1 2,1 2,0 2,0
491.848 44.941 77.884 295.173 72.604 804.635 36.307 100.539 172.901 2 60.486 543.782
Provinsi Sulawesi Selatan Jawa Tengah Sulawesi Tengah Maluku Sulawesi Barat Bali Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Bangka Belitung Kalimantan Selatan Maluku Utara
Penduduk
Prevalensi (%)
6.055.602 23.376.700 2.032.700 1.022.100 619.498 2.706.300 1.918.100 3.599.100 793.000 2.685.700 730.600
1,9 1,9 1,9 1,9 1,8 1,8 1,8 1,7 1,7 1,7 1,7
Penyalahguna 115.056 444.157 36.589 19.420 11.151 48.713 34.526 61.185 12.688 45.657 12.420
Sumber : Badan Narkotika Nasional (BNN)
Jakarta
26-33° C
Bandung
21-30° C
Semarang
25-31° C
Yogyakarta
23-31° C
Surabaya
25-35° C
Denpasar
24-32° C
Provinsi
Penduduk
Sumatera Selatan Jambi Sumatera Barat Papua Barat Bengkulu Gorontalo NTB NTT Sulawesi Tenggara Lampung Papua TOTAL
Hujan Lebat
5.535.400 2.224.400 3.309.500 586.771 1.377.600 679.200 3.493.100 3.243.300 1.797.300 5.925.300 1.591.329 175.468.200
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Prevalensi (%)
Penyalahguna
1,5 1,5 1,4 1,4 1,4 1,4 1,2 1,2 1.2 0.9 0,8 2,2
83.031 33.366 46.333 8.215 19.286 9.509 41.917 38.920 21.568 53.328 12.731 3.910.865
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG