Harian Nasional

Page 1

SELASA, 10 NOVEMBER 2015 | Nomor 737 Tahun III

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Cukai Rokok Naik 11,9 Persen

Menyiasati Ruang Terbatas

»A7

»C25

» B17

SANG MAESTRO

Dulu Ronaldinho mengubah stadion utama Nou Camp laksana galeri seni pribadinya. Sekarang Neymar menirunya dengan gayanya sendiri.

DINAMIS DAN MENCERAHKAN JEJAK PERKARA 20 MARET 2015 Bendahara Umum Daerah Pemprov Sumut menerima surat panggilan pemeriksaan dari Kejagung terkait penyelidikan dana bansos Anak buah pengacara OC Kaligis, Yulius Irwansyah, menduga surat tersebut berhubungan dengan tidak harmonisnya hubungan Gatot dengan Erry

APRIL 2015 Gatot bertemu Rio di Restoran Jepang Edogin, Hotel Mulia Senayan Gatot menduga ada politisasi dalam perkara tersebut Rio menyatakan Erry sebagai orang baru di Partai NasDem Sebelum islah, Rio menghubungi Fransisca Insani Rahesti Fransisca kemudian menghubungi Irwansyah, lalu muncul niatan memberi hadiah untuk Rio

HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN

19 MEI 2015 Islah antara Gatot dan Erry terjadi di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pertemuan dihadiri Rio, Surya Paloh, dan OC Kaligis Usai islah, Rio mengingatkan Evy melalui Fransisca dan Iwan soal pemberian uang

Melalui sopirnya, Evy kembali menyerahkan uang senilai Rp 50 juta untuk Rio melalui Fransisca

Mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menjalani sidang perdana dengan agenda dakwaan JPU KPK di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11).

KPK Nilai Rio Berakting

Sumber: Dakwaan JPU KPK

Mantan Sekjen Partai NasDem itu diduga membuat skenario agar tak diketahui menerima suap. JAKARTA (HN) Upaya pengamanan dalam penyelidikan dugaan korupsi dana bansos, bantuan daerah bawahan, bantuan operasional sekolah, tunggakan dana bagi hasil, serta penyertaan modal pada sejumlah BUMD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai terurai. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menerima gratifikasi dari Gubernur nonaktif Sumut Gatot Pujo Nugroho dan istri, Evy Susanti, senilai Rp 200 juta. Jakarta

23-34°C

Bandung

2 MEI 2015 Fransisca bertemu Rio di Hotel Kartika Chandra dan menyerahkan uang Rp 200 juta

“Uang senilai Rp 200 juta yang diberikan Gatot dan Evy kepada Rio untuk menghentikan penyelidikan di Kejaksaan Agung,” kata Jaksa Penuntut Umum KPK Yudi Kristiana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11). Menurut Yudi, pemberian gratifikasi itu terkait jabatan Rio sebagai anggota Komisi III DPR yang memiliki kewenangan untuk mengawasi mitra kerjanya, semisal Kejagung. Selain itu, Rio juga diminta sebagai fasilitator islah antara Gatot dan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang tengah bertikai. Sebab Gatot menduga penyelidikan yang dilakukan Kejagung ada keterkaitan dengan pertikaiannya dengan Erry. Perkara dimulai ketika Bendahara Umum Daerah Pemprov Sumut menerima surat panggilan permintaan keterangan dari

20-32°C

Semarang

24-37°C

Yogyakarta

Kejagung. Pemeriksaan terkait penyelidikan dugaan korupsi dana bansos yang mengaitkan keterlibatan Gatot. Hasil konsultasi hukum dengan anak buah pengacara OC Kaligis, Yulius Irwansyah (Iwan), Evy disarankan mempertemukan Gatot dengan Erry untuk berdamai. Menurut Yudi, Iwan menduga kehadiran surat penyelidikan dekat hubungannya dengan pertikaian Gatot dengan Erry yang menjadi politikus Partai NasDem, serupa dengan Jaksa Agung HM Prasetyo. Pada April 2015, Yudi mengatakan, pertemuan antara Gatot dan Rio terjadi. Dalam pertemuan, Rio mengatakan bahwa Erry merupakan “orang baru” di Partai NasDem. “Enggak bener Wagub (Erry), nih,” kata Rio, seperti tertuang dalam berkas dakwaan. Usai pertemuan, Gatot kian 23-34°C

Surabaya

25-36°C

Denpasar

yakin Rio dapat menyelesaikan persoalannya. Pada 19 Mei 2015, islah antara Gatot dan Erry berlangsung di Kantor DPP NasDem, Jakarta. Pertemuan itu dihadiri Rio, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan OC Kaligis. Sebelum islah, Rio menghubungi mantan teman kuliahnya yang bekerja di kantor OC Kaligis, Fransisca Insani Rahesti, dan mengeluhkan permintaan Gatot yang terus mengulas persoalannya. Fransisca mengesankan keluhan itu lantaran Rio meminta imbalan. Usai uang diterima, menurut Yudi, Rio menyampaikan akan menjalin komunikasi dengan Kejagung terkait permintaan Gatot. “Ketika operasi tangkap tangan dilakukan terhadap hakim dan panitera PTUN Medan, juga anak buah Kaligis, M Yagari 25-34°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Bhastara (Gary), Rio merancang skenario seolah uang tidak pernah menyentuh tangannya,” kata Jaksa. Ketika itu, Rio meminta Fransisca menyatakan uang tersebut belum diserahkan. Rio juga menyerahkan uang Evy ke Fransica. Namun karena takut terbawa masalah, Fransisca menolak, meski Rio terus meyakinkan. Berselang hari, menurut Yudi, sopir Rio, Jupanes Karwa, mengantarkan uang Rp 200 juta kepada kakak Fransisca, Clara Widi Wiken. Fransisca kemudian menyerahkan uang tersebut kepada penyidik KPK. Menanggapi dakwaan, Rio mengaku tak akan mengajukan nota keberatan (eksepsi). “Kita ingin cepat (sidang selesai). Maka itu tidak mengajukan eksepsi,” kata Rio. O AHMAD REZA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG

HARIAN NASIONAL | SURYANDA

Evy kemudian menemui Fransisca dan memberi uang sebesar Rp 150 juta untuk Rio


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.