Harian Nasional

Page 1

SELASA, 10 SEPTEMBER 2013 | Nomor 11 Tahun I KURS MATA UANG US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11.256 17.568 14.781 11.289 8.799 10.285 3.399 1.823

Bulog Diminta Tangani Kedelai

Menjemput Mimpi

Ketika Bulog memegang kendali, harga kedelai murah. Stok pun berlimpah. »B7

Argentina siap jemput tiga poin di Paraguay.

Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-

Negeri Empat Dimensi

A

»B17

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

»C25

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

REUTERS | KEVIN LAMARQUE

Tantangan Obama

Burung-burung terbang melintasi gedung United States Capitol di Washington D.C. saat matahari terbit menandai datangnya Senin (9/9). Setelah tidak cukup mendapatkan dukungan dunia internasional, upaya Gedung Putih meyakinkan Kongres AS pekan ini tentang rencana serangan militer ke Suriah bakal semakin menantang. Politisi Republik di Kongres mengaku mulai skeptis dengan rencana Presiden Barack Obama atas aksi militer ke Suriah tersebut. >> Berita di Halaman A16

Indonesia Tunggu Langkah Abbott JAKARTA (HN) Pemerintah In-

donesia masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Australia berkaitan penyelesaian imigran ilegal. Langkah ini menyusul komentar panas Perdana Menteri (PM) terpilih, Tony Abbott. “Kita kan belum tahu PM baru (kebijakannya) seperti apa,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kementerian Politik dan Hukum (Polhukham) Marsekal Muda TNI Agus R Barnas kepada HARIAN NASIONAL, Senin (9/9). Dalam kampanyenya, Abbott mengatakan akan menggelontorkan uang sebesar AUS$ 420 juta untuk penanganan imigran ilegal. Uang itu dipakai untuk membeli kapal-kapal nelayan, memberi Jakarta

25-32° C

Bandung

insentif uang kepada masyarakat dan kepala desa yang memberikan informasi. Bahkan ia mengatakan akan menempatkan polisi Australia di Indonesia. Agus mengakui, isu imigran begitu kuat pada masa kampanye pemilihan umum Australia lalu. Isu itu dihembus dua kubu, Kevin Rudd dan Tony Abbott. Menurut Agus, selama peme­ rintahan PM Kevin Rudd Indonesia dan Australia sudah melakukan kerja sama yang baik. Kedua pihak bersepakat saling membantu dan memberikan informasi serta menindak para penyalur atau agen penyelundupan. Modus para imigran masuk Australia melalui Pulau Christmas. “Begitu mendekati wilayah

22-31° C

Semarang

25-34° C

Yogyakarta

Australia, mereka menggunakan tanda emergency agar minta ditolong,” katanya. Menurut Agus, Indonesia sering dianggap “tempat sampah” dengan adanya imigran pencari suaka ke Australia. Karena itu, ujarnya, “Untuk saat ini kami masih bersifat pasif. Bukan berarti membiarkan, tapi belum tahu seperti apa kebijakan yang akan diakukan Tony Abbott tentang imigran.” Agus mengatakan, peta imigran gelap sebetulnya sudah di­ ketahui. Bahkan para calo atau agen-agen yang menjadi penyalur imigran ilegal. ”Tapi mereka pintar berkelit,” ujarnya. Dia juga menyatakan tidak bisa mengambil tindakan karena Polhukham hanya bersifat me­ 21-31° C

Surabaya

24-34° C

ngoordinasikan arah kebijakan. “Lebih baik tanya ke kepolisian,” tuturnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), kata dia, juga ikut menangani masalah imigran. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menyatakan Polri selalu berkoordinasi dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Selain itu, karena kasus ini lintas sektoral, polisi mengupaya­kan penegakan hukum, terutama cara pencegahannya. “Kami tak bisa bekerja sendiri,” ujarnya. Pengamat Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana meng­

Denpasar

24-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

ingatkan Indonesia lebih hati-­hati merespon kebijakan Abbott. Ia menilai program itu akan banyak merugikan Indonesia. “Program ini bila hendak dilaksanakan harus ada keterlibat­an Pemerintah Indonesia,” ka­tanya. Hikmahanto menilai program itu seperti memposisikan Indonesia bagian dari negara Australia. Dia menyebut Abbott melecehkan pemerintah Indo­ nesia karena Indonesia dijadikan seperti ‘tentara bayaran’ untuk melakukan pekerjaan kotor demi uang. Karena itu, sudah saatnya Pemerintah Indonesia bersuara lantang menentang program Abbott demi keberpihakan pada kepentingan nasional. l ANDI NUGROHO | RIDWAN MAULANA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.