SELASA, 11 MARET 2014 | Nomor 187 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Kesejahteraan Rakyat Terabaikan
»C25
Nilai Lebih Mutiara Lombok
A
BAYERN MUNICH vs ARSENAL
KUASA BOLA
»A7
»B17 LEAGUE
DINAMIS DAN MENCERAHKAN SENGKARUT HAMBALANG
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng saat menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/3). Jakarta
24-31° C
Bandung
21-31° C
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
23-32° C
Surabaya
JAKARTA (HN) Mantan Menteri P emuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng diketahui turut andil dalam dugaan korupsi pembangunan proyek Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Andi, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), disebut turut mengarahkan proses penganggaran. Selain itu, Andi juga turut memberikan arahan dalam pen`gadaan barang dan jasa, seperti pengadaan jasa konsultan peren cana, pengadaan jasa konsultan manajemen konstruksi, dan pengadaan jasa konstruksi. Dalam dakwaan, Andi disebut menggu nakan wewenangnya untuk mengerahkan lelang proyek Hambalang dan menentukan pemenang lelang. Hal itu dilakukan sebe lum pelaksanaan tender d ilangsungkan. Tak hanya itu, Andi juga didakwa mem perkaya diri sendiri sebesar Rp 4 miliar dan US$ 550 ribu dalam proyek tersebut. “Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasi,” kata Jaksa Irene Putri saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (10/3). Uang tersebut, kata Irene, diterima Andi melalui adik kandungnya, Choel Mallara ngeng secara bertahap. Seperti dari man tan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Deddy Kusdinar sebanyak US$ 550 ribu; Rp 2 miliar dari PT Global Daya Manunggal (GDM); Rp 1,5 miliar yang diterima Choel melalui mantan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam yang bersum ber dari PT GDM; lalu Rp 500 juta dari PT GDM melalui Muhammad Fakhruddin. Terkait pengarahan proses lelang, dalam dakwaan disebutkan Wafid dan Dedy atas sepengetahuan Andi, menen tukan PT Yodya Karya, PT Ciriajasa C ipta Mandiri, dan PT Adhi Karya sebagai pemenang lelang. Namun, usaha memenangkan PT Adhi Karya tidaklah gratis. Untuk itu Andi me masang tarif. Melalui Choel, kata Irene, Andi meminta imbalan 18 persen kepada Wafid. Choel pun menggelar pertemuan yang dihadiri Wafid dan Deddy di sebuah 25-33° C
Denpasar
24-33° C
Hujan Lebat
ANTARA | FILES
Andi Atur Pemenang Lelang Kakak saya sudah satu tahun menjabat Menpora belum dapat apa-apa CHOEL MALLARANGENG
restoran di Jakarta. Dalam pertemuan, kata Irene, Choel mengatakan, “Kakak saya sudah satu ta hun menjabat Menpora belum dapat apaapa.” Pasca-pertemuan itu, staf khusus Andi, Muhammad Fakhruddin, meminta imbalan 18 persen atas proyek Hambalang kepada Wafid. Menindaklanjuti permintaan Andi, Wafid kemudian meminta Deddy menemui PT Adhi Karya. Deddy bersama Lisa Suki tawati dan Muhammad Arifin yang meru pakan anggota tim persiapan pembangun an Hambalang, melakukan pertemuan dengan Teuku Bagus Mokhamad Noor, pejabat perwakilan PT Adhi Karya, di Plaza Senayan, Jakarta. “Mereka meminta Teuku Bagus agar PT Adhi Karya sebagai calon pemenang lelang memberi terlebih dahulu komit men fee 18 persen (sekitar Rp 45 miliar),” kata Jaksa Irene. Teuku Bagus, kata dia, “Menyanggupi imbalan tersebut.” Saat dikonfrimasi, Andi membantah melakukan korupsi dalam proyek Ham balang. “Saya yakin tidak melakukan pelanggaran hukum, penyalahgunaan wewenang, atau memperkaya korporasi seperti yang didakwakan,” katanya. Juru bicara keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, menganggap dakwaan JPU KPK tidak tepat. Menurut dia, KPK tidak memiliki bukti kuat terkait adanya uang proyek Hambalang yang diterima Andi. “Dakwaan KPK hanya mendasarkan pada asumsi,” katanya. l AHMAD REZA S » Berita Terkait di Halaman A4 Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah