RABU, 11 NOVEMBER 2015 | Nomor 738 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Kenaikan Konsumsi Gandum Diwaspadai
Refleksi Hitam Putih
»A7
»C25
A
JAMIE Ketajaman Vardy membuat penasaran Real Madrid, Tottenham, dan Liverpool.
» B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
MEMBANGUN NASIONALISME SEJAK DINI
ANTARA | ANDREAS FITRI ATMOKO
Memperingati Hari Pahlawan, anak-anak dari TK Model Sleman menaburkan bunga di pusara para pahlawan kemerdekaan saat berziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (10/11). Acara yang diikuti oleh ratusan anak dan pelajar itu merupakan salah satu bentuk edukasi sejarah serta membangun semangat nasionalisme sejak dini. “Jangan lelah mencintai Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo (berita di Halaman A5).
JAKARTA (HN) Dugaan pengamanan penyelidikan sejumlah kasus korupsi di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), seperti diungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dakwaan mantan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella, dinilai marak dilakukan anggota DPR. Pada kasus Rio, misalnya, mantan anggota Komisi III DPR itu diminta Gubernur nonaktif Sumut Gatot Pujo Nugroho untuk “mengamankan” penyelidikan di Kejagung. Permintaan itu tidaklah gratis, melainkan turut menempatkan uang Rp 200 juta sebagai imbalan. “Selama ini sudah jadi modus umum (oknum anggota) DPR memanfaatkan kewenangannya, kemudian mencoba menjembatani daerah dengan pusat Jakarta
23-34°C
Bandung
untuk mencairkan dana dengan imbalan uang,” kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus kepada HARIAN NASIONAL, Jakarta, Selasa (10/11). Menurut dia, untuk mengatasi praktik tersebut tidaklah mudah. Sebab, kata Lucius, mekanisme pencegahan di partai politik masih lemah. Selain itu, integritas anggota dewan ketika dihadapkan dengan ruang kekuasaan juga menjadi persoalan lain. “Tak mudah berharap kepada partai atau fraksi untuk membersihkan praktik itu (penyalahgunaan wewenang). Seringkali partai atau fraksi yang justru punya kepentingan, anggota mereka yang dieksekusi. Jadi kebutuhan yang sama antara partai dan anggota bisa buat saling tutup mulut dengan praktik suap,” ujarnya. Mengaca persoalan Rio, ia
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
HARNAS | AULIA RACHMAN
KASUS RIO BUKA TABIR DPR OKNUM ANGGOTA DEWAN DINILAI KERAP MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI DAN KELOMPOK. khawatir mantan Sekjen Partai NasDem itu menjadi bagian dari politisi yang mencari keuntungan melalui kekuasaan. Karena itu, Lucius berharap KPK dapat menuntaskan perkara, termasuk menelusuri dugaan aliran dana ke partai. “Tapi (aliran 23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
dana suap ke partai) belum bisa dibuktikan dalam persidangan. Pengembangan KPK seharusnya bisa mengungkap keterlibatan pihak lain,” katanya. Peneliti korupsi politik dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai kasus Rio dipicu kewenangan dan akses yang dimiliki anggota DPR ke penegak hukum. “Akses itu yang sering digunakan oknum anggota DPR untuk kepentingan pribadi,” tuturnya. Guna mengantisipasi praktik tak meluas, komisi antirasuah disarankan mengembangkan perkara, termasuk menempatkan fakta-fakta persidangan sebagai bagian dari upaya penyidikan untuk menuntaskan persoalan. Pelaksana Harian Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Yuyuk Andriati Iskak memastikan penyidikan perkara dugaan 25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
suap Rio terus dikembangkan. Upaya itu, kata dia, dapat dilihat dari masih berjalannya proses pemeriksaan saksi-saksi. Namun, ia belum bisa memastikan ihwal peluang adanya tersangka baru dalam perkara tersebut. “Tersangka ditetapkan jika penyidik menemukan alat bukti yang cukup,” kata Yuyuk. Sebelumnya, KPK mendakwa Rio menerima gratifikasi dari Gatot dan istrinya, Evy Susanti, senilai Rp 200 juta. Uang itu, kata Jaksa Penuntut Umum KPK Yudi Kristiana, untuk menghentikan penyelidikan sejumlah kasus korupsi di Pemprov Sumut oleh Kejagung. Menurut Yudi, pemberian gratifikasi itu terkait jabatan Rio sebagai anggota Komisi III DPR yang memiliki kewenangan untuk mengawasi mitra kerjanya, seperti Kejagung. O ARIA TRIYUDHA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG