SABTU-MINGGU, 12-13 DESEMBER 2015 | Nomor 764 Tahun III
A
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
ANGKA PETANI MISKIN MENINGKAT
DARI SMARTPHONE, LAHIRLAH FILM
»A11
»C29
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
SOSOK & PEMIKIRAN
YENNY WAHID
HILLARY: TRUMP TAK LUCU LAGI
» A15 SISTEM KONTRAK GURU AKAN DITERAPKAN
» A5 Jakarta
23-34°C
Bandung
B
EBERAPA pekan terakhir, publik disuguhi dramaturgi “papa minta saham”. Aktor dalam perkara perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia itu antara lain Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha M Riza Chalid, Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin, dan Menteri ESDM Sudirman Said. Perkara ini menyedot perhatian publik setelah Sudirman Said melaporkan polah Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). MKD lantas memintai keterangan Sudirman Said, Maroef, dan Novanto. Riza Chalid mangkir dan memilih “kabur” ke luar negeri. Publik geram setelah rekaman berdurasi satu jam dua puluh menit pembicaraan Novanto, Riza Chalid, dan Maroef diperdengarkan. Gaya calo proyek sekaligus pemburu rente yang diperankan Novanto dan Riza Chalid membuat Presiden Jokowi marah. Wapres Jusuf Kalla pun kehilangan kesabaran. Nama-nama yang disebut Novanto dan Riza Chalid dalam rekaman seperti Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi. Kejaksaan Agung tak tinggal diam
KALA KEUTAMAAN TAK DIKENALI ELITE DRAMATURGI “PAPA MINTA SAHAM” MEREPRESENTASIKAN RUNTUHNYA BUDAYA MALU. menyelidiki kasus pemufakatan jahat itu. KPK juga siap menyupervisi Korps Adhyaksa dalam perkara ini. Sayangnya, sejumlah anggota dan pimpinan MKD yang diharapkan menjaga martabat dan kehormatan wakil rakyat, justru jadi “yang mulia masuk angin”. Lembaga penjaga etika dewan itu terus melindungi Novanto dengan mempersoalkan legalitas rekaman yang dibawa Sudirman Said ke MKD karena sekadar kopian. Legal standing Sudirman Said dipersoalkan kendati ahli linguistik merekomendasikan keabsahan pelapor itu. Kalau “sidang” Sudirman Said dan Maroef terbuka serta bisa disiarkan langsung media, “sidang” Novanto tertutup. Durasi sidang Novanto
pun jauh lebih pendek (tiga jam) ketimbang Sudirman Said (9 jam) dan Maroef (11 jam). Di sisi lain, kendati niat lancung dipertontonkan, sang aktor utama berusaha mempertahankan diri tanpa peduli suara publik dan para tokoh lintas agama yang mendesaknya mundur karena sudah tak pantas sebagai pejabat negara. Alih-alih minta maaf, Novanto justru memperagakan gaya Thrasymakos “melawan ketidakadilan dengan ketidakadilan”. Bertepuk dada, Novanto justru melaporkan Sudirman Said, Jaksa Agung HM Prasetyo, Maroef Sjamsoedin, serta sejumlah media ke Bareskrim Polri. Ia sama sekali tak mengenal keutamaan. Keutamaan adalah phronesis (Phaidon). Keutamaan
adalah karakter, pembiasaan, habitus (Ethika Nikomaxeia). Keutamaan adalah askesis (Encheiridion). Keutamaan adalah tangga menuju henosis (Enneades). Apakah lantas DPR perlu dibubarkan karena “sang ketua” serta oknum anggota dan pimpinan MKD menyimpangkan fungsi mereka? Logika klasik abusus non tollit usum (fakta bahwa sesuatu telah disalahgunakan, tak berarti sesuatu itu tak lagi berguna), boleh jadi menjernihkan perdebatan. Membubarkan DPR sama konyolnya dengan pandangan Ekonom Neoliberal Gary Becker, “Jika negara dihapus, korupsi dan perburuan rente lenyap.” O DION B ARINTO
HILANGNYA ETIKA BERPOLITIK ELITE KITA »A2 | SERANGAN BERUNTUN SETYA NOVANTO »A4 20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
» A8 A9