RABU, 12 SEPTEMBER 2018 | Nomor 1551 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
EKSPRESI DEBUTAN DAN KAWAKAN
ITALIA KRITIS
»A11
»B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JAKARTA (HN) Temuan ribuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta 9 Kartu Keluarga (KK) di tempat sampah dan semak belukar di Kampung Tarikolot RT 03/RW 02, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, perlu ditelusuri serius. Sebab, peristiwa serupa pernah terjadi di Bogor, Jawa Barat. “Jika melihat mekanisme normatif sulit terjadi kebocoran data kependudukan. Namun, bukan berarti tak berpotensi bocor. Untuk itu, harus dilacak,” kata Peneliti Pusat Studi Kependudukan UGM Yogyakarta Sukamdi dihubungi HARIAN NASIONAL, Selasa (11/9). Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta berpendapat, persitiwa itu merupakan ancaman besar bagi pemilu dan demokrasi di Tanah Air. Selain itu, kontrol Kemendagri terhadap persoalan KTP-el masih sangat lemah. “Kredibilitas pemerintah dipertanyakan karena raw material KTP-el tidak rapi. Apakah itu berarti ada prosedur yang salah atau potensi lain termasuk kejahatan terhadap kependudukan?” ujar dia. Menurut Kaka, pemerintah harus mengumumkan apa yang
TEMUAN BARANG KEPENDUDUKAN
2.286 KTP (tidak dijelaskan KPT-el atau KTP manual) 513 KTP manual 111 KTP-el rusak secara fisik 9 Kartu Keluarga Sumber: Disdukcapil Kabupaten Serang
sebenarnya terjadi. Selain itu, Kemendagri harus menyampaikan persoalan ini dalam bentuk laporan kepada Presiden Joko Widodo karena berkait dengan kepercayaan publik kepada pemerintah. “Semua harus disampaikan ke publik. Ini tidak selesai hanya dengan konferensi pers,” katanya. Menanggapi peristiwa itu, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, tim sudah mengecek dan mengetahui siapa yang bertanggung jawab. “Infonya begitu dan kami minta KTP lama dan yang rusak, dipotong setelah didata. Kami selalu mengingatkan karena Dukcapil pusat setiap saat telepon seluruh daerah untuk memonitor perekaman report harian atau mingguan serta kendala-kendala apa yang dihadapi,” ujar dia. Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri Gde Surata mengkonfirmasi, kejadian itu murni kesalahan pihak Kecamatan Cikande. Terkait tak dijelaskannya kondisi 2.286 dari 2.910 KTP yang ditemukan, dia mengklaim, seluruhnya dinyatakan rusak. “Semua sudah dicek dan tidak terpakai serta harus segera dimusnahkan,” katanya. Menurut dia, peristiwa itu menjadi perhatian setiap lini agar ke depan tidak terulang. “Harus hati-hati dan cermat. Yang di Serang, kami perintahkan segera dirapikan. Berdasarkan laporan yang saya terima, saat ini sudah rapi,” ujar Gde. Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang Asep Saepudin Mustafa menjelaskan, setelah mendapatkan laporan temuan pada Senin (10/9), bersama sekretaris Jajang KH, dia menuju Koramil Cikande. “Barang-barang itu ditemukan warga di tempat pembuangan sampah serta se-
DAERAH DITUNTUT SIGAP ATASI KARHUTLA » Jakarta
24-32°C
Bandung
20-29°C
A2
Semarang
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Ribuan KTP serta 9 KK ditemukan di tempat sampah dan semak belukar di Serang, Banten.
ATRAKSI PESULAP DI ANCOL Mengisi liburan Tahun Baru Islam 1440 H, pengunjung menyaksikan atraksi pesulap 12 jam tanpa henti bertajuk “Mantra: Illusion on The Beach” di Pantai Lagoon, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (11/9).
LION AIR GROUP TUNGGU 10 PESAWAT BARU » 24-32°C
Yogyakarta
“Kami akan uji semua KTP-el itu. Kami pastikan semua barang yang ditemukan itu produk Disdukcapil Kabupaten Serang, tetapi kemungkinan kuat sudah tak berlaku karena ada pergantian dengan produk baru untuk penduduk yang bersangkutan,” ujar Asep. Setelah pengecekan data, Disdukcapil Serang mengklarifikasi ke Kecamatan Cikande. Pihak Kecamatan Cikande menjelaskan, kejadian berawal ketika mereka merapikan gudang atau tempat penyimpanan barang yang tidak terpakai. Gudang itu akan digunakan lagi. Dokumen kependudukan itu lalu dibuang oknum staf kecamatan akibat ketidakpahaman, ke tempat pembuangan sampah secara sembarangan.
mak belukar, lalu diamankan dan diserahkan ke Koramil Cikande,” katanya. Data 4 KTP-el dan 9 KK sudah diuji dengan alat pembaca dan hasilnya semua barang itu tak berlaku (tidak aktif). KTP-el dan KK itu sudah tak digunakan karena diganti setelah ada perubahan data penduduk. Sebagai contoh, atas nama Asan mengganti fisik KTP-el karena mengubah jenis pekerjaan dari wiraswasta menjadi kepala desa. Atas nama Suharyati mengganti fisik KTP-el karena mengubah status perkawinan. Atas nama Basar mengganti KK karena pembaruan dari tanda tangan camat menjadi tanda tangan Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang sesuai amanat undang-undang.
23-32°C
Surabaya
26-33°C
A5
Denpasar
“Sejak memimpin Disdukcapil pada 2015, setiap fisik KTP-el dan KK yang salah cetak serta tak terpakai karena pergantian data kependudukan, kami kirim ke Kemendagri. Namun mulai 2017, Kemendagri tak menerima karena gudang penuh akibat pengiriman se-Indonesia. Fisik KTP-el atau KK yang sudah tak terpakai lalu disimpan di gudang disdukcapil dan kecamatan,” jelas dia. Agar kejadian seperti itu tak terulang, Asep menginformasikan, hari ini menggelar rapat bersama pemerintah kecamatan. “Kami akan tarik semua fisik KTPel dan KK yang sudah tidak berfungsi atau tak terpakai ke kantor Disdukcapil Kabupaten Serang,” ujar dia. O TEGAR RIZQON ALFIAN | ARIA TRIYUDHA | ARIF RAHMAN
LATIHAN PERANG TERBESAR RUSIA » 25-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG