Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 12 AGUSTUS 2016 | Nomor 953 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

SC BASTIA vs PSG

HANDICRAFT

AYO MULAI!

KREASI UNIK KAIN BEKAS

»B17

»C25

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Indonesia Krisis Petani

ANTARA | NYOMAN BUDHIANA

SEDIKITNYA 5 JUTA PETANI ALIH PROFESI DALAM KURUN WAKTU 10 TAHUN.

KONGRES MAHKAMAH KONSTITUSI ASIA Presiden Joko Widodo membuka Kongres Ke-3 Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia (AACC) di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/8). Kongres diikuti delegasi 20 negara untuk menghasilkan komitmen dalam memajukan dan melindungi hak-hak konstitusional warga negara. » Berita di Halaman A2

GURU HARUS DILINDUNGI » Jakarta

23-34°C

Bandung

A5

20-30°C

JAKARTA (HN) Profesi sebagai petani tak lagi diminati. Dalam satu dekade terakhir, 2003-2013, menukil data Badan Pusat Statistik, jumlah rumah tangga tani berkurang hingga 5 juta orang. Kelanjutan sektor pertanian dinilai kian kritis. Direktur Program Keadilan Ekonomi Oxfam Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, dampak lain yang ditimbulkan juga mengganggu ketahanan pangan domestik. Apalagi, jumlah petani yang ada akan semakin tua, seturut pengurangan jumlah petani dengan usia muda. “Pengurangan jumlah petani pasti akan berimplikasi penurunan ketersediaan produk pangan dalam negeri,” kata Widi di Jakarta, Kamis (11/8). Menurut dia, data sensus pertanian 2013 menunjukkan struktur pelaku usaha pertanian cukup memprihatinkan. Sebanyak 60,8 persen usia petani di atas 45 tahun, dengan 73,97 persen berpendidikan setingkat sekolah dasar dan akses teknologi masih rendah. Country Network Coordinator AgriProFocus Indonesia Tina Napitupulu menuturkan, data tersebut sesuai dengan hasil survei 2011 tentang Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) Tanaman Pangan. Hasil tersebut menunjukkan sekitar 96,45 persen petani tanaman pangan berumur 30 tahun atau lebih. Hanya 3,55 persen yang berumur di bawah 30 tahun. Pada catatan lain, sebanyak 47,57 persen petani tanaman pangan berumur 50 tahun atau lebih. Persoalan dilatari minimnya minat anak muda berprofesi sebagai petani.

IMPOR BAKALAN BELUM MENDESAK » Semarang

22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

Petani, Tina menilai, sampai saat ini masih dipandang anakanak muda sebagai profesi tidak menjanjikan, termasuk tidak memberikan harapan. Pandangan tersebut kerap dilandasi kondisi petani yang mengalami kerugian dan bergelut dengan kemiskinan. “Padahal sesungguhnya banyak anak-anak muda di pertanian yang maju dengan usaha pertaniannya. Tingkat permintaan pangan dunia yang semakin meningkat mendorong petani memiliki peluang bisnis yang bagus,” tuturnya. Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan Said Abdullah mengatakan, pertanian Indonesia sedang mengalami tantangan serius, menyentuh kualitas agro-ekosistem, lonjakan produk impor, stagnasi produksi, dan penurunan jumlah petani. Ia mencontohkan, sebanyak 63 persen anak petani padi dan 54 persen anak petani hortikultura tak ingin menjadi petani. Terkait orang tua, 50 persen petani padi dan 73 persen petani hortikultura menyatakan tidak ingin anak mereka berprofesi serupa. “Situasi ini mendorong penurunan tenaga kerja pertanian berkurang sebanyak 3,15 juta orang pada 2010-2014. Petani yang tersisa saat ini sebanyak 62 persen berusia lebih dari 45 tahun,” ungkapnya. Pemerintah, menurut Said, perlu membuat kebijakan khusus yang menyasar generasi muda, terutama terkait upaya pengetahuan generasi muda tentang berbagai hal di bidang pertanian. Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Badan Penyuluh-

A7

26-35°C

Denpasar

an dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Siswoyo menyatakan, penurunan minat masyarakat menjadi petani imbas kesejahteraan petani minim. Hal tersebut, sambungnya, imbas petani sekadar menjadi penyedia produk tapi tidak bisa menjadi penentu pasar. Penentu pasar justru dilakukan pedagang dan pengepul. “Petani harus sejahtera supaya banyak yang berminat. Sesungguhnya mereka juga makhluk ekonomi. Kalau dirasakan menguntungkan pasti akan berbondong-bondong jadi petani,” ujarnya.

JUMLAH PETANI DI INDONESIA 2010-2014 (JUTA ORANG) 2010

2011

2012

26-35°C

Hujan Sedang

2014

38.69 36.54 36.42 35.70 35.54 Sumber: Badan Pusat Statistik

Menurut Siswoyo, faktor lain yang turut memengaruhi minat petani yakni murahnya harga komoditas. Jaringan pemasar yang panjang justru merugikan petani. “Pemangkasan jalur distribusi harus dilakukan,” katanya. Saat ini, Siswoyo menilai, kebutuhan dasar mengatasi problem regenerasi tani tidak hanya dengan pendekatan pendidikan. Alhasil, perlu adanya upaya lain, seperti program pertumbuhan wirausaha muda untuk mengubah pola pikir masyarakat, meregenerasi petani, dan menciptakan wirausaha tani. O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH

LANGKAH BARU JERMAN BASMI TEROR » Hujan Lebat

2013

Hujan Ringan

Berawan

A15 Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.