Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 12 DESEMBER 2014 | Nomor 450 Tahun II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Kejagung Rumah Siap Eksekusi “Kinclong” Lima di Hari Raya Terpidana

10 Pabrik Gula Terkendala Lahan

» C25

» A2

A

» A7

THE WINNING TEAM

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

B17

MELEPAS SANG AYAH

REUTERS | MOHAMAD TOROKMAN

Putri almarhum Menteri Palestina Ziad Abu Ein menangis di jasad ayahnya sebelum dimakamkan di Kota Ramallah, Tepi Barat, Kamis (11/12). Ribuan orang mengantar sekaligus menghadiri upacara kenegaraan pemakaman menteri Palestina yang wafat usai lehernya ditarik, bahkan pendapat lain menyatakan dipukul dan dicekik oleh seorang polisi Israel dalam aksi protes di Tepi Barat pada Rabu lalu. Insiden ini melahirkan ketegangan baru antara Palestina-Israel. Pejabat senior Palestina Hussein al-Sheikh mengatakan Abu Ein (55) meninggal karena pukulan di leher, menghirup gas air mata, dan terlambat mendapatkan pertolongan. Sementara Kementerian Kesehatan Israel berdalih Abu Ein memiliki riwayat serangan jantung.

Manuver Politik SBY Efektif Perubahan sikap KMP minus PKS didasari perhitungan politik terutama jelang Pilkada 2015 dan Pemilu 2019. JAKARTA (HN) Manuver politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Jokowi mendorong Perppu Pilkada dan menyambangi Wapres Jusuf Kalla mendukung pemerintah yang sah, efektif. Koalisi Merah Putih (KMP) minus PKS yang awalnya menolak Perppu Pilkada berbalik mendukung. “Cara SBY memperingatkan KMP terkait kesepakatan yang mereka buat, efektif. Sikap PKS pun lambat laun pasti mencair dan turut mendukung,” kata Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (11/21). Jakarta

25-32° C

Bandung

Keberhasilan SBY dalam bermanuver politik kian tergambar ketika kemarin Ketua Umum Partai Golkar versi Munas IX Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman mantan Presiden keenam RI itu di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Menurut Syamsuddin, bentuk komitmen dan janji politik KMP pada SBY mendukung pilkada langsung tak bersifat permanen. “Usai Pilkada 2015, KMP kembali menjadi oposisi. Sikap menolak pilkada langsung yang diperlihatkan KMP selama ini pun sekadar manuver politik. Asal beda dengan pemerintahan Jokowi,” tuturnya. Soal sikap diam PKS saat ini, Syamsuddin memrediski kalah dalam pilkada serentak tahun depan. Basis konstituen pun bakal meninggalkan PKS karena tidak mendukung pilihan rakyat. “Sikap PKS ini nanti berhadapan

22-32° C

Semarang

24-31° C

Yogyakarta

dengan pemilihnya pada pemilu bubar, peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) itu berpendapat, mendatang,” katanya. Pengamat Politik Pemilu Toto masih jauh untuk direalisasikan. Sugiarto mengatakan, perubah- “Justru keberadaan KMP sangat an sikap KMP minus PKS di- berarti dalam memainkan peran dasari perhitungan politik. Jika sebagai oposisi lima tahun ke detetap ngotot mendukung pilkada pan. Kalau semua mendukung pemerintah, berbahaya melalui DPRD, mereka dan akan menuju kebakal kehilangan simKOALISI kuasaan absolut.” pati publik pada PemiMERAH Peneliti Formappi lu 2019. “Sebelum itu PUTIH Lucius Karus menilai, terjadi, mereka (KMP) LULUH manuver SBY menggolramai-ramai berbalik kan Perppu Pilkada pamendukung pilkada tut diapresiasi. “Terlepas oleh rakyat. Mereka juga dari kepentingan politik akan menyatakan, KMP berperan mendukung pilkada oleh pribadi atau partai, langkah SBY minimal mengingatkan publik rakyat itu,” ujarnya. Menurut Toto, perubahan si- urgensi mendukung pilkada langkap KMP itu bukan upaya lobi sung,” katanya. Menurut Lucius, SBY berhasil politik SBY sebagai penggagas lahirnya Perppu Pilkada. “Sikap memastikan komitmen antarini kesadaran kolektif KMP bahwa partai yang pernah dibuat untuk mereka tak akan berhasil, jika mendukung Perppu Pilkada. “Hal mendukung pilkada melalui ini dilakuakan ketika permainan politik parpol sering berubahDPRD,” katanya. Terkait indikasi KMP bakal ubah soal sikap mereka terhadap

>>A3

23-31° C

Surabaya

24-33° C

Denpasar

24-31° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

perppu itu,” ujarnya. Namun, kata Lucius, langkah SBY tersebut harus tetap dibaca sebagai manuver politik. “Ini murni langkah politis yang untungnya kali ini berpihak pada kepentingan masyarakat luas.” Bagi pengamat Politik UI Arbi Sanit, sikap sebagian partai politik dakam KMP pendukung pilkada langsung belum bisa dikatakan sebagai keputusan koalisi. “Dengan menyisakan PKS yang belum menentukan sikap, dukungan itu hanya bersifat pilihan politik. Tak bisa dong dikatakan sebagai KMP. Kalau mau dikatakan KMP, harus tak ada yang berada di luar,” ujarnya. Terkait isu KMP di ujung bubar, menurut Arbi, wacana itu bukan hal baru. Sejak awal, KMP terbentuk hanya untuk melawan Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014. “KMP juga tak memiliki tokoh panutan, apalagi dihormati.” O HERMAN SINA | RIZAVAN S THORIQI Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu