JUMAT, 12 FEBRUARI 2016 | Nomor 811 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI KE-10
HEALTH
INVESTASI ASING BEBAS BERSYARAT
KATARAK TAK PANDANG USIA
»A7
»C25
A
» B17
ANTARA | NOVRIAN ARBI
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Sejumlah teknisi menyelesaikan proses produksi pesawat CN235 di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/2). Produksi pesawat transportasi medium itu untuk memenuhi kebutuhan dan upaya mendukung pemerintah serta TNI terhadap target Minimum Essential Force pada 2024 dan pesanan pesawat untuk militer seperti Filipina, Vietnam, serta Senegal.
Salah satu industri strategis nasional itu masih dipercaya memasok komponen pesawat dan helikopter Airbus. BANDUNG (HN) PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan salah satu pemasok komponen bagian bawah dan atas badan (upper and lower fuselage) serta ekor (tailboom) Helikopter H225/ H225M yang terintegrasi ke Airbus Helicopters, Prancis. Selain PT DI, komponen kelas dunia pesanan Airbus itu didatangkan dari sejumlah perusahaan dari Spanyol dan Timur Tengah. “Sebenarnya, yang kami unggulkan adalah otak. Untuk komponen, selama harga materialnya tidak mahal dan banyak yang bekerja, kita bisa kompetitif,” kata Dirut PT DI Budi Santoso di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/2). PT DI adalah salah satu peJakarta
23-34°C
Bandung
masok komponen bagi industri pesawat raksasa di dunia seperti Airbus Commercial, Airbus Defence and Space, serta Airbus Helicopters yang pesawatpesawatnya sudah terbang di berbagai negara di dunia. Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo menjelaskan, sejak 2008, Airbus Helicopters (semula Eurocopter) mempercayai PT DI sebagai mitra pengembangan produksi upper and lower fuselage serta tailboom Helikopter H225/ H225M (sebelumnya dikenal sebagai EC225/EC725). Helikopter ini merupakan generasi baru dari helikopter NAS332 Super Puma. PT DI tak sekadar mampu merakit upper and lower fuselage serta tailboom tersebut, melainkan mampu membuat mulai dari raw material sampai barang jadi. Proses awal dimulai dari Kawasan Produksi II di PT DI ketika raw material dibentuk menjadi single part di Divisi Detail Part Manufacture Direktorat Produksi. Di kawasan yang sama, komponen
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
HARNAS | ARIF KUSUMA
PT DI MENGUNGGULKAN OTAK PESANAN AIRBUS HELICOPTERS ± 125 fuselage dan 125 tailboom untuk Helikopter H225/H225M ± Jangka waktu kontrak 10-16 tahun (2008-2025) ± Nilai kontrak US$ 45 juta Sumber: PT Dirgantara Indonesia
dibuat bagian machining yang kedua. Proses tersebut dirakit di hanggar final assembly Helikopter H225/H225M di Kawasan Produksi IV P TDI. Dari fasilitas Kawasan Produksi II, komponen dari sheet metal dan komponen dari machining dikerjakan. Kedua komponen tersebut masuk di Kawasan Produksi IV untuk 23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
dirakit menjadi fuselage dan tailboom lalu masuk proses pengepakan. Fuselage dikirim ke pabrik Airbus Helicopters di Prancis melalui proses shipping memakan waktu pengiriman lima pekan. Proses persiapan pengiriman dilakukan dengan membungkus bagian fuselage menggunakan aluminium foil yang telah direkatkan menggunakan sealer, lalu dimasukkan ke kontainer. “Ini untuk mencegah korosi air laut selama proses pengiriman,” kata Arie. Menurut Arie, 80 persen atau sebanyak 220 karyawan PT DI berlatar pendidikan SMK, D3, dan S1dilibatkan. Sisanya personel Airbus Helicopters yang telah ditempatkan di PT DI sejak program pengembangan dimulai. “Fuselage yang tiba di Prancis selanjutnya diintegrasikan serta dilengkapi mesin dan sistem terbang,” ujar dia. Kepala Divisi Pusat Perakitan Akhir dan Pengiriman PT DI 25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Husni Waluyo menerangkan, selain komponen helikopter, komponen pesawat juga dipesan untuk A320, A350, dan A380. “Sekarang industri pesawat terbang dunia seperti itu. Seperti Airbus, komponen-komponennya diproduksi dari sejumlah negara. Industri pesawat terbang sekarang lebih ke final assembly,” katanya. Staf Humas PT DI Kerry Apriawan menambahkan, komponen pesawat Airbus produk PT DI lebih spesifik pada bagian samping sayap. “Kalau tidak ada komponen itu, tidak bisa terbang juga kan? Seminggu sekali, kami mengirim komponen vital itu untuk A380 dan A320,” ujarnya. Menurut Kerry, Airbus dianggap salah satu penolong PT DI yang sempat kolaps. Sampai saat ini, perusahaan tersebut masih mengakui kualitas komponen produk PT DI. “Bisnis adalah soal kepercayaan. Dulu, Boeing pun pernah memesan di kita,” katanya. O ARIF KUSUMA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG