Harian Nasional

Page 1

SELASA, 12 NOVEMBER 2013 | Nomor 72 Tahun I

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Time Out

Berbelanja di Sydney

Messi disarankan istirahat total sampai benar-benar sembuh.

Pesawat Ke-100 Lion Air Tiba >>A11

A

>>B17

>>C25

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

34 Ribu Ibu Meninggal Per Tahun JAKARTA (HN) Angka kematian

ibu (AKI) melahirkan di Indone­ sia kian meningkat. Pada 2007 tercatat 228 kematian ibu per 100 ribu kelahiran, menjadi se­ banyak 359 kematian pada 2012. Angka ini tak berbeda jauh de­ ngan kondisi 22 tahun lalu yang mencapai 390 kematian. “Ini menunjukkan target pe­ ngurangan angka kematian ibu semakin jauh dari harapan,” ujar Hamong Santono, peneliti dari Internasional NGO Forum on Indo­nesian Development (Infid) di Jakarta, Senin (11/11). Padahal, menurut dia, target pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang digagas Perserikat­ an Bangsa-Bangsa sejak tahun 2000, bisa berkurang menjadi 102 kematian pada 2015. Penelitian Infid Juli-Sep­ tember 2013 menunjukkan, penyebab kematian ibu dipe­

ngaruhi tiga faktor yaitu penda­ rahan, hiper­ tensi saat hamil atau pre-ekla­ masi, dan infeksi. Pendarahan menempati persen­ tase ter­tinggi, lalu anemia, dan kekurangan ­ energi kronis pada ibu hamil menjadi penyebab uta­ ma pendarahan dan infeksi. Menurut Hamong, lima wilayah dengan angka kematian ibu tertinggi ada di Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Dae­ rah terendah angka kematiannya, antara lain Bengkulu, Kepulauan Riau, Jakarta, Bali, dan Gorontalo. “Angka kematian itu juga ber­ pengaruh pada angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia. Di sisi lain, secara tak langsung merepresentasikan tingginya angka kemiskinan pen­ duduk di daerah itu,” katanya. Penulis penelitian Infid, Jalan Terjal Menurunkan Angka Ke­ matian Ibu, Irwan Saptono me­

PENYEBAB KEMATIAN IBU MELAHIRKAN Pendarahan 28 %

Lain-lain 11 % Komplikasi masa puerpureum 8 % emboli obstetri 3% Perjalanan lama/ macet 5%

Abortus 5% Eklamsia 24 %

Infeksi 11 %

Sumber: International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) 2013 Jakarta

26-32° C

Bandung

22-32° C

Semarang

25-34° C

Yogyakarta

REUTERS | ERIK DE CASTRO

Pemerintah dianggap cenderung menutupi jumlah angka kematian ibu melahirkan.

Nestapa Korban Haiyan Seorang ibu berusaha menenangkan anggota keluarganya yang kesakitan sebelum melahirkan di sebuah tenda yang berfungsi sebagai klinik persalinan di lokasi pengungsian korban Topan Haiyan di Kota Tacloban, Provinsi Leyte, Filipina Tengah, Senin (11/11). Selain obat-obatan untuk korban luka dan mengantisipasi wabah penyakit yang menyerang para korban selamat, warga Tacloban juga sangat membutuhkan bantuan makanan dan air bersih. Keadaan di kota ini begitu memprihatinkan, bahkan pejabat setempat berani memastikan di Ibu Kota Provinsi Leyte ini saja korban tewas bisa melampaui 10 ribu orang. Belum lagi korban di wilayah-wilayah lain, seperti Provinsi Samar dan Provinsi Oriental Mindoro. Berita di Halaman A16

ngatakan, pemerintah cenderung menutupi jumlah angka kematian ibu melahirkan. Misalnya, pada Sensus Penduduk 2010 angka itu tak dipublikasikan. “Padahal sensus itu sudah tiga tahun lalu. Angka itu dibocorkan Kepala BKKBN Fasli Jalal pada September 2013 bahwa angka ke­ matian ibu 359 per 100 ribu ke­ lahiran hidup. Angka ini tak per­ nah diumumkan,” katanya. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 juga tak pernah dirilis dengan alasan vali­ dasi metode survei lemah. Irawan mengatakan, dengan jumlah ke­ matian sebanyak itu, dalam se­ hari terdapat 72-96 kematian ibu melahirkan, 2.160-5.760 dalam sebulan, dan 25-34 ribu dalam setahun. “Artinya, angka kema­ tian ibu melahirkan ini lebih dari 23-31° C

Surabaya

24-36° C

300 persen dari target MDGs.” Irawan mengatakan, penye­ bab utama kematian ibu menurut data Bappenas, tempat melahir­ kan kurang memadai (63,2 per­ sen) dan tak tersedianya rumah tenaga medis dan non-fasilitas kesehatan lain. Dalam temuannya, kata Irawan, jumlah puskesmas yang mampu menangani kelahiran yaitu Puskesmas Obstetri Neo­ natal Emergensi Dasar (Poned) hanya 2.000-an unit dari 9.000 Poned di Indonesia. Puskesmas ini memiliki fasilitas memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus gawat darurat obstetri dan neonatal selama 24 jam. “Selain itu, tak semua rumah sakit pemerintah memiliki insta­ lasi gawat darurat pelayanan ob­ setrik neonatal emergency kom­

Denpasar

24-34° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

prehensif (IGD-Ponek). Rumah sakit ini sebagai rujukan jika Puskesmas Poned tak mampu menangani persalinan,” ujarnya. Di sisi lain, jumlah dokter di daerah hanya sekitar 2-3 ribu dokter. Padahal, yang dibutuh­ kan sekitar 24-30 ribu dokter. “Dari 535 kabupaten dan kota ada 191 yang bermasalah dengan ketersediaan tenaga kesehatan dan alat kesehatan,” kata Irawan. Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi, Dian Kartikasari berpendapat, pemerintah harus segera memodernisasi pelayanan kesehatan di seluruh daerah, ter­ utama dalam hal persalinan dan penyediaan tenaga kesehatan. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga masih mengesampikan bi­ dan muda. l ANDI NUGROHO Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu