SABTU-MINGGU, 12-13 SEPTEMBER 2015 | Nomor 689 Tahun III
A
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
SOSOK
LEMONGRASS Tak Sekadar Petualangan Rasa
FACHMI IDRIS Dirut BPJS »A8-A9
»C29
» B17
SANG PEMBEDA Tiga gol telah dibuat Jovetic untuk Inter.
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
SIMALAKAMA BEBAS VISA
CRANE JATUH DI MASJIDIL HARAM Mobil derek (crane) proyek perluasan kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, jatuh ke dalam salah satu bagian ruangan masjid, Jumat (11/9). Alat berat tersebut diduga jatuh akibat angin kencang dan hujan deras sejak sore. Sejumlah media lokal hingga lepas tengah malam tadi melaporkan, Kementerian Pertahanan Arab Saudi menyatakan sedikitnya 65 orang wafat akibat musibah ini dan ratusan lainnya terluka. Sebanyak 39 ambulans diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengangkut para korban. O DEVY LUBIS
KONSUMSI ELPIJI SUBSIDI DITEKAN Pertamina segera merilis elpiiji ukuran 5,5 kilogram.
» A11 Jakarta
26-33°C
Bandung
HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI
T
api di sisi lain, ketiadaan visa dikhawatirkan dimanfaatkan warga negara asing (WNA) menambah ceruk penghasilan melalui cara tak halal. Padahal, kedatangan WNA ke Indonesia sekadar menggunakan izin bebas visa kunjungan singkat (BVKS). Artinya, masa kunjungan terbatas, termasuk tak memiliki izin untuk mencari nafkah. Dari sejumlah temuan, celah ketiadaan visa justru menjadi peluang WNA melakoni beberapa profesi, semisal konsultan hukum, pekerja seni, hingga tenaga pengajar. Padahal, aturan ihwal syarat pekerja asing menjalani profesi di Indonesia bukan barang langka. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing, misalnya. Selain itu, ada juga Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1995 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang. Belum habis, UndangUndang Ketenagakerjaan turut mengatur soal hal tersebut, yakni mewajibkan perusahaan yang mempekerjakan WNA mendapat izin Menteri Ketenagakerjaan, seturut pembuatan rencana penggunaan tenaga kerja asing (TKA). Sejumlah aturan tersebut turut mewajibkan TKA yang dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu, termasuk waktu tertentu. Karena itu, TKA dilarang menduduki jabatan personalia. Tapi, lemahnya pengawasan menjadi celah TKA dengan memanfaatkan pemberlakuan bebas visa. Menurut Pengamat Pariwisata Wayan Sukamada, di sektor pariwisata, banyak WNA yang memanfaatkan kebijakan bebas visa untuk mencari peruntungan. Berdalih membantu pengembangan sektor perpelancongan
Pekerja expatriat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (11/9).
Rencana pemerintah menerapkan bebas visa bagi 47 negara tambahan —total 92 negara— pada Oktober tahun ini, layaknya dua sisi mata uang. Di satu bagian, kebijakan itu diyakini mampu memberikan tambahan penghasilan negara dari sektor pariwisata. dearah wisata, tapi pekerjaan yang dilakukan berbalik 180 derajat. “WNA yang datang dan tercatat sebagai wisatawan, tapi kenyataannya banyak bekerja di bidang pariwisata atau usaha industri kecil dan kerajinan,” katanya kepada HARIAN NASIONAL, Jakarta,
pekan kemarin. Persoalan belum usai. Sukamada mengatakan acap menjumpai WNA yang mengaku turis, tapi dalam praktinya justru menjadi pemandu wisata. Konsumen yang dilayani didatangkan dari negara asalnya. Praktik ilegal tersebut, menurutnya, kerap dimanfaatkan
WNA dari Rusia, China, Australis, Jepang, dan Korea. Karena itu, jika kebijakan pembebasan visa tak diiringi pengawasan serta pemberian sanksi tegas, rencana mendatangkan keuntungan bagi negara akan terbang tertiup angin. O NURUL HANIFAH
»A2
Kompetensi Pekerja Lokal Menjadi Celah TKA – Waspadai Pengusaha Berkedok Wisatawan 18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG