JUMAT, 13 MEI 2016 | Nomor 885 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
TARGET PENERIMAAN PAJAK MELESET
PEREMPUAN DAN DUNIA MENJAHIT
»A7
»C25
A
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
MELAWAN KEJAHATAN SEKSUAL
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputi berpidato dalam Deklarasi Indonesia Melawan Kejahatan Seksual di Jakarta, Kamis (12/5). Deklarasi untuk mengingatkan bahwa Indonesia telah masuk kondisi darurat kekerasan seksual, termasuk mendorong pemerintah segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
PENYANDERAAN WNI
Wilayah Rawan Harus Dipetakan JAKARTA (HN) Insiden penyanderaan warga negara Indonesia diharapkan tak terulang. Pemerintah Indonesia, saran Pengamat Keamanan Current Asia Boedhi Widjarjo, perlu memetakan lokasi perairan atau daratan yang rawan aksi panyendaeraan. Upaya tersebut diyakini dapat menghasilkan rujukan data, syahdan dikembangkan menjadi model pemantauan dan pengamanan secara berkala. Menurut Boedhi, cara tersebut mungkin dilakukan dengan dukungan teknologi. “Teknologi sudah canggih, pengamanan bisa dilakukan misal dengan menggunakan drone (pesawat tanpa awak),” katanya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (12/5). Metode tersebut dinilai membuat data yang dihasilkan semakin akurat. Ketika aksi penyanderaan Jakarta
24-33°C
Bandung
terulang, tutur Boedhi, pembicaraan tak sekadar menyentuh pengerahan personel dan komunikasi dengan negara tetangga, melainkan sudah mengarah pada pelaku penawanan. Meski begitu, Boedhi menilai, kerja sama keamanan dengan negara tetangga, seperti dilakukan pemerintah Indonesia dengan Filipina dan Malaysia, perlu terus dikembangkan. Tujuannya guna memperoleh akses. Apalagi, kerja sama trilateral – Indonesia, Filipina, dan Malaysia– berhasil menyelamatkan 14 WNI yang ditawan kelompok Abu Sayyaf. Capaian tersebut, menurut Boedhi, menandakan upaya pembebasan tak bisa berdiri sendiri. Pengamat Hukum Internasional Universitas Brawijaya Setyo Widagdo mengatakan, kerja sama trilateral merupakan hasil evaluasi pemerintah Indonesia
21-29°C
Semarang
25-32°C
Yogyakarta
Teknologi sudah canggih, pengamanan bisa dilakukan misal dengan menggunakan drone (pesawat tanpa awak). BOEDHI WIDJARJO PENGAMAT KEAMANAN CURRENT ASIA
dari insiden penawanan WNI, termasuk upaya pembebasan dan memperbaiki pengamanan wilayah rawan penyanderaan. Menurut Setyo, kesepakatan trilateral seharusnya dapat membuka akses di antara ketiga negara untuk memasuki kawasan masing-masing negara ketika in24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
siden penyanderaan terjadi. Hal tersebut diyakini dapat mempercepat proses penanganan. “Jika ada perompak di wilayah perairan Filipina dan Indonesia yang mengetahui terlebih dahulu, maka Indonesia yang menanganinya. Begitu juga sebaliknya. Kerja sama tiga negara lebih kepada patrol bersama,” ungkapnya. Meski begitu, ia mengingatkan, setiap negara harus mempertanggungjawabkan keamanan di wilayah masing-masing. Ihwal nasib empat WNI yang sempat ditawan kelompok Abu Sayyaf, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan telah diserahterimakan otoritas Filipina kepada pemerintah Indonesia. Proses penyerahan dilakukan di tengah perairan antaran Filipina dan Indonesia. Usai dikem26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
balikan, keempat WNI langsung menuju Tarakan, Kalimantan Utara, sebelum diterbangkan ke Jakarta. Pembebasan, sambungnya, “Berhasil dilakukan tanpa membayar uang tebusan.” Mengenai proses pembebasan, tanpa mengurai detail kronologi, Arrmanatha menjelaskan dengan melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat sipil. “Sejak awal, fokus pemerintah adalah keselamatan ABK Indonesia,” tuturnya. Terkait kerja sama trilateral, menurutnya, patroli bersama akan dikembangkan menjadi kebijakan. Saat ini, proses penyusunan tengah dilakukan TNI bersama otoritas Filipina dan Malaysia. “Patroli sudah dilaksanakan, sehingga memungkinkan KRI berada di sekitar laut Filipina,” ungkapnya. O ARIA TRIYUDHA | ULIYA HELMY Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG