JUMAT, 13 NOVEMBER 2015 | Nomor 740 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
TREN STREAMING MUSIK
STOK BERAS MULAI MENIPIS »A7
»C25
PRANCIS vs JERMAN
BAYANG-BAYANG SKANDAL
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Kunjungan PM Baru Australia
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyapa warga saat blusukan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (12/11). Untuk pertama kalinya, PM Turnbull berkunjung ke Tanah Air sejak menggantikan Tony Abbott, September lalu. » Berita Terkait di Halaman A8
Kepala Badan Kesbangpol Edy Sofyan akhirnya ditahan. JAKARTA (HN) Satu per satu pejabat Pemprov Sumatera Utara dijerat penegak hukum setelah Gubernur non-aktif Gatot Pujo Nugroho ditahan karena diduga terlibat empat kasus korupsi. “Kelumpuhan” di daerah itu dimungkinkan karena lima pimpinan DPRD Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019 juga terjerat. Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan, kelumpuhan dalam pelayanan publik di daerah itu belum terjadi. “Belum lumpuh. Semua masih jalan. Kan ada pejabat gubernur. Selain itu, tak semua anggota DPRD ditahan,” katanya dihubungi HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (12/11). Gatot berurusan dengan KPK atas kasus dugaan suap sejumlah hakim PTUN Medan dan Jakarta
23-34°C
Bandung
sangkaan serupa pada kasus korupsi dana bansos, tunggakan dana bagi hasil, serta penyertaan modal di sejumlah BUMD di Pemprov Sumut. Dia juga dijerat KPK bersama Ketua DPRD Sumut 2009-2014 Ajib Shah, Saleh Bangun (anggota DPRD Sumut 2009-2014/Ketua DPRD Sumut 2004-2009), Sigit Pramono Asri (Wakil Ketua DPRD Sumut 20042009), serta Chaidir Ritonga (Wakil Ketua DPRD Sumut 20042009 dan anggota DPRD Sumut 2009-2014). Di Kejaksaan Agung, Gatot dan Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Sumut Edy Sofyan dijadikan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi dana hibah dan bansos pada 20122013. Kemarin, Edy pun akhirnya ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung. Edy menegaskan, siap menjalani seluruh proses hukum. Dia berjanji buka-bukaan mengungkap pihak lain yang ditengarai
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
PEMPROV SUMUT
Provinsi Sumut “Lumpuh” EDY SOFYAN
terlibat persoalan, di pengadilan nanti. “Sebagai warga negara yang baik dan aparatur sipil negara, saya harus patuh aturan hukum. Saya akan kooperatif. Bagaimana ke depan, biar nanti akan saya ungkapkan semua di penggadilan,” ujarnya. Namun, Edy tak bersedia mengurai, apakah dikorbankan dalam kasus itu karena verifikasi penerima dana hibah dan bansos bukan tanggung jawab dia sepenuhnya, melainkan ada pihak lain. “Itu kewenangan penyidik. Soal tempat mencari keadilan nanti di pengadilan. Semoga 23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
proses ini cepat terlaksana dengan baik supaya ada perbaikanperbaikan,” katanya. Pada prinsipnya, menurut dia, penerima dana harus pula bertanggung jawab secara material dan administrasi karena sudah menandatangani pakta integritas. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Arminsyah mengatakan, penahanan Edy demi penyidikan. Penyidik khawatir, tersangka mengulangi tindak pidana dan melarikan diri, serta menghilangkan barang bukti. “Kita tahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung untuk 20 hari ke depan,” katanya. Menurut Armin, sebelum ditahan, Edy diperiksa sebagai tersangka sekitar enam jam. Materi pemeriksaan seputar pemberian hibah. Namun, pemeriksaan belum maksimal sehingga dilanjutkan pekan depan. “Hasilnya kita mendapat beberapa keterangan berkait pemberian hibah dan apa saja yang menjadi persyaratan 25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
pemberian hibah,” ujarnya. Armin mengatakan, modus yang dilakukan Edy turut memverifikasi dana hibah. Berdasarkan laporan tim verifikasi, sebagai Kepala Badan Kesbangpol Edy menyetujui pemberian dana hibah itu. “Kita akan periksa pihak lain karena penyidikan ini juga mengarah pada penerima. Saat ini, masih fokus di sini sebagai titik pangkalnya,” katanya. Menurut Armin, tak menutup kemungkinan tersangka lain dijerat. Kini, penyidik tengah memburu pihak pemerintah yang ditengarai terlibat kasus, termasuk Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. “Tersangka lain tentu sangat mungkin sepanjang ditemukan dua alat bukti permulaan yang cukup. Kasus ini baru pada 2013 sehingga masih bisa berkembang. Jadi, tunggu saja,” katanya. O RIDWAN MAULANA | DION B ARINTO
» Berita Terkait di Halaman A4 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG