SABTU-MINGGU, 14-15 NOVEMBER 2015 | Nomor 741 Tahun III
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
TEROPONG
CULINARY
Banyak Migran Terjerat Utang
Kuliner Pontianak & Singkawang
»A7
»C29
A
HUNGARIA vs NORWEGIA
GELORA » HUNGARIA B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN Bahasa daerah dinilai menghambat siswa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
» A3 Stok Beras Cipinang Ditambah
» A11 SOSOK
IDA BUDHIATI Komisioner KPU
» A8 A9 Jakarta
23-34°C
Bandung
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
TULISAN “ENGLISH SPEAKING ZONE” DI LEMBAGA KURSUS BAHASA INGGRIS ENGLISH FIRST (EF) FX SENAYAN, JAKARTA, KAMIS (12/11) – HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Bandar Sabu Hong Kong Divonis Mati
T
ren penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari terus berkembang di setiap negara. Di era globalisasi ini, bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa kedua yang menunjang kemajuan suatu negara. Indonesia termasuk salah satunya, namun realitas memperlihatkan kualitas penguasaan bahasa internasional ini cenderung menurun. Sejumlah faktor penyebabnya terus digali. Di bangku sekolah, kurikulum pendidikan tidak menimbulkan persoalan. Sebaliknya, bahasa daerah dipandang sebagai hambatan bagi siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan menempatkannya sebagai bahasa ketiga setelah bahasa Indonesia. Di Jawa Barat, misalnya, peserta didik lebih memilih bahasa Sunda sebagai bahasa tutur utama, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini berbeda dengan negara lain seperti Jepang yang tak memiliki keragaman bahasa daerah. Di negeri sakura itu, bahasa Inggris menjadi bahasa kedua sehingga penguasaannya jauh lebih mudah. Meski demikian, tidak berarti kemampuan bahasa Inggris siswa di Indonesia buruk. “Ada yang baik, namun sebagian lain belum bisa dikatakan bagus. Anak yang terekspose bahasa Inggris dengan intens biasanya memiliki kemampuan lebih baik. Misalnya lewat siaran televisi berbayar, lagu, dan radio dalam bahasa Inggris. Beberapa bahkan mempelajari bahasa Inggris sejak sekolah dasar,” kata Desi, guru bahasa Inggris SMAN 8 Jakarta kepada HARIAN NASIONAL. Penyebab lain yaitu kurangnya paparan, terutama di daerah yang jauh dari kota besar. Padahal, seperti bahasa lainnya, kebiasaan ekspose merupakan kunci utama belajar bahasa Inggris. Semakin sering mendengar, berbicara, dan menulis, kemampuan siswa menguasai bahasa Inggris semakin baik. Studi tentang English Proficiency Index (EPI – Indeks Kemampuan Berbahasa Inggris) oleh lembaga keterampilan bahasa Inggris internasional English First (EF) baru-baru ini menyebutkan EPI Indonesia berada di peringkat keempat di Asia Tenggara, turun satu tingkat dibandingkan tahun lalu. Sebaliknya, peringkat Vietnam berhasil melampaui Indonesia dalam hal peningkatan kemahiran berbahasa Inggris. “Sekarang posisi Indonesia dalam EPI menurun dibandingkan negara-negara lain. Hal ini bisa mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu mendorong penggunaan Bahasa Inggris di kantor dan lembaga,” kata Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Keterampilan Departemen Pendidikan Yusuf Muhyiddin. EPI merupakan pemeringkatan kemampuan berbahasa Inggris negara-negara di dunia. Laporan ini mengidentifikasi tren pembelajaran bahasa Inggris global dan regional serta menganalisis hubungan antara kemampuan berbahasa Inggris dan daya saing ekonomi sebuah negara. Laporan EPI tahun ini menyebut profil 70 negara peringkat, menggunakan data uji dari 910 ribu orang dewasa pembelajar bahasa Inggris. O ROSMHA W | EKO B HARSONO
Kala Kemampuan BAHASA INGGRIS Kita Menurun TINGKATKAN LEWAT HIDDEN CURRICULUM 25-36°C
Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
»A2 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG