RABU, 14 NOVEMBER 2018 | Nomor 1605 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
BERKAH BAHAN PANGAN SEGAR
PENSIUN USAI 120 BELA TIMNAS
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
KEMENANGAN YANG BELUM MEYAKINKAN HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Kiper Timnas Timor Leste Fagio Augusto Da Silva Pereira (kuning) menepis sundulan pemain Indonesia Hansamu Yama pada laga Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11) malam. Sempat tertinggal, “Garuda” bangkit dan mengamankan tiga poin berkat kemenangan 3-1. >> Berita di Halaman B24
KUA harus menjalankan manajemen secara baik untuk mencegah praktik pungli. JAKARTA (HN) K e b i j a k a n Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan kartu nikah bagi pasangan suami-istri (pasutri) menuai respons beragam. Kartu nikah diakui bagian dari inovasi dan efisiensi untuk mencatat data pernikahan secara lebih baik. Namun, implementasi kebijakan ini jangan sampai membebani masyarakat. “Karena kemungkinan ada proses tambahan yang sebelumnya tidak ada tapi kini ada. Proses ini harus dijalani mereka (calon pasutri) yang ingin menikah sehingga membebani,” kata Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia Irfan Ridwan Maksum kepada HARIAN NASIONAL, Selasa (13/11). Irfan menjelaskan, potensi calon pasutri terbebani lantaran penerapan kartu nikah ini tidak diiringi penghapusan buku nikah. Oleh karena itu, calon pasutri
yang ingin menikah kemungkinan perlu mengalokasikan waktu lebih banyak terkait keperluan kartu nikah “Misal pengambilan sidik jari,” ujarnya. Irfan mengingatkan Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap daerah harus menjalankan manajemen secara baik. Sebab, ketidakberesan manajemen berpotensi menimbulkan penyelewengan. Sebagai contoh, adanya biaya atau pungutan liar yang diminta oknum petugas KUA. “Semua tergantung manajemen KUA. Kalau sudah ditentukan tidak dipungut biaya, ya harus gratis,” katanya. Masyarakat, kata Irfan mengingatkan, jangan takut melaporkan ke pihak berwenang apabila dimintai biaya terkait pembuatan kartu nikah. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Muhammadiyah Amin menjelaskan, kartu nikah berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen Nikah Berbasis Website (Simkah Web). Keduanya diluncurkan oleh Menteri Agama
THAI LION AIR BUKA RUTE KE JEPANG » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
A5
Semarang
Lukman Hakim Syaifuddin, Kamis (8/11) lalu. Amin menjelaskan, Simkah Web itu dirancang untuk mempermudah pengelolaan administrasi nikah dan rujuk pada KUA didukung validitas data yang terintegrasi dengan data Kependudukan dan Catatan Sipil. Sementara terkait kartu nikah, Amin mengungkapkan, Kemenag sejauh ini sudah mencetak 1 juta kartu. Distribusi kartu ke daerah mulai Kamis (15/11) besok. Menurut Amin, pasutri yang menikah pada akhir November akan diberikan kartu nikah.
SEPUTAR KARTU NIKAH
Yogyakarta
Penerbitan kartu nikah tidak menghapus buku nikah Kartu nikah bebas biaya Buku Nikah dan Kartu Nikah yang akan diberikan kepada pasangan nikah diberi kode QR dan dapat dibaca dengan menggunakan barcode/QR scanner yang tersambung dengan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Nikah Berbasis Website (Simkah Web). Simkah untuk mengatasi maraknya pemalsuan buku nikah dan aplikasi ini sudah diujicobakan kepada KUA di seluruh provinsi sejak Juni 2018. Kartu Nikah berisi tentang informasi pernikahan pasangan suami istri seperti nama, nomor akta nikah, nomor perforasi buku nikah, tempat dan tanggal nikah.
Sumber: Ditjen Bimas Islam Kemenag
JAMBI KRISIS LOGISTIK BENCANA » 24 - 33°C
Dia menjamin akan menindak tegas oknum KUA yang terbukti meminta biaya kepada pasutri terkait pembuatan kartu nikah Direktur Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah Kemenag Mohsen mengklaim, kartu nikah sulit untuk dipalsukan. Sebab, penerbitannya berbasis data di Simkah Web. “Bisa diperiksa melalui barcode dan termuat data pernikahan lengkap mulai dari waktu, lokasi hingga menikah di KUA atau di luar KUA,” kata Mohsen. Sebagai contoh, Mohsen
23-32°C
Surabaya
26-35°C
A9 Denpasar
menyebutkan, ketika pasutri ingin menginap di sebuah hotel. Namun, hotel ini mengharuskan pasutri itu menunjukkan bukti pernikahan. “Pasutri cukup menunjukkan kartu nikah, dan petugas hotel memeriksanya dengan membuka website Simkah kemudian memasukkan kode QR yang ada di kartu dan akan keluar data pernikahan,” kata Mohsen. Namun, Mohsen mengakui, Kemenag masih harus menyosialisasikan mekanisme tersebut kepada dunia usaha maupun unsur lainnya. Dia tak menampik kemungkinan dibuatnya sistem terintegrasi antara dunia usaha dengan Kemenag untuk lebih memudahkan pengecekan data pernikahan. Mohsen menegaskan, penerbitan kartu nikah tidak akan menghapus buku nikah. Namun, kebijakan untuk menghapus buku nikah bisa saja diterapkan seiring perkembangan dinamika kebutuhan masyarakat. “Sejauh ini buku nikah masih menjadi dokumen utama (pernikahan).” O ARIA TRIYUDHA
SUU KYI TAK LAGI IKON PEJUANG HAM » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG