Harian Nasional

Page 1

SENIN, 14 OKTOBER 2013 | Nomor 45 Tahun I US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11.532 18.434 15.613 117 9.240 10.932 3.637 1.876

sumber: www.bi.go.id

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

SETAJAM SILET

KURS MATA UANG

PESONA HUTAN TENGAH KOTA

Untuk lebih bersaing di Brasil, Spanyol mesti lebih sering mencetak gol. »B17

A

»C 25

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Sebelum Wukuf

REUTERS | IBRAHEEM ABU MUSTAFA

Jamaah haji dari berbagai penjuru dunia dan warga lokal Arab Saudi berdoa di Masjidil Haram di Makkah, Minggu (13/10), atau sehari sebelum pelaksanaan wukuf di Padang Arafah sebagai bagian rukun ibadah haji. Tahun ini lebih dari 2 juta Muslim dari seluruh dunia berhaji, turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,2 juta. Tahun ini Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kuota bagi jamaah negaranegara lain akibat proyek pembangunan sejumlah fasilitas di Makkah.

Ubah Sistem yang Cenderung Korup JAKARTA (HN) M e n y a m b u t Idul Adha 10 Dzulhijjah 1434 H, Wakil Menteri Agama Nasa­ ruddin Umar mengajak seluruh pemimpin bangsa untuk meniru Ibrahim yang merelakan putra­ nya, Ismail. Dikorbankannya Is­ mail dapat direfleksikan dengan mengorbankan harta kekayaan untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. “Beranikah kita merelakan itu? Jika itu berhasil dilaku­ kan, saya percaya simbol-simbol nafsu, semisal korupsi dan ke­ tamakan, bisa hilang,” kata Na­ saruddin saat dihubungi HARIAN NASIONAL sedang berada di Yu­ nani, Minggu (13/10). Nasaruddin juga berharap kepada 200 ribu jamaah haji In­ donesia agar sekembali ke Tanah Jakarta

24-34° C

Bandung

Air dari Tanah Suci, memberikan perubahan sikap dan memberi contoh yang baik kepada ma­ syarakat. Dia berkisah ihwal ketakutan kolonial Belanda ketika menja­ jah Indonesia terhadap para ja­ maah haji. Ketakutan itu lanta­ ran para jamaah pascakembali ke kampung halaman berubah menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia. “Karena itu, melalui momentum Idhul Adha ini saya harap Indo­ nesia menjadi lebih baik,” ujarnya. Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Asad Sadi Ali mengajak seluruh masyarakat bercermin diri. Hari raya kurban bukan semata disambut dengan menyembelih hewan kurban, melainkan ada sejumlah mak­

22-32° C

Semarang

25-34° C

Yogyakarta

na yang bisa dijadikan pegang­ an hidup. “Mengorbankan ke­ pentingan diri untuk sesama itu makna pengorbanan,” katanya. Pengorbanan juga membuat kondisi penuh perdamaian dan kebebasan untuk mencapai ke­ maslahatan bersama. Dalam ajaran Islam, kata Asad, ketika zaman Nabi Idul Adha ditunjukkan dengan ke­ relaan Ibrahim mengorbankan putranya Ismail atas perintah Tu­ han yang diubah menjadi hewan kurban. Kerelaan itu, sejatinya menjadi suri teladan termasuk bagi para pemimpin agar be­ rani mengorbankan kepenting­ an pribadi demi mencapai ke­ sejahteraan ekonomi, sosial, dan budaya untuk masyarakat. “Ja­ ngan memikirkan diri sendiri, 23-32° C

Surabaya

24-36° C

apalagi korupsi,” ujarnya. Menurut Asad, pemerintah perlu mengubah sistem yang cenderung korup saat ini. Meski upaya itu tak populer, tapi dia yakin jika itu dilakukan rakyat de­ngan sendirinya menaruh sim­ pati. “Refleksi ini bukan hanya patut ditiru umat muslim, tetapi agama lain bisa punya semangat yang sama,” kata dia. Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menekankan tiga manfaat yang bisa diambil dari momentum Idul Adha. Pertama, hal itu cerminan mendekatkan sesama dengan ber­ bagi daging korban. Jika ditarik dalam kehidupan ber­bangsa dan bernegara, ini tecermin dari sikap peduli kepada sesama. “Misalnya pemimpin yang mau berkorban

Denpasar

24-33° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

untuk kepentingan rakyatnya,” ujarnya. Makna kedua, menurut Mu’ti, simbol berkurban untuk men­ dekatkan diri pada Tuhan. Simbol ter­sebut bukan sekadar formalitas dengan merasa selesai ketika telah berkurban. Artinya, ada niat yang tulus untuk me­ ngorbankan apa yang dianggap pen­ ting. “Bukan hanya me­ngaku sudah berkorban, tetapi tak berubah sikap individu­ al,” katanya. Terakhir, kata Mu’ti, me­ nyembelih hewan kurban yang dipersonifikasikan sebagai peng­ hilang­an hawa nafsu seperti ta­ mak dan rakus yang semuanya mengerucut pada keburukan. “Sifat-sifat buruk itu sejatinya harus hilang melalui momentum Idul Adha,” ujarnya. l AHMAD REZA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah

Berkaitan libur nasional Hari Raya Idul Adha 1434 H, HARIAN NASIONAL besok (Selasa 15 Oktober 2013) TIDAK TERBIT. Harian ini akan kembali hadir Rabu 16 Oktober 2013. Pembaca dan relasi diharap maklum.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu