Harian Nasional

Page 1

SABTU, 14 SEPTEMBER 2013 | Nomor 15 Tahun I KURS MATA UANG US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11,452 18,087 15,208 11,483 9,021 10,596 3,475 1,859

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Pertumbuhan Indonesia Menjadi Acuan Dunia

TINJU DUNIA

Mayweather vs Saul Alvarez

»A7

»B20

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

»C21

Keelokan Sejarah Kota Tua Fremantle

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

REUTERS | ERIK DE CASTRO

Warga Zamboanga City di Kepulauan Mindanao berebut menaiki sebuah truk untuk bisa cepat-cepat meninggalkan kota. Hingga Jumat (13/9), kontak senjata antara militer Filipina dan gerilyawan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) masih berlangsung sengit di Filipina Selatan ini. Memasuki hari kelima konflik, sekolah-sekolah, kantor pemerintah dan swasta, pelabuhan, serta bandara masih tutup. Pemerintahan lokal mengatakan, lebih dari 20 ribu warga kota telah mengungsi dan ratusan diperkirakan masih terjebak serta disandera gerilyawan. Baik pemerintah setempat maupun MNLF menyerukan perlunya mediasi internasional untuk mengakhirinya.

KRISIS FILIPINA SELATAN

Utamakan Keselamatan Warga Sipil JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h

Indonesia menyampaikan ke­ pri­ hatin­­an terkait perkembangan ter­kini di Filipina bagian selatan, khususnya pertikaian bersenjata di kota Zamboanga. Sebagai ne­ gara tetangga dan fasilitator ter­ capainya Final Peace Agreement 1996 antara Pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia mengim­ bau semua pihak terkait mena­ han diri serta memastikan kesela­ matan dan keamanan warga sipil. “Solusi damai satu-satunya pilihan yang harus ditempuh kedua pihak,” kata Menteri Luar Negeri RI Marty M Natalegawa dalam keterangan di Jakarta, Jumat (13/9). Indonesia menekankan upaya mencari solusi damai diharap­ Jakarta

23-32° C

Bandung

kan tetap dilandaskan pada ke­ sepakat­an yang telah dicapai ke­ dua pihak sebagaimana ter­tuang dalam Final Peace Agreement 1996. Kesepakatan 1996 yang komprehensif merupakan lan­ dasan penyelesaian permasala­ han di Filipina Selatan yang adil, menyeluruh, dan berkelanjutan. “Pemerintah Indonesia se­ nan­ tiasa siap, atas perminta­ an pihak terkait, untuk turut ber­ kontribusi secara tepat bagi pemulihan kondisi di bagian se­ latan Filipina,” kata Marty. Pada September 1996 Pre­ siden Filipna Fidel V Ramos menandatangani perjanjian de­ ngan MNLF pimpinan Nur Misu­ ari di Jakarta. Tujuan perjanjian tersebut sebagai implementasi “akhir” dari kesepakatan Tri­

22-31° C

Semarang

23-34° C

Yogyakarta

poli 1976 yang dipertentangkan, berlandaskan Wilayah Otonom di Minadanao Muslim yang la­ hir dari sebuah perjanjian yang dibuat di Jeddah pada 1976. Moro Islamic Liberation Front (MILF) tidak terlibat dalam pro­ ses menuju Jakarta. Hasil pro­ ses mengecewakan itu mening­ katkan kedudukan mereka di mata warga Muslim. Bantuan yang dijanjikan sebagian besar tidak terwujud dan hilang lan­ taran korupsi. Selain itu, do­ rongan mencapai kesepakatan tanpa memikirkan implemen­ tasinya membuat mekanisme itu tak berdaya. Sejumlah be­ sar pendukung MNLF beralih ke MILF pimpinan Abu Sayyaf dan Dewan Komando Islam yang menjadi gugus depan baru per­ 22-32° C

Surabaya

24-34° C

Denpasar

juangan kaum Moro. Puncaknya pemerintah Fili­ pina dan MILF bertemu di Istana Kepresidenan pada 15 Oktober 2008 untuk menandatangani ke­se­ pakatan kerangka kerja per­damai­ an, menciptakan sejarah baru setelah perjuangan kaum Mu­ slim selama kurun waktu 40 tahun di provinsi Kepulauan Min­ danao. Per­ janjian ini ditandatangani pe­ngacara Marvic Leonen, perunding utama pemerintah dengan Mohagher Iqbal sebagai utusan MILF. MILF menggantikan MNLF sebagai kelompok Muslim yang dominan setelah terakhir kali MNLF menandatangani per­ janji­ an damai dengan pemerintah pada 1996. MILF –yang awalnya berjuang untuk negara Muslim merdeka di Filipina bagian se­

21-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

latan dan memisahkan diri dari MNLF setelah Misuari menanda­ tangani pakta damai yang men­ ciptakan daerah otonomi di Min­ danao Muslim pada 1996 yang meliputi Provinsi Sulu, Maguin­ danao, Lanao del Sur, Tawi-Tawi, dan Basilan, kecuali Ibu Kota Isa­ bela– menandatangani perjanjian damai dengan peme­rin­tah Manila pada Oktober 2012. Saat itu Presiden Benigno Aquino, Ketua MILF Al Haj Mu­ rad Ebrahim, dan Perdana Men­ teri Malaysia Najib Razak me­ nyaksikan penandatanganan perjanjian kerangka kerja yang meyakinkan MILF melepaskan tuntutannya atas negara inde­ penden. Gantinya, dibentuklah wilayah dengan otonomi lebih. l DION B ARINTO Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.