SABTU-MINGGU, 15-16 OKTOBER 2016 | Nomor 1006 Tahun IV
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
SPORTS
LIFESTYLE
TOUR DE FORCE
MERAWAT ASET FILM
»B17
»C29
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
LAURA PRINSLOO KETUA KOMITE BUKU NASIONAL
» A8 A9
»
A4
KERUKUNAN HARUS TETAP DIJAGA »
A5
EKONOMI WAJIB PAJAK PROFESI DIBIDIK AMNESTI »
A11
NUSANTARA SELEKSI CALON REKTOR PTN DIPERKETAT »
TALI PUSAR PSIKOLOGIS IDEALNYA DIPUTUS MENUJU KEAUTENTIKAN DIRI.
A14
GLOBAL PARTISIPASI PEMILIH TENTUKAN NASIB HILLARY »
A15
BANJIR JAKARTA TAK MAU MINGGIR
» A10 Jakarta
23-34°C
Bandung
B
alap liar menggejala bukan hanya di Ibu Kota. Hampir di seluruh kota di Tanah Air, kegiatan yang digemari sebagian remaja dan yang beranjak dewasa itu, tak asing lagi. Dirazia di lintasan satu, mereka berpindah ke lintasan lain, begitu seterusnya. Perilaku mereka sebenarnya dikategorikan menyimpang dari norma sosial. Salah satu penyebab perilaku itu adalah labeling yang ditabalkan masyarakat. Pada awalnya, mereka melakukan penyimpangan primer begitu mendapatkan julukan, cap atau etiket. Labeling lalu membuka jalan mereka mengidentifikasikan diri sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan
20-30°C
Semarang
22-32°C
Yogyakarta
UJI MENTAL HINGGA TRACK TENGKORAK | POLISI MENGAKU TAK PERNAH ABSEN » A2
itu menjadi kebiasaan atau gaya hidup. Salah satu faktor fenomena itu adalah konformitas yang ditandai kekompakan, kesepakatan, kepercayaan, persamaan pendapat, dan ketaatan. Konformitas bisa membabi buta dan diwarnai sikap 23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
masa bodoh, mengikuti kemauan orang lain tanpa pemahaman atau penghayatan, tanpa pemikiran, serta perasaan. Konformitas bisa pula diwarnai karisma orang yang memengaruhi sehingga seseorang percaya, mengakui, menerima, tanpa rasa takut sanksi atas sikap non-konformitasnya, dan juga harapan mendapatkan imbalan atas sikap konformitasnya itu. Di sisi lain, konformitas bisa terinternalisasi dalam kebebasan menentukan tindak konformitas atau non-konformitas berdasarkan pertimbangan rasio, perasaan, pengalaman, hati nurani, dan semangat menentukan pilihan-pilihan. Akibat konformitas itu, perilaku berbeda dari aturan ke26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
lompok dianggap pelanggaran walau pun seseorang berperilaku benar. Muncul pula suatu tekanan yang tidak kelihatan dari lingkungan sekitar yang memaksa seseorang bertingkah laku sesuai apa yang kelompok harapkan. Karakter dan ciri diri pun hilang karena gelombang konformitas itu. Solusi utama dalam perkara ini berada di diri sang pelaku. Sedangkan keluarga sebagai jantung pembentukan kepribadian seseorang merupakan tali pusar psikologis yang idealnya diputus, jika seseorang ingin mengenali diri lalu menata jalan menuju keautentikan. O Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
SEROMBONGAN ANAK GENG MOTOR BERADU BALAP DI KAWASAN JL MERDEKA UTARA, MONAS, JAKARTA PUSAT, JUMAT (7/10) - HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
BERITA UTAMA OPP JANGAN “SETENGAH HATI”