RABU, 15 APRIL 2015 | Nomor 567 Tahun II
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Penjualan Miras Perlu Dibatasi
Yuk, Ajak Anak Sikat Gigi
»A7
»C25
GADING RETAK Masalah internal kembali ganggu Barca. Kali ini tentang Enrique dan Neymar.
B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
SEKTOR INDUSTRI PENGARUHI IHSG
HARIAN NASIONAL YOSEP ARKIAN
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gadget di Jakarta, Selasa (14/4). IHSG melemah 0,52 persen atau 28,3 poin menjadi 5.419,1 didorong oleh delapan sektor industri.
Tata Krama Diplomasi Dilanggar TKI Siti Zaenab dipancung di Madinah, kemarin. JAKARTA (HN) Analis Kebijakan Migrant CARE Wahyu Susilo shock begitu mendapatkan informasi, Siti Zaenab Binti Duhri Rupa dieksekusi mati di Madinah, Arab Saudi, Selasa (14/4) pukul 10.00 waktu setempat. Pemerintah RI pun protes keras terhadap Pemerintah Saudi. “Kami shock mengetahui eksekusi itu. Kami juga mengutuk keras eksekusi pancung terhadap Siti Zaenab yang dilakukan otoritas Saudi tanpa pemberitahuan kepada Pemerintah RI. Ini melanggar tata krama diplomasi internasional,” katanya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta. Dalam akun Twitter-nya Wahyu Susilo berkicau, “Gus Dur, maafkan kami, kami tak bisa menghentikan eksekusi itu. Ya Tuhan, mengapa itu terjadi?” Menurut Wahyu, sikap tertutup pemerintah Saudi tanpa pemJakarta
23-32° C
Bandung
beritahuan juga terjadi saat TKI Ruyati dieksekusi pada 19 Juni 2011. Kenyataan itu memperlihatkan Pemerintah Saudi menyepelekan Pemerintah RI. Migrant CARE juga mendesak keseriusan pemerintah mengadvokasi buruh migran Indonesia yang terancam hukuman mati. “Pemerintah harus terbuka meminta maaf kepada keluarga Siti Zaenab atas kegagalan diplomasi pembebasan. Kami minta Dubes Saudi untuk Indonesia dipersonanon-gratakan,” ujar Wahyu. Selain keluarga di Bangkalan, Madura, Migrant CARE patut berduka karena mendampingi Siti sejak Presiden KH Abdurrahman Wahid hingga Presiden Joko Widodo. “Kami shock karena mengawal kasus itu dari Presiden ke Presiden sejak 1999, hasilnya malah eksekusi,” kata aktivis Migrant CARE lainnya Indah Yosephine. Konsulat Jenderal RI di Jeddah mengaku baru mendapatkan informasi dari pengacara Khudran
22-31° C
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
Al Zahrani soal pelaksanaan hukuman mati (qishas) terhadap Siti pada pukul 14.00 WIB. “Pemerintah menyampaikan duka cita mendalam kepada sanak keluarga dan mengharapkan almarhumah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” demikian keterangan tertulis Kemenlu. Pemerintah Indonesia juga menyampaikan protes kepada Pemerintah Saudi karena tidak menyampaikan notifikasi kepada Perwakilan RI maupun keluarga mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati itu. “Perlindungan WNI di luar negeri termasuk yang menghadapi masalah hukum merupakan prioritas pemerintah. Sejak awal, pemerintah telah berjuang mendampingi yang bersangkutan dan memohonkan pengampunan keluarga korban.” Pemerintah berjanji terus melakukan upaya perlindungan WNI yang menghadapi permasalahan di luar negeri, termasuk yang terancam hukuman mati. 23-32° C
Surabaya
25-34° C
Denpasar
SITI ZAENAB BINTI DUHRI RUPA LAHIR : Bangkalan, 12 Maret 1968 5 OKTOBER 1999 : Ditahan di Penjara Umum Madinah karena membunuh istri pengguna jasanya Nourah Bt Abdullah Duhem Al Maruba. 8 JANUARI 2001 : Pengadilan Madinah menjatuhkan vonis mati (qishas). Hukuman mati ditunda menunggu Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi, putra bungsu korban, mencapai usia akil balig. 2013 : Setelah akil balig, Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi menyampaikan penolakan memberikan maaf ke pengadilan dan tetap menuntut hukuman mati. Hal ini dicatat dalam keputusan pengadilan pada 2013. LANGKAH PEMERINTAH : Menunjuk pengacara Khudran Al Zahrani Tiga Presiden RI yaitu Alm KH Abdurrahman Wahid (2000), SBY (2011), dan Joko Widodo (2015), mengirimkan surat resmi kepada Raja Saudi soal permohonan maaf. Kepala Perwakilan RI di Riyadh maupun Jeddah juga telah mengirimkan surat resmi kepada Emir di Mekkah dan Madinah mendorong pemberian maaf itu. Menlu RI menyampaikan langsung ke Wamenlu Arab Saudi untuk membantu pendekatan keluarga agar memberikan maaf pada Maret 2015. Secara informal, pendekatan kepada pemimpin dan tokoh masyarakat, khususnya kalangan Kabilah Al Ahmadi, suku asal suami korban. Meminta bantuan ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah. Memfasilitasi kunjungan keluarga (kakak dan anak) Siti Zaenab ke penjara Madinah sekaligus bertemu ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah. Terakhir kunjungan dilakukan pada 24-25 Maret 2015. Menawarkan pembayaran diyat melalui Lembaga Pemaafan Madinah SR 600 ribu (sekitar Rp 2 miliar) Sumber : Kementerian Luar Negeri
Sejak Januari 2015, Pemerintah Saudi telah menghukum mati 59 orang, 25 orang di antaranya warga asing. Hukuman mati itu 25-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan, narkoba, pemerkosaan, dan perzinahan. O DEVY LUBIS | DION B ARINTO Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG