Harian Nasional

Page 1

SENIN, 15 FEBRUARI 2016 | Nomor 813 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

BBM BERPOTENSI TURUN

SYUTING DI NEGERI ORANG

»A7

»C25

A

ARSENAL 2–1 LEICESTER

LONDON GEMBIRA

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

» B17

Indonesia Siaga Bencana JAKARTA (HN) P r a k i r a a n Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Februari tahun ini menjadi puncak musim hujan, ditandai meningkatnya intensitas hujan. Kondisi ini, prediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjadikan ancaman bencana kian tinggi. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, intensitas hujan pada bulan ini akan berkutat di dua kategori, tinggi hingga sangat tinggi. Beberapa daerah yang terlanda yakni Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Selain itu, ada juga Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, dan seluruh wilayah di Jawa. “Daerah-daerah ini ancaman banjir, longsor, dan puting beliungnya tinggi. Bukan berarti daerah-daerah lain sudah aman. Ancaman juga tetap tinggi, meskipun hujan lokal akan lebih berperan yang menyebabkan bencana,” kata Sutopo kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (14/2). Sesuai data sejarah, jelasnya, 96 persen bencana di Indonesia disebabkan pengaruh cuaca, seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan. Namun, banjir longsor, dan puting beliung lebih mendominasi. “Tren kejadian ketiga jenis bencana terus meningkat dari tahun ke tahun. Dampak perubahan iklim global secara siginifikan telah mengubah pola curah hujan, baik pada perubahan intensitas, durasi, dan tebal hujan,” ungkapnya. Saat ini, kata Sutopo, frekuensi hujan dengan intensitas tinggi semakin sering terjadi. Ini disebabkan volume awan-awan Jakarta

23-34°C

Bandung

orografik telah bertambah besar volumenya, sehingga uap air yang dikandung kian besar. Meningkatnya suhu di atmosfer telah menyebabkan puncakpuncak awan orografik, khususnya awan Cumolonimbus makin tinggi, sehingga energi yang ada dalam awan bertambah besar. Makin tinggi intensitas hujan, maka daya pukul terhadap permukaan tanah juga makin besar. Namun, daya tampung dan daya dukung lingkungan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan secara bersamaan, berimbas banjir. “Hujan adalah pemicu terjadinya banjir dan longsor. Namun faktor yang paling berperan menyebabkan banjir dan longsor adalah faktor antropogenik atau pengaruh ulah manusia. Makin rusaknya lingkungan menyebabkan wilayah makin rentan banjir dan longsor,” kata Sutopo. Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, dalam beberapa hari ke depan potensi hujan lebat akan terjadi. Beberapa daerah yang terlanda yakni Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumsel, Jambi, dan Lampung. Selain itu ada juga Banten, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Timur, Bali dan NTB, Kalimantan Barat dan Tengah, serta Papua bagian selatan. “Masyarakat di dataran tinggi atau pegunungan agar mengantisipasi kejadian banjir bandang dan tanah longsor. Serta wilayah yang relatif mudah terjadi potensi bencana banjir agar dapat menyiapkan lingkungannya untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi,” tutur Hary mengingatkan. Kondisi ini, jelas Hary, terlihat dari skala indikator aktivitas atmosfer yang mendukung pertum-

20-32°C

Semarang

24-37°C

Yogyakarta

ANTARA | ARISANTO

Ancaman banjir, longsor, dan puting beliung meningkat seturut puncak musim hujan.

Petugas memeriksa atap gardu tol yang ambruk di pintu Gardu Tol Cikunir 2, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/2).

SEBARAN WILAYAH BENCANA 1 2 3 Aceh 1 2 Sumatera Selatan

3 Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Riau 1 Kalimantan Utara 1 Barat Sulawesi 1 2 Sumatera 3 1 Tengah Kalimantan Bangka Jambi Barat Sulawesi 1 Tengah Belitung Barat 1 2 3 Sumatera 1 1 Kalimantan 1 Selatan 1 2 Sulawesi Selatan Bengkulu Tenggara Maluku 1 3 Sulawesi Lampung 2 1 2 Selatan Jakarta 1 2 3 1 2 1 2 Jawa 2 3 Banten Jawa Tengah Jawa Barat 1 2 3 Timur Bali 1 2 3 Yogyakarta 1 NTB NTT 1 2 3 2 1 2 1

Keterangan:

2 3 Kepulauan Riau

1

Banjir

Kalimantan Timur 1 3

2

Puting Bliung

3

Papua Barat Papua

Longsor

REKAPITULASI BENCANA BANJIR

TANAH LONGSOR

Kabupaten/Kota Korban Pengungsi Kerusakan Rumah

122 wilayah 14 meninggal, 3 terluka 946.143 jiwa 314 RB | 266 RS | 1.187 RR

Kabupaten/Kota Korban Pengungsi Kerusakan Rumah

PUTING BELIUNG 65 wilayah 29 meninggal, 11 terluka 1.319 jiwa 104 RB | 67 RS | 216 RR

Kabupaten/Kota Korban Pengungsi Kerusakan Rumah

103 wilayah 2 meninggal, 34 terluka 779 jiwa 278 RB | 216 RS | 1.166 RR

Keterangan: RB: Rusak Berat RS: Rusak Sedang RR: Rusak Ringan Sumber: BNPB | Rekapitulasi 1 Januari – 12 Februari 2016

buhan awan hujan. Aliran massa udara dingin dari Asia dan fase basah Madden Julian Oscilatiion (MJO) masing-masing kembali berkolaborasi.

Hal ini diperkirakan kembali menimbulkan potensi kejadian cuaca ekstrem di beberapa daerah. “Keadaan tersebut diiringi dengan fenomena cuaca regional yang

menandakan adanya daerah belokan dan pertemuan angin yang sering menjadi pemicu potensi terjadinya hujan lebat,” kata Hary. O MULYA ACHDAMI | AHMAD REZA

» BERITA TERKAIT DI HALAMAN A12 & A14 23-34°C

Surabaya

25-36°C

Denpasar

25-34°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu