JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 | Nomor 75 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Revisi DNI Belum EROPA MENDIDIH Mengincar Kastil Abad Ke-15 Diputuskan Apa jadinya Piala Dunia 2014 Seharusnya pemerintah berupaya keluar dari kubangan impor. »A7
A
tanpa Ronaldo atau Ibra? »B17
»C25
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
KERICUHAN SAAT SIDANG PUTUSAN SENGKETA PILKADA
JAKARTA (HN) Suasana ruang sidang pleno gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (14/11) sekitar pukul 12.05 WIB mendadak gaduh. Teriakan dan makian tiba-tiba menghentikan sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kepala Daerah Provinsi Maluku Tahun 2013. Sidang ini merupakan putus an atas pilkada ulang yang sebelum nya diperintahkan MK kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku. Kericuh an yang dilakukan sejumlah oknum massa itu dinilai menista kan pengadilan dan mencoreng citra hukum Indonesia di dunia internasional. Wakil Ketua MK Arief Hidayat menyatakan perilaku para pe rusuh telah mencoreng martabat persidangan dan melukai demokrasi. “Tentu ini contempt of court yang tidak hanya jadi pelajaran kita semua. Ini jadi berita dunia juga. Saya harap kuasa hukum pemohon mampu menjaga ketertiban dan martabat per sidangan. Jangan melukai prinsip demokrasi,” katanya di Gedung MK pascakericuhan. Kericuhan berlangsung selama sekitar 20 menit. Sedikitnya tiga layar monitor di ruang lobi pecah, delapan buah microphone meja di ruangan sidang rusak, serta sejumlah kursi pendukung dan kaca pengumuman di lobi dihancurkan massa. Mereka mengobrak-abrik ruang sidang utama. Seorang di antara mereka bahkan sempat melempari hakim MK Fadil Sumadi dengan microphone. Lemparan itu tak kena. Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva sempat menskors pembacaan putusan dan langsung meninggalkan ruang sidang karena di serang massa. Saat hakim Anwar Usman membacakan pertimbangan hakim, keadaan mulai tak terkendali. Kericuhan dimulai dari keributan Jakarta
23-33° C
Bandung
HARIAN NASIONAL | NURCHOLIS ANHARI LUBIS
Kredibilitas MK Belum Pulih
Kursi berserakan di salah satu ruangan yang dirusak oleh pendukung calon terkait putusan sengketa ulang Pemilukada Maluku di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (14/11). Mahkamah Konstitusi melanjutkan sidang usai perusakan oleh pendukung yang mengamuk di dalam dan luar ruang sidang.
kecil di luar ruang si dang tak lama setelah pembacaan putusan sengketa Pilgub Provinsi Maluku. Sekelompok massa berteriakteriak kecewa. Emosi massa kian tak terkendali saat seseorang melempar kursi hingga patah ke arah tembok ruang sidang MK. Massa di luar mendobrak pintu ruang sidang utama dan mulai melakukan perusakan. Kericuhan diduga akibat ketidakpuasan salah satu pihak atas putusan MK yang menolak permohonan sengketa Pilgub Provinsi Maluku atas dugaan terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Permohonan itu diajukan pasangan nomor urut empat Herman Adrian dan Daud Sangadji (ManDat). Para pemohon menduga ada manipulasi DPT yang dilakukan KPU Provinsi Maluku selaku termohon. Pemohon juga menduga adanya mobilisasi
22-32° C
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
1.080 pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu. Namun, majelis hakim berpendapat pemungutan suara ulang terlaksana dengan baik dan lancar. MK tak menemukan bukti meyakinkan KPU Provinsi Maluku telah memanipulasi DPT. Selain itu, pemohon tak dapat membuktikan 1.080 pemilih diarahkan untuk mencoblos pasangan tertentu. “Menyatakan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim, Hamdan Zoelva dalam putusannya. Berbagai pihak mengecam aksi brutal itu. Mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra dalam akun Twitter @Yusrilihza_Mhd me ngatakan tindakan itu tak pantas dilakukan dengan alasan apa pun. “Sepanjang hidup, saya sering tidak puas dengan putusan peng adilan. Namun, saya selalu menahan diri dan teman-teman, klien, dan pendukung agar jangan buat 22-30° C
Surabaya
25-35° C
masalah di pengadilan. Kami tetap berdiri ketika majelis meninggalkan sidang, walau tak puas dengan putusannya sehingga kita tetap dapat menyebut diri sebagai bangsa yang beradab dan menjunjung tinggi prinsip negara hukum,” tuturnya. Ketua Badan Pengurus LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie menilai peristiwa itu sebagai bukti kredibilitas MK belum pulih setelah Akil Mochtar ditangkap penyidik KPK dalam kasus suap. Namun dia mengajak publik untuk menghormati segala putusan MK meski tak menyenangkan. Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol AR Yoyol yang tiba di lokasi langsung memimpin pengamanan dan penyisiran di sekitar area gedung MK. Polisi mengamankan lima orang yang diduga sebagai otak dalam peristiwa ini. Mereka berasal kelompok H Abdullah Tuasikal dan Hendrik Lewerissa (nomor urut
Denpasar
25-34° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
1), Jacobus F Puttileihalat dan Arifin Tapi Oyihoe (nomor urut 2), serta H Adhan Dambea dan H Inrawanto Hasan (nomor urut 4). Yoyol memperkirakan total pelaku kericuhan 25 orang. “Kami menangkap tiga orang di dalam gedung dan dua orang yang akan melarikan dir ke luar gedung MK. Mereka akan kita kenai pasal berlapis, termasuk sangkaan merusak barang (Pasal 170 KUHP) dan menggangu ke giatan persidangan,” ujarnya. Polisi juga sudah membawa CCTV untuk membantu proses penyelidikan. Selama olah TKP, petugas MK sempat memindahkan ruang pengunjung sidang ke aula di lantai dasar. Puluhan pengunjung agenda sidang selanjutnya, yakni sidang sengketa Pemilukada Kabupaten Dairi tak diperkenankan masuk ke dalam lobi utama. Mereka hanya boleh menyaksikan sidang melalui televisi plasma di aula. l VINI M ROSYA | HERMAN SINA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG