SABTU-MINGGU, 16-17 APRIL 2016 | Nomor 864 Tahun III
Hari ini 40 halaman | Rp p 3.000,,
ANTARA SUSI, AHOK, DAN DAMPAK LINGKUNGAN
PEP DAN KENANGAN LUKA
»A10
»B17
A
» C25
Para Calon Sekjen PBB Memetakan Isu Global
» A15 Akses Hambat Penerapan E-Marketing
» A11
SOSOK & PEMIKIRAN
MUHAMMAD ROMAHURMUZIY
» A8 A9 Jakarta
24-33°C
Bandung
G
uratan sejarah, juga kenangan, berdiri megah bersama Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Mulai dibangun pada medio 1958, SUGBK menjadi “oleh-oleh” Presiden Soekarno. Bahkan, SUGBK erat dengan kemegahan Luzhniki Stadium di Rusia. Pada 1956, Soekarno melakukan lawatan kenegaraan ke Uni Soviet. Ketika itu, Soekarno diberikan kesempatan untuk berpidato di hadapan ratusan ribu warga Moskow. Soviet, kata Soekarno, “Saudara yang jauh di mata tapi dekat di hati.” Berbekas kemegahan Luzhniki, Soekarno ingin membangun stadion serupa di Indonesia. Kantor berita Rusia RIA Novosti, pernah menyebut pembangunan SUGBK melibatkan arstitek dari Soviet. Pada 1958, anggaran pembangunan Gelora sebesar US$ 12,5 juta digelontorkan, utang dari pemerintah Soviet. Pada 24 Agustus 1962, SUGBK diresmikan, seturut menyambut helatan Asian Games pada tahun itu. Bahkan, kemegahan SUGBK mengilhami pemerintah Malaysia untuk mendirikan stadion serupa. Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno Winarto menyatakan, keberadaan Stadion Bukit Jalil di Kuala Lumpur, Malaysia, terinspirasi dari SUBGK. Tak ingin berbanding dengan Luzhniki, SUGBK telah tertinggal dengan Stadion Bukit Jalil sebagai “saudara muda”. Ketertinggalan ini yang hendak dikejar. “Jangan tanggung-tanggung, kalau mau renovasi SUGBK, apalagi untuk Asian Games 2018, jangan sampai kita malu dengan buruknya kualitas. Tunjukkan kita bangsa yang besar,” harap mantan kapten timnas Indonesia Ferril Raymond Hattu kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Jumat (15/4). Tak hanya Ferril, jutaan masyarakat Indonesia pun memiliki harapan berjebah (berlebih) terkait SUGBK. Tapi, keinginan agar SUGBK bersolek tak bisa sekadar kata. Usai pertandingan, misal-
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
BERLIMPAH ASA UNTUK GELORA
MENOLAK SAMPAH, MENGAWAL MEGAH » A2 nya, tumpukan sampah menjejak di antara perayaan kemenangan juga kubangan kekalahan. Dalam satu pertandingan saja, sampah yang dihasilkan para pendukung bisa sampai lima truk. Belum lagi “budaya” sembarang yang masih menghinggap warga. 24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
Tak ayal, aroma pesing acap menyeruak di sudut-sudut stadion usai pertandingan tersaji. Kalau sudah begitu, loyalitas Donny, Ahmad, dan Suhadi— petugas kebersihan di areal SUGBK—layak disematkan status “pahlawan sampah”. Meski 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
pengelola sekadar mematok jam kerja sedari pagi hingga sore, ketika pertandingan dihelat malam, mereka rela tak pulang bertemu keluarga. Berikut sekelumit kisah para petugas kebersihan, termasuk asa dari rencana renovasi Gelora. O Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
PETUGAS PERAWAT RUMPUT LAPANGAN STADION UTAMA GELORA BUNG KARNO (SUGBK), SENAYAN, JAKARTA DAN WAJAH SUGBK DARI UDARA – HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN – BAYU INDRA KAHURIPAN (ATAS)
DINAMIS DAN MENCERAHKAN