SELASA, 17 MARET 2015 | Nomor 540 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Depresiasi Rupiah tak Dongkrak Ekspor
Tampil Gaya dengan Busana Muslim
»A7
»C25
A
B17
MISI AJAIB Membalikkan kekalahan tidak mudah. Arsenal harus percaya kalau mereka bisa melakukannya.
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
BUTUH INVESTASI RP 5 TRILIUN
REUTERS | BEAWIHARTA
Seorang pekerja mengendarai sepeda di dekat kendaraan lapis baja Anoa di PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/3). BUMN bidang industri pertahanan itu membutuhkan sedikitnya Rp 5 triliun (US$ 377.670.000) dalam tiga tahun mendatang untuk meningkatkan produksi dan teknologi.
TIM LEMHANNAS TURUN TANGAN JAKARTA (HN) Berbagai upaya dilakukan pemerintah menangani radikalisme yang berkembang di Tanah Air. Pendekatan soft dikembangkan melalui religi dan kebudayaan. Sedangkan langkah tegas, diwacanakan pencabutan kewarganegaraan dan paspor bagi WNI yang terlibat IS. “Pada awal kemerdekaan, ancaman datang dari berbagai gerakan separatis. Setelah gerakan separatis bisa diredam, kini radikalisme hingga narkoba mengancam. Banyak tikungan revolusi dan reformasi. Untuk itu, Lemhannas membentuk tim yang segera turun ke daerah mendengarkan gagasan yang bisa diimplementasikan dalam Skenario Indonesia 2045,” kata Gubernur Lemhannas Budi Susilo Supandji di Jakarta, Senin (16/3). Menurut Budi Susilo, infrastruktur politik berdasarkan Pancasila perlu disusun demi membangun optimisme bangsa Jakarta
24-33° C
Bandung
ke depan. “Sebab banyak hal mengancam negara dan itu bertentangan dengan sila-sila dalam Pancasila,” ujarnya. Dia menyodorkan data, sekitar 5 ribu siswa lembaga pendidikan agama segera lulus. “Pertanyaannya, apakah mereka melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri dan menjadi liberal, atau bergabung kelompok radikal? Ada pula kelompok-kelompok orang pintar yang dicuci otaknya yang akan ‘dijual’ untuk mengubah konsekuensi Pancasila di mata pandangan masyarakat.” Pengamat Politik Yudi Latif berpendapat, Revolusi Pancasila tidak seperti Revolusi Prancis atau konsep proletariat di Rusia, melainkan revolusi yang mengacu tiga unsur dalam Pancasila. “Sila pertama, kedua, dan ketiga merupakan skema superstruktural yang mengajukan gagasan ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan. Sedangkan skema
22-31° C
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
Poso dinilai berpotensi menjadi basis utama radikalisme, termasuk IS. agen politik berdasar sila keempat dan skema basis materi dalam sila kelima,” tuturnya. Menurut Yudi, bangsa ini harus kembali ke rahim kebudayaan, jika sejumlah persoalan yang mengancam kehancuran NKRI ingin diselesaikan. “Kita harus kembali ke prinsip-prinsip Pancasila,” katanya. Salah satu tantangan global saat ini, IS di Timur Tengah terutama Irak dan Suriah yang pengaruhnya sampai di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Di sela Konferensi Ke-3 PBB tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, Wapres Jusuf Kalla bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Salah satu hasil pertemuan itu, disepakati 23-32° C
Surabaya
25-32° C
Denpasar
pendirian Pusat Pemikiran Islam Moderat menyikapi IS. Pemerintah RI mencatat sekitar 500 WNI bergabung IS. Informasi terakhir, 16 WNI ditahan di kota Gaziantep Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Sebanyak 16 WNI lainnya memisahkan diri dari rombongan Smailing Tour dan diperkirakan berniat serupa. Kecamuk di Libya setelah Muammar Gaddafi tewas kian mengkhawatirkan setelah kelompok radikal terlibat pertempuran dengan faksi pemerintah di Tripoli. Ini memaksa Kemenlu mengeluarkan travel warning bagi WNI. Di Tanah Air, Mabes Polri melansir, Poso menjadi basis pendukung IS terbesar. Bahkan, empat warga Turki pernah ditangkap menggunakan paspor palsu di sana. “Selain propaganda di internet, terduga teroris asal Turki itu mengajak warga kita membangun kekhalifahan. Ada utusan IS menuju kantong24-32° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
kantong kelompok yang sejalan dengan aliran mereka,” kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto. Menurut dia, keempat warga Turki itu sudah diproses hukum. Menurut Rikwanto, langkah antisipatif membendung WNI menuju kawasan yang dikuasai IS, pengetatan jalur-jalur baik resmi maupun tidak resmi. “Selain itu, kami bekerja sama dengan BNPT dan Kemenlu mendalami kemungkinan keterlibatan pelajar atau mahasiswa kita di Turki, Libya, Mesir, dan Arab Saudi, dengan kelompok radikal itu,” ujarnya. Beberapa waktu lalu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Poso berpotensi menjadi basis utama IS di Tanah Air jika tidak dikelola dengan baik oleh negara. TNI selalu mendukung operasi Polri di Provinsi Sulawesi Tengah itu. O ARIF KUSUMA | DION B ARINTO Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG