KAMIS, 17 SEPTEMBER 2015 | Nomor 693 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Batik Air Tambah Rute Domestik
PLATARAN DHARMAWANGSA
»A7
»C25
REKOR BARU
Oase Rasa Tengah Kota
Status penyerang tersubur Eropa kini menjadi milik CR7.
» B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Jakarta
26-33°C
Bandung
Penjual mata uang asing jalanan menunggu masyarakat yang ingin menukarkan dolar AS di kawasan Jalan Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (16/9). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu melemah menjadi Rp 14.452 dibandingkan sebelumnya Rp 14.371 per dolar AS.
THE FED TEKAN RUPIAH PERGERAKAN RUPIAH 2 JANUARI-16 SEPTEMBER 2015 14.500.00
14.000.00
Rupiah
JAKARTA (HN) Penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang pada perdagangan Rabu (16/9) cukup tinggi. Rupiah terpukul 0,24 persen pada pembukaan perdagangan. Pemerintah berharap kenaikan suku bunga AS segera dilaksanakan pada rapat Bank Sentral AS (The Fed) 16-17 September 2015. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ketidakpastian global mengakibatkan rupiah bergejolak. Jika The Fed dapat memastikan kenaikan suku bunganya, nilai tukar dan perekonomian negara-negara di dunia mendapat kepastian. “Kepastian kenaikan suku bunga AS tidak akan langsung berdampak positif bagi ekonomi dan nilai tukar kita. Namun jika dilakukan segera mungkin dan ada kepastian akan meredakan gejolak,” ujarnya di Jakarta, Rabu (16/9). Menurut dia, semakin lama The Fed memberikan kepastian akan berdampak pada pembengkakan biaya negara-negara yang harus menstabilkan nilai tukarnya. Saat ini, pemerintah hanya bisa menunggu hasil keputusan The Fed terkait besaran kenaikan suku bunganya. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan rupiah saat ini disebabkan ketidakpastian global. Ketidakpastian tersebut berfokus pada rencana kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi segera diumumkan usai rapat hari ini. “Kondisi eksternal memicu ketidakpastian. Indonesia kurang beruntung karena tergantung pada komoditas (SDA) mentah,” katanya. Agus menuturkan, saat ini dari dalam negeri langkah pemerintah sudah cukup tepat dan konsisten mengelola energi dan pangan. Paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah dan BI diharapkan bisa menjadi energi positif bagi perekonomian
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Pemerintah akan fokus mendongkrak ekspor dan investasi.
13.500.00
13.000.00
12.500.00 2 Jan 2015
16 Mar 2015
28 Mei 2015
13 Agt 2015
Sumber: Bank Indonesia
Indonesia ke depan. “Otoritas moneter akan berkoordinasi yang mendorong kita siap menghadapi tantangan
18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
ke depan, khususnya di akhir tahun ini,” ujarnya. Agus memerkirakan, dengan berbagai upaya yang dilakukan 22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
pemerintah dan BI, perekonomian Indonesia akan lebih baik ke depannya. Pemerintah saat ini disebut sedang berupaya menjaga daya saing, stabilisasi rupiah, dan meningkatkan ekspor dan investasi. Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono kepada HARIAN NASIONAL mengaku optimistis rupiah akan kembali menguat terhadap dolar AS. Namun, hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan penguatan tersebut terjadi. “Memang belum dapat dipastikan kapan menguat tapi rupiah akan kembali pada kondisi stabil dan kuat,” ujarnya. Menurut Tony, penguatan rupiah perlu waktu dan dukungan 22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
kebijakan pemerintah termasuk BI. Hal ini nantinya akan menimbulkan sentimen positif dan kepercayaan masyarakat, termasuk investor di sektor riil dan pasar uang. “Suatu waktu akan ada titik jenuh karena jika dolar menguat terus malah akan berdampak tidak baik pada perekonomian negara Amerika sendiri,” katanya. Tony memerkirakan rupiah kembali menguat ke level Rp 13 ribuan per dolar AS. Kondisi akan terealisasi usai The Fed memberikan kepastian kenaikan suku bunga. Nantinya, aliran modal akan kembali masuk ke Indonesia dan investor melepas dolar AS. O NURUL HANIFAH
» Berita terkait di A8, A9, dan A10 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG