SENIN, 18 JANUARI 2016 | Nomor 790 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Organisasi Petani Rentan Diskriminasi
LIVERPOOL 0-1 MAN UNITED
»A7
»B17
Rekor Baru Rooney
DIALOG DUA SENIMAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
KONFLIK ARAB SAUDI-IRAN
Indonesia Harus Dekati OKI
FOTO-FOTO: HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
CFD PERTAMA PASCATEROR Warga memadati Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dalam kegiatan car free day (CFD), Minggu (17/1). Pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor itu tetap berlangsung meriah tanpa dibayangi ketakutan pascateror. » Berita Terkait di Halaman A2
Jakarta
23-34°C
Bandung
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
JAKARTA (HN) Pencabutan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, komitmen pelucutan nuklir, membawa angin segar terkait konflik Iran dengan Arab Saudi. Peneliti Politik Internasional LIPI Indriana Kartini menyarankan Indonesia berperan aktif guna mengurai ketegangan. Berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, Indriana mengingatkan, memiliki peran strategis untuk meredam konflik antara Arab Saudi dan Iran. Apalagi Indonesia memiliki hubungan baik dengan kedua negara. “Pemerintah Indonesia perlu mengambil inisiatif mendamaikan. Terlebih Indonesia dihargai Arab Saudi dan Iran,” tuturnya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (17/1). Cara yang bisa ditempuh pemerintah Indonesia, menurut Indriana, yakni mendekati negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Ia khawatir jika konflik berlarut dapat berimbas ke Indonesia. Apalagi, kata dia, banyak yang mengaitkan konflik kedua negara dengan ideologi. Tapi, jelas Indriana, ketegangan yang terjadi antara Arab Saudi dan Iran tak menyoal ideologi, melainkan perebutan dominasi kekuatan di kawasan Timur Tengah. “Konflik Arab Saudi dan Iran kulminasi dari konflik-konflik sebelumnya. Ini ujungnya tetap perebutan kekuasaan,” katanya. Karena itu, guna menanggalkan kesan ideologi, ia berharap tokoh agama dan media dapat mengambil peran, termasuk menangkal imbas konflik ke Tanah Air. Pengamat Konflik dan Keamanan Boedhi Widjarjo mengatakan, konflik antara Arab Saudi dan Iran berpeluang dirasakan Indonesia jika kesan ideologi dikuatkan. Sebagai upaya antisipasi, pemerintah Indonesia disarankan segera mengambil tindakan. Apalagi, menurut dia, Indonesia memiliki peran penting untuk mendorong perdamaian di antara kedua negara. Mengenai pencabutan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, ia menilai sudah sepatutnya diberikan. “Sebenarnya itu (pemberian sanksi) menjadi cara-cara tidak adil, maka 25-36°C
Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Konflik Arab Saudi dan Iran kulminasi dari konflik-konflik sebelumnya. Ini ujungnya tetap perebutan kekuasaan INDRIANA KARTINI PENELITI POLITIK INTERNASIONAL LIPI
sudah seharusnya dicabut,” ujarnya. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyatakan pemerintah Indonesia telah berbuat terkait ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Pemerintah Indonesia, kata Retno, selalu mendorong penyelesaian damai antara kedua negara. Sebab pemerintah Indonesia, menurut Retno, khawatir konflik antara Arab Saudi dan Iran bisa memengaruhi kedamaian dan stabilitas kawasan. Mengantisipasi ketegangan mengarah ke Indonesia, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divis Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Agus Riyanto mengatakan, sinergi dengan sejumlah pihak akan terus dilakukan. “Kita semua harus bersinergi agar kejadian di negara lain tidak terjadi di negara kita. Polri berupaya bersinergi dengan Kepolisian negara lain melalui interpol untuk saling bertukar info, sehingga kami bisa mencegah terjadinya gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) sedini mungkin,” tuturnya. Tapi, ia menilai, upaya tersebut belumlah cukup. Sebab, menurutnya, peran tokoh masyarakat dalam mengondusifkan suasana memiliki peran tersendiri. “Peran serta tokoh agama, Kementrian terkait, dan seluruh masyarakat sangat penting demi terciptanya suasana yang kondusif,” katanya. O ARIA TRIYUDHA | ARIF KUSUMA
Lembaran Emas Sejarah Iran » A2 Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG