Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 18 JUNI 2015 | Nomor 621 Tahun II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

A

PROPERTI

Ulah Vidal, Prahara Chile

Renovasi Jelang Ramadhan

»B17

»C25

Quality Food Products

Kami adalah mitra usaha terbaik anda. Ka Bakery Freshly Baked PProduct r setiap hari kaya akan gizi & hygienis.

Jl. Imam Bonjol No. 9 Panunggangan Barat Karawaci Tangerang , kode pos 15139

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

TARAWIH PERDANA

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

Puluhan warga melaksanakan shalat tarawih perdana di salah satu masjid tertua yang menjadi 12 destinasi wisata di pesisir Jakarta, Masjid Al-Alam Marunda, Jakarta, Rabu (17/6). Kesamaan penetapan awal Ramadhan 1436 Hijriyah antara pemerintah dan ormas Islam turut membuat umat Muslim seragam dalam menjalankan tarawih perdana di bulan puasa tahun ini.

Penyadapan Menjadi Ruh KPK Pemerintah dan DPR diminta menunda rencana revisi UU KPK. JAKARTA (HN) Rencana pemerintah dan DPR yang hendak merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai kritik, terutama dari komisi antirasuah. Sebab, rencana revisi ditengarai turut mengamputasi sejumlah kewenangan KPK, terutama hak penyadapan. Padahal, kata Wakil Ketua KPK Johan Budi, kewenangan penyadapan menjadi ruh lembaganya. “Kewenangan penyadapan itu sama pentingnya dengan kewenangan penuntutan,” katanya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (17/6). Ia khawatir, jika hak tersebut

dihilangkan, maka upaya pemberantasan korupsi menjadi tak maksimal. Sebab, dalam sejumlah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, penyadapan selalu menjadi pintu masuk. Menurut Johan, di tengah kondisi Indonesia yang masih darurat korupsi, upaya pemberantasan seharusnya ditingkatkan, semisal menguatkan lembaga penegak hukum. Komisioner KPK Indriyanto Seno Adji turut mencium aroma pelemahan dalam upaya revisi UU KPK. “Jika penyadapan dihilangkan atau mereduksi sejumlah kewenangan, hal itu justru dapat mengerdilkan KPK,” ujarnya. Dalam rancangan kasar RUU KPK, sambungnya, penyadapan ditempatkan ketika proses

penuntutan dilangsungkan. Padahal, kewenangan penyadapan memiliki nilai penting saat penyelidikan dilakukan. Menurutnya, “Jika kewenangan penyadapan dilakukan setelah tahap penuntutan, maka tidak memiliki nilai lagi.” Karena itu, ia menyarankan pemerintah dan juga DPR menunda rencana revisi. “Sebelum diubah, pemerintah dan DPR harus duduk bersama KPK untuk membahas persoalan revisi,” tuturnya. Tak hanya soal penyadapan, dalam revisi, KPK direncanakan memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3). Terkait hal tersebut, mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua tak sependapat.

“Tentu saya tidak setuju KPK bisa menerbitkan SP3. Karena itu (SP3) salah satu kekhususan KPK dibanding Kepolisian dan Kejaksaan,” ujarnya. Jika SP3 diberikan, ia khawatir, ”KPK bisa kapan-kapan saja menahan orang. Ketika dianggap tidak memiliki alat bukti, maka bisa dibebaskan dengan menerbitkan SP3.” Wacana merevisi UU KPK kini telah masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas DPR. Kesamaan pandangan soal revisi turut disuarakan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Menurutnya, UU KPK, terutama kewenangan penyadapan, harus direvisi dengan alasan potensi masalah. Ia menilai, kewenangan penyadapan harus diikuti dengan dewan pengawas

agar tidak melanggar HAM. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyatakan, revisi UU KPK dilakukan untuk menyesuaikan situasi terkini, semisal pemberian kewenangan penerbitan SP3. Selain itu, ia memastikan, revisi tak berimbas pada pelemahan KPK. Terkait penyadapan, ia menilai perlu dipertimbangkan. Meski begitu, ia mengatakan terlalu dini untuk memutuskan menghilangkan kewenangan penyadapan. Tapi, hal tersebut akan dikembalikan kepada fraksi DPR. “(Revisi penyadapan) tergantung prosesnya. Semangat DPR dan pemerintah sama, yakni UU KPK tidak sesuai dengan situasi terkini. Diambil ruhnya ke sana,” katanya. O REZA | RIDWAN | TARI

IMSAKIYAH RAMADHAN 1436 H | 18 JUNI 2015 JAKARTA & SEKITARNYA Imsyak 04.29 Subuh 04.39 Dhuhur 11.57 Ashar 15.18 Magrib 17.50 Isya 19.03

SURABAYA & SEKITARNYA Imsyak 04.08 Subuh 04.17 Dhuhur 11.33 Ashar 14.53 Magrib 17.24 Isya 18.38

MEDAN & SEKITARNYA Imsyak 04.44 Subuh 04.54 Dhuhur 12.29 Ashar 15.56 Magrib 18.39 Isya 19.54

MAKASSAR & SEKITARNYA Imsyak 04.37 Subuh 04.47 Dhuhur 12.06 Ashar 15.28 Magrib 18.01 Isya 18.15

BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsyak 04.40 Subuh 04.50 Dhuhur 12.16 Ashar 15.41 Magrib 18.18 Isya 19.32

MANADO & SEKITARNYA Imsyak 04.03 Subuh 04.13 Dhuhur 11.44 Ashar 15.10 Magrib 17.50 Isya 19.05

JAYAPURA & SEKITARNYA Imsyak 04.07 Subuh 04.17 Dhuhur 11.41 Ashar 15.04 Magrib 17.40 Isya 18.54 Sumber: Kementerian Agama RI

Jakarta

23-33°C

Bandung

23-33°°C

Semarang

23-34°C

Yogyakarta

20-32°C

Surabaya

24-34°C

Denpasar

22-34°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.