Harian Nasional

Page 1

SELASA, 18 NOVEMBER 2014 | Nomor 426 Tahun II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Social Media Mobility

WARNA WARNI FLANEL » C25

PORTUGAL vs ARGENTINA

Slow IT? IndonesianCloud can help

Cloud

A

DUEL AKBAR DI OLD TRAFFORD

www.indonesiancloud.com

Big Data Analytics

» B17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

BUBARKAN SKK MIGAS » A7

KELOMPOK SEPARATIS TAK BISA HINDARI SANKSI » A16

KOMPENSASI DIDISTRIBUSIKAN

Jakarta

23-32° C

Bandung

Pengendara sepeda motor dan mobil mengantre di SPBU Cikini, Jakarta, Senin (17/11) malam. Antrean menyusul harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dan solar yang semula Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.

KENAIKAN HARGA BBM DARI TAHUN KE TAHUN

HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO

JAKARTA (HN) Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 30,7 persen dan 36 persen, mulai hari ini. Presiden beralasan, kenaikan harga BBM untuk mengalihkan subsidi konsumtif menjadi produktif. “Dari waktu ke waktu, kita kerap dihadapkan pada pilihanpilihan sulit. Namun, kita harus memilih dan mengambil keputusan,” kata Presiden di Istana Negara, Senin (17/11). Ketiadaan anggaran untuk membangun infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan pendidikan, mendorong perlunya menaikkan harga itu. “Anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM.” Pemerintah memastikan, masyarakat miskin mendapatkan kompensasi berupa perlindungan sosial seperti paket Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kantor Pos di beberapa daerah sudah diminta mendistribusikan paket kompensasi itu. “Mulai 18 November sampai 2 Desember semua sudah harus terealisasi,” katanya. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, masyarakat miskin yang berhak mendapatkan KKS, KIS, dan KKP sebanyak 15,6 juta kepala keluarga. Kompensasi yang diberikan jauh lebih besar ketimbang dampak inflasi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memprediksi, tingkat inflasi Indonesia akan naik selama tiga bulan setelah

HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA

Tingkat inflasi bakal naik hingga tiga bulan ke depan pascakenaikan harga BBM bersubsidi.

1991

1993

1998

1998

Rp 550

Rp 700

Rp 1.200

Rp 1.200

Rp 150

Rp 550

Rp 700

Rp 1.000

1999

2000

2001

2002

Rp 1.000

Rp 1.150

Rp 1.450

Rp 1.550

Rp 600

Rp 600

Rp 1.150

Rp 1.450

2004

2005

2005

2008

Rp 1.810

Rp 2.400

Rp 4.500

Rp 6.000

Rp 1.550

Rp 1.810

Rp 2.400

Rp 4.500

2008

2008

2009

2013

Rp 6.000

Rp 5.500

Rp 5.000

Rp 6.500

Rp 5.500

Rp 5.000

Rp 4.500

Rp 4.500

2014

22-29° C

PREMIUM Rp 8.500 SOLAR Rp 7.500 MINYAK TANAH TETAP

Semarang

24-34° C

Yogyakarta

kenaikan harga BBM. Namun, setelah itu akan terkendali dan fundamental ekonomi semakin kuat. BI pun memfokuskan perbaikan APBN, fiskal, dan neraca transaksi berjalan pascakenaikan harga BBM bersubsidi. Bagi Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, inflasi diperkirakan 1,2 persen-1,5 persen per kenaikan Rp 1.000 per liter. “Perkiraan pengaruhnya hanya tiga bulan, selebihnya kembali normal. Namun, kita tetap harus antisipasi,” katanya. Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi 23-30° C

Surabaya

25-34° C

Denpasar

memicu lonjakan harga bahan pangan, termasuk beras. Kepanikan masyarakat juga bisa memicu kelangkaan. Pasokan beras terancam tersendat. “Kami mewaspadai kelangkaan karena faktor iklim. Kami akan operasi pasar,” ujarnya. Bulog juga membuka toko-toko murah untuk menjamin bahan pangan tetap beredar di pasaran. Sutarto memastikan, saat ini stok beras dalam negeri aman yaitu hampir dua juta ton. Pasokan terdiri atas 310 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 1,6 juta ton beras milik Bulog. Bulog juga menyimpan 25-34° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

sekitar 150 ribu ton beras premium. “Kebutuhan beras hingga tujuh bulan ke depan tak perlu dikhawatirkan,” katanya. Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yenny Sucipto menilai, jumlah rakyat miskin yang kini mencapai 27 juta orang bakal bertambah. Dia menilai, bantuan sosial tidak akan bermanfaat karena tak menyentuh akar persoalan kemiskinan. “Seharusnya, pemerintah cepat membuat program jaminan lapangan kerja,” ujarnya. O NURUL HANIFAH | TIARA M KUSUMA| LULUS GITA

» Berita Terkait di Halaman A7, A8, & A11 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu