KAMIS, 19 OKTOBER 2017 | Nomor 1298 Tahun V
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
A
TRAVEL & LIFESTYLE
OMNIPOTENSI
STOPLES HIAS
»B9
»C17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Prestasi Olahraga Tanggung Jawab
Pembubaran Satlak Prima diharapkan mampu memangkas proses birokrasi anggaran.
JAKARTA(HN) Raihan 38 medali emas di ajang SEA Games 2017 menjadi prestasi terburuk Indonesia sepanjang mengikuti pesta olahraga kawasan Asia Tenggara. Kegagalan ini membuat posisi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), di bawah kepengurusan Ahmad Sutjipto, terus mendapat sorotan. Buntutnya, pemerintah memutuskan meniadakan Satlak Prima. Keputusan diambil usai dilakukan rapat khusus persiapan finalisasi penandatanganan draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, pengganti Perpres Nomor 15 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Emas (Prima). Dalam beleid baru, pemerintah memerintahkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggantikan fungsi Satlak Prima. Alhasil, KONI bertanggung jawab membawa Indonesia dalam posisi 10 besar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Target ini bukan perkara mudah, mengingat Indonesia akan menghadapi negara-negara sekelas Jepang, China, Qatar, hingga Korea Selatan. Apalagi, durasi KONI mempersiapkan atlet sekadar menyisakan 10 bulan.
Kendati demikian, Wakil Ketua Umum IV KONI Pusat K Inugroho memastikan KONI siap memikul tanggung jawab baru. Kewenangan menggantikan Satlak Prima, sambungnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, termasuk selaras dengan UndangUndang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). “Kami siap menjalankan tugas (target 10 besar di Asian Games 2018),” kata Inugroho kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (18/10). Ihwal cara merealisasikan target 10 besar, menurutnya, KONI telah memiliki beberapa program. Alhasil, ia melanjutkan, program tersebut tinggal diselaraskan dengan apa yang telah dilakukan Satlak Prima. “Kami juga selalu berkomunikasi dengan cabang olahraga, khususnya untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 dan Asian Games,” tuturnya. Ia mengklaim upaya yang dilakukan KONI efektif membina atlet. Sisanya, kata Inugroho, KONI akan melakukan beberapa kegiatan yang tidak ditangani Satlak Prima. Ihwal kelanjutan pelatnas efek Satlak Prima dibubarkan, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, akan menjadi kewenangan KONI. Dalam rapat khusus kemarin yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gatot mengungkapkan, Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto diberikan
KPU SIAP HADAPI GUGATAN PARPOL » Jakarta
24-32°C
Bandung
20-29°C
A2
Semarang
AFP | BEAWIHARTA | POOL
KONI
KUNJUNGAN EMIR QATAR Disaksikan Presiden Joko Widodo, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (kiri) memakai sekop saat menanam sebuah pohon di area Istana Kepresidenan RI di Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10). Emir Qatar dan rombongan melakukan kunjungan resmi dua hari di Indonesia guna memperkuat dan meningkatkan hubungan bilateral. Kunjungan berlangsung saat Qatar masih diembargo total oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir sejak 5 Juni lalu atas tuduhan ‘’menyokong ekstremisme’’. Qatar berulang-ulang membantah tuduhan tersebut. >> Berita di Halaman A5
MAKLUMAT OLAHRAGA 1.1
Kemenpora dan KONI segera menindaklanjuti Perpres Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional
2.2 Mantan Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto bisa tetap membantu KONI semisal menjadi penasihat 3.3 Kemenpora harus fokus membenahi sistem dan pola penganggaran dalam pengembangan PRIMA
44. KONI mengawasi peningkatan prestasi olahraga agar target prestasi di Asian Games 2018 tercapai
5
Perpres Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional dibuat untuk menyederhanakan proses birokrasi
Sumber: S b Hasil H il Rapat Finalisasi Perpres Prestasi Olahraga Nasional
PERLUASAN JAMINAN LANSIA DIKAJI » 24-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-33°C
kesempatan untuk membantu. Ihwal posisinya, Sutjipto ditawarkan menjadi penasihat, di bawah kepemimpinan KONI. Namun, Gatot tak mengetahui nasib para pengurus Satlak Prima lainnya. “Yang tidak ada dalam perpres tidak bisa berkomentar,” ujarnya. Hasil rapat kemarin, pemerintah meminta Kemenpora dan KONI segera berkoordinasi, termasuk melakukan percepatan terkait peningkatan prestasi olahraga nasional. Wapres Jusuf Kalla mengingatkan, penerbitan perpres baru juga bertujuan untuk menyederhanakan proses birokrasi. Alhasil, kebutuhan anggaran dari Kemenpora langsung diberikan kepada cabor-cabor unggulan, termasuk membuka peluang KONI mengoptimalisasi pengawasan, pengendalian, dan evaluasi.
A3
Denpasar
“Mengenai anggaran Prima yang sudah digunakan sekitar Rp 253 miliar dari total anggaran 2017 sebesar Rp 499 miliar, KONI dan cabor tertentu bisa memanfaatkan anggaran yang tersisa dalam waktu dua bulan terkahir (verifikasi dan validasi anggaran sedang berlangsung),” kata Kalla seperti dikutip dari notulensi rapat. “Untuk anggaran 2018,” ia melanjutkan, “sebesar Rp 735 miliar.” Sekjen Pengurus Besar Persatuan Soft Tennis Indonesia (PESTI) Arianto Amiruddin berharap KONI dapat memangkas proses birokrasi untuk keperluan atlet. “Harapannya soal akomodasi peralatan latih dan tanding tidak ada lagi persoalan telat. Kami juga sudah menyiapkan program pelatnas yang segera diserahkan ke KONI,” tuturnya. O RIDSHA VIMANDA
CHINA JANJI PERMUDAH INVESTOR ASING » 25-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A7
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG