SELASA, 19 JULI 2016 | Nomor 932 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
UNIK & SIMPEL
HIGUAIN MANUSIA RP 1,37 TRILIUN
KREASI HAMPERS
»B17
»C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Angka Kemiskinan Sulit Turun JAKARTA (HN) Angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2016 mencapai 10,86 persen atau sekitar 28,01 juta orang. Jumlah tersebut dianggap berada di level inti sehingga sulit turun lebih jauh. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, angka kemiskinan Maret 2016 tercatat lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan September 2015 yakni 11,3 persen dan Maret 2015 mencapai 11,22 persen. “Jumlah penduduk miskin menurun karena selama September 2015 inflasi rendah dan terkendali, yaitu 1,71 persen,” kata Suryamin di Jakarta, Senin (18/7). Selain itu, penurunan persentase angka kemiskinan didorong penurunan harga kebutuhan pokok dan tingkat pengangguran terbuka dari 6,18 persen pada Agustus 2015 menjadi 5,5 persen pada Februari 2016. “Penurunan tingkat pengangguran terbuka berperan meningkatkan pendapatan bagi sebagian masyarakat,” ujarnya. Penurunan angka kemiskinan juga disebabkan kenaikan rata-rata upah buruh petani per hari pada Maret 2016 dibanding September 2015 dari Rp 46.793 menjadi Rp 47.559. Nilai ratarata upah buruh bangunan per hari naik 1,23 persen dari Rp 79.657 menjadi Rp 81.481. Dari jumlah penduduk miskin nasional, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2015 tercatat 8,22 persen juga turun
menjadi 7,79 persen pada Maret 2016. Persentase penduduk miskin di daerah pedesaan naik dari 14,09 persen pada September 2015 menjadi 14,11 persen pada Maret 2016. Selama September 2015 hingga Maret 2016, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun 0,28 juta orang (10,62 juta menjadi 10,34 juta), dan di pedesaan turun 0,22 juta orang (17,89 juta menjadi 17,67 juta). Namun, garis kemiskinan mengalami peningkatan sebagai dampak kenaikan harga komoditas, khususnya beras dan rokok kretek filter. “Sejak Maret 2012 angka kemiskinan kita di kisaran 11 persen. Sejarahnya, negara manapun akan kesulitan menurunkan angka kemiskinan saat berada di kisaran 10-11 persen karena ini sudah core dan intinya.” Menurut dia, perlu upaya khusus dari pemerintah untuk menekan angka kemiskinan lebih jauh. Ia menilai, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mendorong pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah. “Jika itu dilakukan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan jumlah kemiskinan meskipun tidak drastis. Tapi paling tidak kita bisa membawa keluar sebagian masyarakat dari garis kemiskinan,” ujarnya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, salah satu faktor
SEMANGAT KEBANGSAAN DIJAGA » Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
A3
Semarang
HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN
Harga beras dan rokok kretek masih naik.
VAKSINASI ULANG Tenaga medis dari Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan vaksin polio kepada balita korban vaksin palsu saat vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7). Vaksinasi ulang yang digelar Kementerian Kesehatan dan diikuti puluhan balita itu dilaksanakan menindaklanjuti penemuan vaksin palsu di sejumlah rumah sakit, klinik, dan praktik bidan di Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat. » Berita di A4 & A5
JUMLAH & PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (Menurut Daerah Maret 2015-Maret 2016)
Daerah/ Tahun
Jumlah Penduduk Persentase Penduduk Miskin Miskin (juta orang)
PERKOTAAN Mar 2015 Sep 2015 Mar 2016
10,65 10,62 10,34
8,29 8,22 7,79
PEDESAAN Mar 2015
17,94
14,21
Sep 2015 Mar 2016
17,89 17, 67
14,09 14,1 1
28,59 28,51
11,22 11,13
28, 01
10,86
TOTAL Mar 2015 Sep 2015 Mar 2016
Sumber: Badan Pusat Statistik
INPRES MORATORIUM SAWIT SELESAI AGUSTUS » :25-32°C
Yogyakarta
penurunan angka kemiskinan adalah harga pangan semakin stabil. “Saya belum melihat angkanya, tapi paling tidak soal stabilitas harga. Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga tidak otomatis mendorong penurunan angka kemiskinan,” kata Darmin. Pertumbuhan ekonomi adalah persentase kegiatan ekonomi dibandingkan dengan kegiatan ekonomi yang ada sebelumnya. Angka kemiskinan perlu menghitung penghasilan masyarakat berbanding garis kemiskinan. “Garis kemiskinan itu bukan karena jumlah barang bertambah. Garis kemiskinan naik karena harga barang naik, bukan berarti tidak naik, tetap naik namun tidak signifikan,” ujarnya. BPS mencatat, jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Pulau Jawa sebanyak 14,97 juta orang. Berdasarkan jumlah persentase, penduduk miskin terbesar berasal dari Maluku dan Papua yakni 22,09 persen.
24-33°C
Surabaya
26-35°C
A14
Denpasar
26-35°C
Dalam menghitung angka kemiskinan, BPS melakukan pengukuran menggunakan konsep kebutuhan dasar. Pendekatan ini menyatakan pandangan kemiskinan sebagai ketidakmampuan masyarakat dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan. Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listianto mengatakan, beberapa negara di ASEAN juga menghadapi persoalan tingkat kemiskinan serupa. Ini bisa dilihat seperti Filipina, Myanmar, Laos, dan Kamboja yang memiliki tingkat kemiskinan lebih tinggi dari Indonesia. “Jika kemiskinan di atas 11 persen, upaya menekan tingkat kemiskinannya semakin susah karena dibutuhkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.” O INTAN NIRMALASARI
PELUANG TURKI MASUK UNI EROPA TERANCAM » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG