Harian Nasional

Page 1

SABTU, 19 OKTOBER 2013 | Nomor 49 Tahun I KURS MATA UANG US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11.365 18.352 15.530 116 9.173 10.929 3.606 1.852

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

KEINDAHAN BUNGA DAN ANGSA

ULTIMATUM JANUARI

Sebagai kapten, tabu jika Casillas lebih kerap menonton daripada bertarung. »B17

A

»C 25

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Praperadilan Dinilai Membingungkan Kuasa hukum Andi Alifian Mallarangeng menilai ada celah mengeluarkan tersangka dari tahanan KPK.

Dampak Waduk Mengering Warga Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengantre air bersih yang disalurkan sebuah truk tanki pemerintahan setempat, Jumat (18/10). Pemkab Bojonegoro memasok 5.000 liter air bersih ke masing-masing desa di 16 kecamatan yang kini mengalami kekeringan hebat akibat habisnya debit air Waduk Pacal. Waduk seluas 3,9 km persegi yang dibangun Pemerintahan Kolonial Belanda pada 1933 itu selama ini menjadi sumber air vital untuk pertanian serta kebutuhan sehari-hari warga. REUTERS | SIGIT PAMUNGKAS

Jakarta

24-34° C

Bandung

21-32° C

Semarang

24-33° C

Yogyakarta

22-31° C

Surabaya

24-36° C

‘’Peluangnya dengan mengajukan keberatan kepada atasan dari penyidik.’’ Kuasa hukum Andi Mallarangeng, Luhut Pangaribuan, tentang celah untuk melepaskan kliennya dari tahanan KPK. ‘’Itu harus dihindari supaya peradilan objektif.’’ Rizal Mallarangeng, adik Andi Mallarangeng, menilai KPK melakukan kesalahan dalam penahanan kakaknya, seolah sudah menjadi kebijakan KPK yang menimbulkan kesan tersangka sudah dijustifikasi bersalah. ‘’Selama 20 ditambah 100 hari masa pembuktian, jika tak ditemukan, bebas.’’ Pakar hukum Asep Iwan Iriawan mengaku bingung ihwal celah pembebasan Andi Mallarangeng yang dinilainya tidak pernah ada. ‘’Kan semuanya sudah jelas. Yang nahan penyidik KPK, pasalnya jelas, instansinya jelas. Semuanya juga jelas.’’ Pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) Ganjar Laksmana Bonaparta mengaku bingung dengan upaya praperadilan yang akan dilakukan kuasa hukum Andi Mallarangeng.

kakak kandungnya itu hanya memperlihatkan pola penahanan para tersangka oleh KPK yang su­ dah dijadikan kebijakan. Apalagi, lanjutnya, penahan­ an menimbulkan kesan seorang tersangka sudah dijustifikasi bersalah. “Itu harus dihindari su­ paya peradilan objektif,” ujarnya. Dalam KUHAP, alasan ses­ eorang dilakukan penahanan yaitu adanya kekhawatiran me­ larikan diri, mengulangi perbua­ tan, dan menghilangkan barang bukti. Karena itu, dia berharap KPK segera menyidangkan kasus yang menimpa Andi. Dihubungi terpisah, pakar hukum Asep Iwan Iriawan me­ rasa bingung ihwal celah pem­ bebasan tersebut. Sepanjang pengetahuannya menjadi prak­ tisi, Asep mengatakan celah itu tidak pernah ada. Dia mengatakan, jika me­ ngacu pada KUHAP, peluang pembebasan hanya jika pembuk­ tian tindak pidana tak didapat selama 120 hari. Itu dengan sendirinya akan bebas. “Selama 20 ditambah 100 hari masa pem­ buktian, jika tak ditemukan, be­ bas,” kata Asep. Senada dengan Asep, pe­ ngamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) Ganjar Laksmana

Denpasar

24-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Bonaparta mengaku bingung dengan upaya praperadilan yang akan dilakukan kuasa hukum Andi Alfian Mallarangeng. Dia menuturkan, praperadil­ an merupakan sebuah upaya hu­ kum untuk mengadukan ­adanya kejanggalan, baik seputar formal­ itas penahanan, barang bukti, atau juga perintah penahanan. Soal penahan Andi, dia me­ nyatakan, “Kan semuanya sudah jelas. Yang nahan penyidik KPK, pasalnya jelas, instansinya jelas. Semuanya juga jelas.” Menurut Ganjar, meski undang-undang memberikan kewenangan untuk menahan seorang tersangka, terdapat se­ jumlah syarat ihwal pandangan subjektif yang dimiliki penyidik. Yakni, adanya kekhawatiran me­ larikan diri, mengulangi perbua­ tan, dan menghilangkan barang bukti. “Nah, ini tanda-tandanya,” kata dia. Karena itu, menurut dia, we­ wenang penahanan bukanlah sebuah kewajiban. Dalam UU ke­ wenangan itu diberikan dengan kata “dapat” dan bukan “wajib”. “Jadi yang saya lihat apa yang di­ lakukan kuasa hukum Andi se­ bagai strategi agar KPK mau me­ nyebut bukti apa yang dimiliki. l AHMAD REZA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah

HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO

JAKARTA (HN) Kuasa hukum Andi Alifian Mallarangeng, Luhut Pangaribuan tengah meng­ umpulkan cara agar kliennya keluar dari tahanan KPK. Dalam undang-undang, kata dia, ter­ dapat celah untuk mengeluarkan tersangka yang telah ditahan. “Peluangnya dengan meng­ ajukan keberatan kepada atasan dari penyidik,” kata Luhut di Ja­ karta, Jumat (18/10). Selain upa­ ya tersebut, Luhut menyatakan memiliki cara lain, mengajukan praperadilan atas penahanan. Sehari sebelumnya, Kamis (17/10), Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) menahan Andi Alifian Mallarangeng. Penahan­ an mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan sarana dan pra­ sarana olahraga Hambalang, ­Bogor, Jawa Barat, Soal rencana praperadilan, Luhut mengatakan belum dibi­ carakan. “Baru soal keberatan,” ujarnya. Menurut dia, tidak ada indikasi yang ditunjukkan penyi­ dik dalam pemeriksaan terakhir se­belum Andi ditahan, terutama yang berhubung­an dengan pena­ hanan. Andi, kata dia, ketika di­ periksa tidak ditanyai ihwal penahanan. Karena itu, Luhut mengaku akan mencari cara agar kliennya tak perlu mendekam di ruang tahanan KPK sebelum per­ sidangan digelar. Rizal Mallarangeng, adik Andi yang menjadi juru bicara ke­ luarga, tetap bersikukuh meng­ anggap KPK melakukan kesalah­ an. Menurut dia, penahanan

PRO-KONTRA CELAH MEMBEBASKAN ANDI MALLARANGENG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.