JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 | Nomor 368 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
» B17
A
KEMENANGAN PANTAS BAYERN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
IMPOR GARAM DIMINTA DIHENTIKAN » A7
Koalisi Merah Putih Tergerus
POLEMIK RUU PILKADA POSISI PEMERINTAH Setuju Menarik Diri Tidak Setuju Tidak Tahu
74,04 Persen 16,40 Persen 9,55 Persen
HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO
POSISI SBY JIKA RUU PILKADA DISAHKAN Setuju Disalahkan Tidak Setuju Disalahkan Perusak Demokrasi Hukuman Publik
83,07 Persen 13,41 Persen 81,54 Persen 79,28 Persen
MANUVER PRESIDEN SBY PADA ADA AKHIR MASA JABATANNYA MIKA DINILAI MENENTUKAN DINAMIKA POLITIK KE DEPAN.
POSISI PARTAI DEMOKRAT Setuju Balik Arah 76,90 Persen Tidak Setuju Balik Arah 8,74 Persen Tidak Tahu atau tak Menjawab 14,37 Persen Sumber: Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
JAKARTA (HN) Dinamika politik di Tanah Air diprediksi dinamis serta atraktif jelang pelantikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK), Senin (20/10). Sedikitnya tiga momentum memengaruhi dinamika itu, termasuk acuan soliditas Koalisi Merah Putih. “Dalam dua tiga bulan mendatang ada beberapa peristiwa yang memengaruhi dinamika politik itu,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat dalam diskusi “Konstelasi Politik Jelang 20 Oktober” di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9). Momentum pertama, menurut Martin, Sidang Paripurna DPR yang bakal memutuskan RUU Pilkada yang memuat mekanisme pilkada langsung atau tidak Jakarta
24-33° C
Bandung
21-32° C
ICIP-ICIP HIDANGAN KHAS BALI » C25
langsung, apakah disahkan atau tidak, Kamis (25/9). Momentum kedua antara 1-3 Oktober saat parlemen menentukan pimpinan DPR dan alat kelengkapannya. Momentum terakhir, saat pembentukan kabinet setelah pelantikan presiden dan wakil presiden baru. “Dari beberapa momentum itu, Gerindra menunggu langkah-langkah yang diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keputusan Presiden SBY pada akhir jabatannya sangat menentukan dinamika politik ke depan,” tuturnya. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa sependapat, SBY memiliki kekuatan mengubah peta politik di DPR. “Partai Demokrat sekarang mayoritas. Kalau mereka mendukung pilkada melalui DPRD, RUU Pilkada bakal disah-
Semarang
23-35° C
Yogyakarta
22-31° C
Surabaya
kan atau sebaliknya,” katanya. Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha juga mengakui, sikap SBY pada akhir masa jabatannya sangat diperhitungkan. Sebagai contoh, sebelumnya Mendagri Gamawan Fauzi dan Partai Demokrat kencang melontarkan gagasan pilkada melalui DPRD. Kini, terjadi perubahan sikap Partai Demokrat. “Jadi, penentu 25 September adalah SBY,” ujarnya. Menurut Hanta, realitas politik mutakhir tersebut akan mengubah peta kekuatan Koalisi Merah Putih. Dari enam partai politik, diprediksi hanya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertahan dalam koalisi. “Struktur Partai Demokrat dan PAN sangat mungkin dipengaruhi veto player atau tokoh pengambil kebijakan utama,” katanya. 22-33° C
Denpasar
23-32° C
Hujan Lebat
Soal perubahan sikap PPP dan Golkar, kata Hanta, sangat ditentukan dinamika faksi internal masing-masing. “Faksi di kedua partai itu kuat. Tergantung dinamika faksi yaitu lewat turbulensi internal dan pergantian kepemimpinan,” ujar dia. Menurut Hanta, pola pergerakan politik beberapa bulan ke depan terlihat dari pergeseran sikap partai dalam Koalisi Merah Putih. “Kalau satu saja lepas, nanti memengaruhi yang lain.” Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso berpendapat, jika masih ada tarik ulur sikap terkait mekanisme pilkada langsung atau melalui DPRD, lebih baik pembahasan RUU Pilkada ditunda hingga anggota parlemen periode 2014-2019 dilantik. O RIZAVAN S THORIQI | ARIF KUSUMA » Berita Terkait di Halaman A3 Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah