MINGGU, 1 DESEMBER 2013 | Nomor 91 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Hikmah Berwujud Museum
SERANG DAN SERANG!
INDRA SJAFRI
Kecuali Tuhan, Semua Bisa Dikalahkan
Barca ingin melupakan kekalahan di Ajax. »B13
»A6-A7
»C21
A
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Festival Layang-Layang Internasional
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Sejumlah layanglayang memeriahkan Jakarta International Kite Festival di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (30/11). Festival yang diselenggarakan atas kerja sama komunitas layanglayang domestik dengan Kite Museum Jakarta ini bertujuan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke ibu kota. Festival diikuti peserta dari 18 negara yang memamerkan sejumlah layang-layang dalam beragam bentuk, tidak jarang juga unik.
Saatnya Parpol Umumkan Capres Ideologi dan sentimen keagamaan dinilai bukan lagi magnet yang laku dijual pada Pemilu 2014. JAKARTA (HN) Partai politik peserta Pemilu 2014 diharapkan secepat mung kin mengenalkan pasangan calon pre siden (capres) dan calon wakil pre siden (cawapres)-nya. De ngan pengenalan dini capres-cawapres, sementara waktu menuju pemilihan cukup panjang, publik pemilih memiliki cukup waktu dan kesempatan me nilai sebelum menentukan pilihannya. Jika masih ada parpol yang belum mengumumkan capres-cawapresnya, kata pengamat politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto, sangat mungkin parpol tersebut sejauh ini belum, bahkan tidak, memiliki calon. Mungkin pula su dah merasa tidak memiliki kans menang. ‘’Tapi kalau dari sisi masyarakat, akan sangat terbantu kalau calon presiden itu di usung dari sekarang,’’ ujar Heri dalam dis kusi publik ‘’Nasib Parpol Nasionalis dan Parpol Agamais’’ di Jakarta, Sabtu (30/11). Jakarta
24-33° C
Bandung
22-32° C
Dengan pengenalan capres-cawapres lebih dini, kata Heri menambahkan, setidaknya masyarakat bisa melihat rekam jejak (track record) mereka. Misalnya, apa kah calon yang diusung mempunyai ka pasitas dan kapabilitas, juga kompetensi memimpin bangsa. ‘’Kan masyarakat itu menilai banyak hal berdasarkan track record calon seorang pemimpin.’’ Menurut Heri, jika ada partai politik berani mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden yang diusungnya mu lai sekarang, itu bisa dibilang sebagai ‘’se jarah politik baru’’. ‘’Karena selama ini be lum pernah terjadi capres itu dicalonkan sebelum pemilu legislatif. Seandainya pun kalau nggak jadi, setidaknya sudah bisa memutar otak dari awal,’’ ujarnya. Ia menilai pada Pemilu 2014 bakal ter jadi perubahan perilaku pemilih. Ideologi dan sentimen keagamaan tidak laku lagi
Semarang
24-33° C
Yogyakarta
21-31° C
Surabaya
dijual. Perilaku pemilih pun setidaknya dipengaruhi empat hal: pragmatisme, transaksional, hubungan kekerabatan, dan instanisme. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura Saleh Husin, masing-masing parpol mempunyai strategi dalam me ngenalkan pasangan capres dan cawapres yang diusungnya. Sejauh tidak melanggar aturan yang ditentukan, itu sah-sah saja. Saleh mengemukakan hal ini terkait langkah Hanura yang sudah mendeklarasikan pa sangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo sebagai Capres dan Cawapres pada Pilpres 2014. Partai-partai berbasis mayoritas massa Islam sejauh ini juga belum mendeklara sikan capres-cawapres yang bakal di usung. Kebanyakan mereka menentukan langkah usai perhelatan pemilu legislatif (pileg). Sekjen Partai Persatuan Pemba ngunan (PPP) M. Romahurmuziy meng akui, hingga kini belum semua partai te lah memiliki figur layak jual. ‘’Pertarungan 2014 masih beragam. 23-34° C
Denpasar
24-31° C
Hujan Lebat
Ada yang mengandalkan figur, ada pula yang mengandalkan sistem, dan juga ada yang mengandalkan ideologi,’’ kata Romahurmuziy. Romi, sapaan akrab Sekjen PPP itu, dalam partai-partai Islam lazim mengusung ketua umumnya sebagai capres. Oleh ka rena itu, masyarakat mungkin sudah bisa menebak kandidat yang akan dijagokan PPP. ‘’Sistem pemilu kita memang tidak me mungkinkan calon presiden dicalonkan pagi-pagi. Seorang calon presiden bisa di ajukan ketika 112 kursi yang mengajukan dan itu bisa terlihat setelah pemilihan le gislatif,’’ ujarnya. Beberapa jajak pendapat termuta khir mengatakan, parpol berbasis agama diperkirakan kehilangan magnet berupa penurunan elektabilitas di mata publik pada pemilu mendatang. Beragam persoal an, khususnya kasus hukum, yang mem belenggu dan menjeret beberapa pimpinan partai ikut andil menentukan penurunan elektabilitas tersebut. HERMAN SINA Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG