Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 20 AGUSTUS 2015 | Nomor 669 Tahun II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

A

HEALTH

Pembelian Dolar AS Dibatasi

Mengenal Si “Silent Killer”

»A9

»C25

PROBLEM GOL

Lini depan Real Madrid belum menunjukkan ketajaman jelang bergulirnya kompetisi La Liga.

» B17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Menyambut Kedatangan Pesawat ke-150

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait (11 dari kiri), Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi (12 dari kiri), dan Direktur Lion Air Service Daniel Putut (13 dari kiri) menyambut kedatangan pesawat Boeing 737800NG ke-150 di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (19/8). Lion Air Group akan fokus mengembangkan pasar regional, khususnya China dan Australia.

BERITA TERKAIT DI A7

SUMATERA “DIKEPUNG” HOTSPOT Ratusan titik api yang terdeteksi tak sekadar berimbas kabut asap, tapi turut mengganggu aktivitas penerbangan. JAKARTA (HN) Anomali cuaca imbas El Nino membuat sebaran titik panas di sejumlah wilayah Indonesia kian mengkhawatirkan. Hasil pantauan Satelit Terra dan Aqua, Rabu (19/8) sekitar pukul 05.00 WIB, mendeteksi ratusan titik panas di Sumatera. Tak hanya berdampak pada kabu asap, ratusan titik panas turut berimbas pada sempat dialihkannya penerbangan dari Jakarta menuju Jambi, kemarin pagi. Tak hanya Sumatera, Kalimantan turut menjadi wilayah yang memiliki jumlah titik panas terbanyak. Dari catatan BMKG, Jakarta

26-33°C

Bandung

misalnya, Selasa (18/8) terdapat 48 titik panas di Kalimantan. Deputi Metereologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto mengatakan, menguatnya El Nino meningkatkan suhu permukaan. Imbasnya, areal semakin mengering. Kondisi ini yang menjadikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian terbuka. “Namun kebakaran di Indonesia tidak akan terjadi bila tidak ada yang menyulut,” kata Yunus kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta. Meski begitu, penyebab api tak selalu berasal dari ulah manusia, semisal puntung rokok, sisa pembakaran yang tak dipadamkan, atau bahkan sengaja dibakar. Menurut Yunus, sambaran petir dapat menjadi pemantik. Kondisi tersebut ia khawatirkan meluas. Sebab, dalam satu pekan ke depan, sejumlah wilayah

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

SEBARAN TITIK PANAS SUMATERA 302

Bangka 26 Belitung lokasi

Sumatera Selatan

lokasi

Jambi

lokasi

Bengkulu lokasi

Riau

lokasi

84

4 Sumatera Barat lokasi

Lampung

lokasi

26

3 Sumatera Utara lokasi

224

7

Sumber: BMKG Stasiun Pekanbaru | Satelit Terra dan Aqua 19 Agustus pukul 05.00 WIB

di Indonesia belum akan disirami hujan. Kendati hujan hadir, tapi kata Yunus, hanya bervolume kecil atau gerimis, sehingga tak berdampak nyata. Volume hujan yang turun, sambungnya, sekadar 20-50 milimeter per hari. “Kalau minim hujan pasti kelembaban kurang 22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

dari 70 persen. Namun perkiraan bisa berubah kapan saja. Situasi selama satu minggu ke depan juga belum tentu sama dengan perkiraan,” ujarnya. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Panjaitan mengatakan, hutan Indonesia umumnya terdiri dari lahan gambut, dengan rasio mencapai 40 persen. Meski bersifat basah, namun alih fungsi hutan gambut menjadi pertanian dapat memicu titik panas. Sebab, sebelum dijadikan areal pertanian, lahan gambut harus terlebih dulu dikeringkan. Selain itu, gambut juga berpotensi terjadi kebakaran di bawah lahan (ground fire). “Ground fire pada lahan gambut ditandai dengan asap yang terlihat di permukaan. Asap pekat menan22-32°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

dakan api makin dekat dengan permukaan tanah,” tuturnya. Kondisi tersebut, menurut Raffles, dapat dicegah dengan terus membasahi lahan. Karena itu, sekat kanal menjadi salah satu cara mencegah kebakaran hutan. Beberapa provinsi telah membangun sekat kanal, semisal Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan. Meski kerap terjadi peristiwa karhutla, tapi Riau hingga kini belum memiliki sekat kanal. Menurut Raffles, Riau harus segera membangun sekat kanal. Apalagi, areal hutan berbatasan langsung dengan permukiman warga. “Kami terus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Namun tampaknya ada masalah, sehingga sekat kanal tak bisa segera dibangun,” katanya. O ROSMHA WIDIYANI Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu