JUMAT, 20 JUNI 2014 | Nomor 282 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
EDISI KHUSUS
PIALA DUNIA 20 4
KULINER BETAWI
SURUT SEIRING ZAMAN
PERNYATAAN FED PICU PENGUATAN RUPIAH
» B13-B24
A
» A7
» C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN AKHIR DINASTI EMAS SEPAK BOLA SPANYOL
Kado Pahit Raja Baru MADRID (HN) K e
Brasil, Rabu (18/6) waktu setem pat atau Kamis (19/6) dini hari WIB. Mengingat di grup ini Belan da dan Chile masing-masing te lah mengantongi 6 poin dari dua kali menang, alhasil laga t erakhir Spanyol kontra Australia tidak lagi bermakna. Menang pun bagi Spanyol atau Australia tidak mampu mengatrol mereka lolos ke ba bak 16 besar karena keduanya telah dua kali kalah di penyisihan grup. Setelah digilas Chile 1-3 di laga perdana, dini hari kemarin Australia ditekuk Belanda 2-3. Publik dan media S panyol kemarin meratapi berakhir nya dinasti emas sepak bola mereka setelah tampil dig daya sebagai juara Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala D unia 2010. Meski demikian, warta duka dari Brasil ini tidak banyak mendapat kan j atah di halaman per tama sebagaim ana saat dibelasah Belanda di laga per dana. Halaman depan koran-koran mainstream Spanyol kemarin lebih fokus pada acara pe nobatan Felipe VI se bagai Raja Baru Spa nyol menggantikan sang ayah, Raja Juan Carlos. Saat Spanyol tumbang di Mara cana, pada hari yang sama Juan Carlos res mi m enandatangani surat lengser-nya. Seorang suporter Spanyol di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, lesu usai menyaksikan Kamis (19/6), Raja Fe timnasnya dikalahkan Chile pada laga Grup B, Rabu (18/6) waktu setempat atau Kamis (19/6) WIB. Spanyol, sang juara bertahan, dipaksa pulang dini dari helatan Piala Dunia 2014. lipe VI dinobatkan.
REUTERS | JORGE SILVA
Jakarta
23-32 °C
Bandung
22-32 °C
Semarang
24-33 °C
Yogyakarta
23-32 °C
Surabaya
25-33 °C
REUTERS | GONZALO FUENTES
kalahan supertelak 1-5 dari Belanda pada laga perdana Grup B disusul ‘’pil pahit’’ karena dipaksa takluk 0-2 oleh skuad Amerika Latin, Chile, di Stadion Maracana, Rio de Janeiro,
Pemandangan dari udara ketika Raja Felipe VI dan istri, Ratu Letizia, diiringi pengawal kerajaan berparade menyusuri jalanan Ibu Kota Madrid menuju Istana Kerajaan Spanyol dari lokasi penobatan di gedung Kongres, Kamis (19/6). Penahbisan Raja Felipe VI menggantikan sang ayah, Juan Carlos, melalui upacara sederhana ini diharapkan mampu mengembalikan citra keluarga kerajaan yang belakangan merosot akibat berbagai kasus.
Kepulangan dini timnas Spanyol dari ajang Piala Dunia 2014 pun menjadi kado pahit bagi sang raja baru. Sebagaimana dinukil k antor berita Reuters, koran terkemuka El Pais menyebut tersingkirnya Spanyol dari perebutan supre masi Piala Dunia sebagai ‘’ucap an selamat jalan yang sangat layak untuk kerajaan lewat cara mengerikan, kegagalan ke las dunia’’. ‘’Crash! The end of a unique generation (Celaka! Akhir se buah generasi beda),’’ tulis ko ran olahraga terkemuka Marca. Seolah menyindir kerajaan dan Raja Juan Carlos, koran ini me nilai tim generasi emas yang ber beda dengan para pendahulu nya itu telah uzur. Spanyol layak membangun lagi timnasnya. Spanyol bukan yang per tama penyandang status juara dunia dipaksa pulang usai me
Denpasar
24-32 °C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
rampungkan penyisihan grup putaran final Piala Dunia. Ja lan pahit serupa pernah dialami Prancis (juara Piala Dunia 1998) pada Piala Dunia 2002 KoreaJepang serta Italia (juara Piala Dunia 2006) di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Media Spanyol meyakini ke gagalan di Brasil ini bakal di ikuti keputusan akhir karier internasional sejumlah anggota skuad emas, seperti kiper Iker Casillas, Xavi, maupun Xabi Alonso. ‘’Bagus bilamana itu ber akhir,’’ tulis koran olahraga AS. Mau tidak mau, Spanyol harus membangun lagi skuad timnasnya agar bisa k embali disegani tidak hanya di B enua Biru Eropa, tetapi juga d unia. Piala Eropa 2016 merupakan ajang resmi terdekat sejauh mana Spanyol mampu bangkit dari keterpurukan. l SOLICHIN » Berita terkait di A12
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah