Harian Nasional

Page 1

SELASA, 20 OKTOBER 2015 | Nomor 719 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

HARGA BERAS BELUM TURUN

PESONA “SERIBU SUNGAI”

»A7

»C25

A

» B17 ARSENAL vs BAYERN MUNICH

KOREKSI DIRI

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

GELAR DOKTOR MEGAWATI

ANTARA | JHONY

Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Dekan Korea Maritime And Ocean University (KMOU) Ryu Gil-su (kanan), Presiden KMOU Park Han-il (kiri) bersiap mengikuti upacara pemberian gelar Doktor Honoris Causa dari Korea Maritime And Ocean University di Busan, Korea Selatan, Senin (19/10).

TITIK API MELUAS

JAKARTA (HN) Sebaran titik api (hot spot) terus meluas. Penyebarannya hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin merilis sebanyak 801 titik api muncul di Pulau Sulawesi. Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar penyebab kebakaran hutan dan lahan karena disengaja atau dibakar. Dari 801 hot spot di Sulawesi berasal dari lahan pertanian dan perkebunan. Pembakaran dilakukan dalam rangka land clearing. “Asap juga terdeteksi dari hot spot yang ada, tapi skalanya masih lokal,” katanya, Senin (19/10). Titik api di Kabupaten Merauke dan Mappi, Papua, juga masih terdeteksi. Menurut SuJakarta

25-34°C

Bandung

topo, hot spot itu sudah berlangsung sejak dua bulan lalu, namun belum ada pernyataan darurat dari kepala daerah di wilayah yang terbakar. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Murti Utami mengatakan, kebakaran yang meluas hingga ke Sulawesi harus segera diwaspadai. Wilayah yang terkena polusi asap berisiko 1,83,8 kali mengalami peningkatan penderita ISPA. “Upaya pencegahan menjadi jurus ampuh mencegah ISPA dan gangguan pernapasan lain bagi masyarakat di wilayah terdampak polusi asap,” tuturnya. Upaya pencegahan dan penanganan terbagi dalam primer, sekunder, dan tertier. Ketiganya bisa dilakukan masyarakat, instansi layanan kesehatan, dan pemerintah daerah. Upaya primer bertujuan mencegah masyarakat tidak sakit akibat tingginya intensitas paparan asap, salah satunya lewat pemadaman. Upaya sekunder meliputi deteksi

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

SEBARAN TITIK API BERDASARKAN PANTAUAN SATELIT TERRA-AQUA Keterangan: Jumlah hot spot diperkirakan lebih banyak karena satelit tidak mampu menembus pekatnya asap di Sumatera dan Kalimantan. Indonesia Bagian Barat. Sumber: BNPB | Data Per Senin (19/10)

Kalimantan Timur

119 titik

Riau

1 titik Jambi

8 titik

Kalimantan Tengah

Jumlah hot spot seluruhnya

1.545 titik

Gorontalo

47 titik

Sulawesi Utara

59 titik

Sulawesi Tengah

Papua

52 titik

57 titik

Sulawesi Tenggara

126 titik

Bangka Belitung

8 titik

Sumatera Selatan

172 titik

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

151 titik

2 titik 22

Lampung

10 titik

Jawa Tengah

1 titik

Indonesia Bagian Tengah TOTAL 801 titik

dan pengobatan dini masalah kesehatan dengan mengenali gejala dan keluhan akibat asap Sementara tertier mencegah komplikasi dan kematian. Komandan Satgas Udara Riza

Yudha Fahlefie mengatakan, pesawat dan helikopter terus melakukan pengeboman air untuk pemadaman api dan asap. Operasi udara gabungan Indonesia bersama Australia, Ma-

23-34°C

Denpasar

22-32°C

NTB

67 titik

4 titik

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Maluku

63 titik

NTT

Jawa Timur

Indonesia Bagian Barat TOTAL 520 titik

Surabaya

17 titik

Sulawesi Barat

2 titik

22-32°C

Maluku Utara

361 titik

173 titik

Sumatera Utara HARIAN NASIONAL | SURYANDA

Belum ada pernyataan darurat dari kepala daerah di wilayah yang terbakar.

25 titik

Indonesia Bagian Timur TOTAL 224 titik

laysia, dan Singapura sudah melakukan lebih dari 300 kali pengeboman menggunakan empat pesawat dan tujuh helikopter. O TEGAR RIZQON | ROSMHA WIDIYANI

» Berita Terkait di Halaman A5 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu