Harian Nasional

Page 1

RABU, 20 SEPTEMBER 2017 | Nomor 1274 Tahun V

A

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

REAL MADRID vs REAL BETIS

RONALDO IS BACK!

“SWAN LAKE” DALAM BELLY DANCE

»B9

»C17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Tim Pencari Fakta PBB menuntut akses penuh di Rakhine dan seluruh Myanmar.

POIN-POIN PENTING PIDATO AUNG SAN SUU KYI 19 SEPTEMBER 2017 Ikut merasakan penderitaan etnis Muslim Rohingya meski, seperti kebanyakan warga Myanmar, menghindari pemakaian kata ‘’Rohingya’’ yang merujuk imigran ilegal dari Bengali, Bangladesh. Ia memilih kalimat lebih umum, yaitu seluruh korban dalam konflik Rakhine. Simpati ditujukan kepada Muslim, pemeluk Buddha, etnis, serta kelompok minoritas lainnya di Rakhine. Tak menuduh pihak tertentu, tetapi bisa menerima keprihatinan internasional terkait laporan pembakaran dan pengungsi Rohingya. Myanmar masih berusaha menemukan akar permasalahan. Bersumpah menghukum pihak pelaku pelanggaran hukum dan HAM di Rakhine, tanpa memandang latar agama, ras, dan posisi politik. Pemerintah dan militer menolak tuduhan melakukan aksi militer melawan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA).

Pengungsi Muslim Rohingya memikul perempuan lanjut usia di jalanan dekat Kamp Pengungsi Balukhali, Distrik Ukhia, Bangladesh, Selasa (19/8). Hingga kemarin, sekitar 421 ribu pengungsi Muslim Rohingya berada di Bangladesh sejak 25 Agustus 2017. Kanan atas: Aung San Suu Kyi kemarin berpidato nasional terkait krisis Rakhine di Ibu Kota Naypyidaw.

Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Dalam pidato selama 30 menit tersebut, Suu Kyi berusaha memaparkan kondisi terkini di Myanmar, mempersilakan perwakilan internasional hadir di negaranya, serta janji memulangkan pengungsi Rohingya melalui proses verifikasi yang bisa dimulai setiap waktu (baca: Poin-poin Penting Pidato Aung San Suu Kyi). Namun, isi pidato Suu Kyi yang mengundang tim internasional hadir langsung di Myanmar selanjutnya dibantah Duta Besar Myanmar untuk PBB Htin Lynn. Ia menegaskan kembali sikap pemerintah Myanmar yang keberatan bekerja sama dengan Tim Pencari Fakta PBB. “Kami

DOKTER BERI SINYAL NOVANTO BISA DISIDIK » Jakarta

26-33°C

Bandung

AFP | YE AUNG THU

PBB: Setop Operasi Militer di Rakhine

AFP | DOMINIQUE FAGET

NEW YORK (HN) Krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, mendapatkan perhatian serius pada Sidang Tahunan Ke-72 Majelis Umum PBB (UNGA), Selasa (19/9). Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak Myanmar menghentikan operasi militer terhadap Muslim Rohingya di Rakhine. Berpidato membuka Sidang Majelis Umum PBB, Guterres menyatakan serius “mencatat’’ sumpah Suu Kyi untuk mematuhi rekomendasi yang tertuang dalam laporan tim pimpinan mantan Sekjen PBB Kofi Annan terkait kewarganegaraan bagi etnis Rohingya. “Namun, perlu saya perjelas, otoritas di Myanmar harus menghentikan operasi militer serta mengizinkan akses kemanusiaan tanpa halangan,’’ kata Guterres. Sebelumnya Tim Pencari Fakta bentukan Dewan HAM PBB pada Maret 2017 menuntut akses penuh untuk menyelidiki krisis kemanusiaan di Myanmar. Tim menuntut bisa hadir di Myanmar guna menyaksikan sendiri secara langsung kondisi di negara tersebut sekaligus mengumpulkan bukti-bukti terkait tuduhan pelanggaran HAM. Bukti dan hasil pengamatan diharapkan menjadi bahan kajian bagi penyelesaian konflik di Rakhine sejak 2012 itu. “Terjadi krisis kemanusiaan serius yang butuh perhatian mendesak sehingga kita harus datang sendiri,” kata Ketua Tim Pencari Fakta PBB Marzuki Darusman, diplomat Indonesia. Tim fokus pada pembuktian dugaan kejahatan kepada etnis Rohingya dan mengumpulkan bukti terkait kemungkinan pelanggaran di seluruh Myanmar. Seruan Guterres dan tuntutan Marzuki tersebut keluar hanya beberapa jam setelah Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berpidato nasional di Ibu Kota Naypyidaw. Untuk kali pertama Suu Kyi berbicara tentang krisis di Rakhine sejak 25 Agustus 2017 yang hingga kemarin, menurut data PBB, memaksa 421 ribu

19-30°C

Semarang

meyakini pembentukan tim itu bukan langkah tepat menyelesaikan krisis Rakhine,’’ ujarnya. Di sisi lain, poin-poin substansial dalam pidato Suu Kyi justru direspon negatif oleh Amnesti Internasional dan Human Rights Watch (HRW). Amnesti menilai Suu Kyi masih “tidak mau tahu seputar kondisi Rakhine’’. Sejumlah organisasi pemantau HAM menuduh militer membakar desa-desa Rohingya sebagai bagian dari “pembersihan etnis’’. Militer Myanmar menyangkal tuduhan ini. Menurut mereka, sasaran operasi hanya militan Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA), yang dijuluki sebagai “teroris Bengali’’ setelah menyerang pos-pos polisi

A2 26-33°C

DILEMA TENAGA HONORER » Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

25-34°C

di Rakhine pada 25 Agustus lalu. Dengan terlibat di pemerintahan sebagai Menteri Luar Negeri dan Penasihat Negara (State Councillor), sejatinya Suu Kyi berperan pula dalam pembagian kekuasaan serta pengaturan tentara. Namun, ia gagal memanfaatkannya. Di tengah krisis termutakhir di Myanmar, sosok Panglima Militer Min Aung Hlaing mendadak muncul sebagai tokoh populer. Ia menabalkan status diri sebagai pembela keutuhan wilayah Myanmar yang diidolakan mayoritas pemeluk Buddha termasuk dari kalangan aktivis prodemokrasi yang sempat digencet selama 50 tahun kekuasaan junta militer sebelum berakhir pada 2011. Sejumlah pengamat meyakini

A3

Denpasar

Berjanji memulangkan pengungsi Muslim Rohingya melalui proses verifikasi yang bisa dimulai kapan saja, sesuai kesepakatan antara Myanmar dan Bangladesh yang diteken pada 1990-an. Belum jelas kriteria verifikasi yang memungkinkan pengungsi bisa kembali ke Myanmar. Kebanyakan pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh tanpa membawa identitas dan perlengkapan, yang sebagian besar hilang atau terbakar saat konflik di Rakhine. Meminta tim pemantau internasional datang dan melihat langsung situasi terkini di Myanmar terkini. Berbagai lembaga yang fokus penyelesaian konflik di Rakhine diundang datang, pergi ke wilayah konflik, dan berdiskusi dengan pemerintah. Berharap dunia internasional memahami kondisi Myanmar dan membantu negara ini mempertahankan integritas wilayah dan tidak terpecah belah berdasarkan agama dan ras.

militer Myanmar “sengaja memanfaatkan krisis Rakhine’’ untuk menggoyang pemerintahan Suu Kyi. Salah satu mata militer telah tertuju ke Pemilihan Umum 2020. Mereka akan berusaha mengalahkan Suu Kyi serta kekuatan prodemokrasi dan pemerintahan sipil pada pemilu tersebut. O AFP | ROSMHA WIDIYANI

BIAYA TOP UP TETAP DIKENAKAN » 23-34°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A5 Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG

Berkaitan Peringatan Tahun Baru 1439 Hijriyah , harian ini TIDAK TERBIT pada Kamis, 21 September 2017. HARIAN NASIONAL terbit lagi pada Jumat, 22 September 2017. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.