Harian Nasional

Page 1

RABU, 21 MARET 2018 | Nomor 1419 Tahun V

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

SPORTS

GENERASI TIGA DIMENSI

POGBA TAK BAHAGIA

»A11

»B17

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

ANTARA | YULIUS SATRIA WIJAYA

Pemerintah dinilai punya banyak cara mengatasi kesenjangan dan kemiskinan untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat.

TAMBANG PASIR DI SUNGAI CILEUNGSI Penambang mengambil pasir di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/3). Pasir hasil penambangan ini dijual ke pengepul dengan harga Rp 100.000-Rp 150.000 per mobil bak terbuka.

PENYELENGGARA PATUT “JEMPUT BOLA” » Jakarta

25-31°C

Bandung

20-30°C

A3

Semarang

JAKARTA (HN) Upaya mengurangi kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan masih perlu mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah. Pasalnya, penurunan tingkat kesenjangan atau ketimpangan serta angka kemiskinan diyakini akan berkontribusi terhadap kebahagiaan yang dirasakan masyarakat Tanah Air. Laporan Kebahagiaan Dunia 2018 yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan, Indonesia menempati peringkat 96 dari 156 negara. Namun, program yang direalisasikan untuk mengatasi kesenjangan dan kemiskinan guna meningkatkan kebahagiaan masyarakat itu dinilai tak cukup melalui pemberian bantuan sosial (bansos). “Program yang direalisasikan harus tepat dan berkelanjutan,” kata Program International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Siti Khoirun Ni’mah kepada HARIAN NASIONAL, Selasa (20/3). Siti menjelaskan, pemerintah seharusnya menyentuh kelompok 1 persen dan 10 persen orang terkaya dengan menerapkan kebijakan pajak secara tepat. Sebabnya, lanjut dia, program bansos yang selama ini diterapkan hanya menyentuh kelompok miskin. Siti berujar, program ini juga masih memerlukan pembenahan menyangkut data agar semua penduduk miskin tercatat dengan baik. “Dengan begitu, bansos bisa tersalurkan efektif kepada orang yang memang membutuhkan. Akuntabilitas juga harus ditingkatkan dan distribusinya harus diketahui publik,” ujarnya. Siti menegaskan, langkah lain yang bisa dilakukan pemerintah IMPOR BERAS DINILAI POLITIS »

22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

yaitu membuka akses untuk meraih pendidikan secara baik dan berkualitas serta lapangan pekerjaan. “Kepercayaan warga akan tumbuh. Mereka akan yakin memiliki kesempatan untuk mendapat hidup lebih baik dan sejahtera,” katanya. KESENJANGAN DI INDONESIA Sumber kesenjangan atau ketimpangan berdasarkan penelitian INFID atas persepsi warga tahun 2017 Penghasilan

71,1%

Penghasilan

62,6%

71,1%

Rumah/tempat tinggal

harta benda

Kesejahteraan keluarga

Kualitas lingkungan dan tempat tinggal

Kesempatan dan tingkat pendidikan

59,4%

52,0% Hukum

45,0%

61,2%

56,6%

54,0%

Keterlibatan dalam politik

48,0% Kesehatan

42,3%

Metode survey kuesioner melibatkan 2.250 responden selama Agustus hingga Oktober 2017 di 34 provinsi. 2.250 responden terdiri dari 1.162 laki-laki dan 1.088 persempuan dan dipilih melalui multy stage random sampling Sumber : INFID

Staf Ahli Bidang Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sonny Harry Budiutomo tak menampik kesenjangan jadi salah satu pemicu masih adanya masyarakat belum merasakan kebahagiaan. Namun, Sonny menyebut Indonesia sudah berada di jalur

A5 Denpasar

Kesempatan mendapatkan pekerjaan

tepat dalam mengatasi masalah kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan. Menurut dia, angka kemiskinan dan kesenjangan Indonesia turun berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik. Sonny menegaskan, pemerintah juga berusaha mengintervensi penanganan dengan sejumlah program. “Orang yang keluar dari kemiskinan diyakini bisa mendapat akses lebih baik pada bidang pendidikan dan kesehatan. Mereka berpotensi meraih masa depan lebih baik.” Sementara, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat optimistis program bansos bisa mengurangi penduduk miskin di Indonesia. Harry berujar, jumlah bantuan perlu ditambah agar penyaluran bansos semakin efektif. Penambahan ini, lanjut Harry, sedang diupayakan oleh Kemensos dengan melakukan kajian secara rinci. Salah satu bantuan yang akan ditingkatkan, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). “Kami berupaya meningkatkannya menjadi 1,5-2 kali lipat sehingga persentase pengeluaran konsumsi per kapita signifikan,” katanya. Pemerintah, Harry menambahkan, juga terus berusaha menyinergikan data penerima bansos. Artinya, penerima harus menerima semua jenis bansos pemerintah. Sebab, Harry mengakui, data penerima sejumlah bansos masih tidak sinergi. Dia mencontohkan, ada anak penerima PKH yang belum mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kemensos berupaya menyinergikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Diperkirakan baru 74 persen anak penerima PKH menerima KIP,” ujarnya. O ALVIN TAMBA

MANTAN PRESIDEN PRANCIS DITAHAN » 26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A10 Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu