Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 21 SEPTEMBER 2018 | Nomor 1559 Tahun VI

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

IRAN vs INDONESIA

JEJAK WISATA KOTA SERIBU BUNGA

MISI MENUJU PIALA DUNIA

» A11

» B17

A

JAKARTA (HN) Rencana uji coba Tilang Elektronik (E-Tilang) dan Electronic (E-TLE) per Oktober 2018 perlu disosialisasikan ke masyarakat secara mendalam, jika ingin program ini berhasil. “Di era teknologi seperti sekarang ini, masyarakat dimudahkan dengan berbagai cara. Agar program ini tidak mubazir, harus ada sosialisasi masif dengan terjun langsung ke masyarakat,” kata Ketua Presidium Indonesia (ITW) Edison Siahaan kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (20/9). Menurut Edison, penerapan program ini jangan sampai berhenti kepada persoalan hulu semata, sedangkan permasalahan hilir tidak tersentuh. “Kemacetan, kesadaran masyarakat, dan angka kecelakaan, misalnya, jangan sampai dilupakan. Ini perlu diperhatikan agar E-TLE tidak menjadi erotic target location error,” ujar dia. Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno sependapat, sistem ini perlu diuji coba lebih dahulu. Dia berharap, penerapannya kelak jangan sampai justru merepotkan pengguna jalan. “Ini sudah dibahas sejak 10 tahun silam. Bagaimana penerapannya, baik atau malah banyak masalah, kita perlu lihat setelah uji coba,” katanya. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Jakarta Nirwono Joga berpendapat, ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan sebelum sistem ini diberlakukan. Sebagai contoh, data nomor kendaraan harus terintegrasi dengan alamat pemilik sesuai kondisi kepemilikan. “Apakah sudah dipegang, itu perlu diperhatikan. Sebab ini berkait dengan sistem. Selain itu, polisi perlu mengecek kondisi lapangan dan alamat yang tertera di Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Perlu pula sinkronisasi data BPKB dengan STNK,” ujar dia. Menurut Nirwono, hal

HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Para pengendara kendaraan bermotor berhenti saat lampu traffic light berwarna merah di perempatan kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (19/9). Polda Metro Jaya bulan depan menguji coba pemberlakuan Tilang Elektronik dan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di sepanjang jalur Thamrin hingga Sudirman, Jakarta.

PENERAPAN E-TILANG & E-TLE

tersebut bukan perkara mudah karena perlu banyak waktu dan anggaran besar. Kepala Ditgakum Korlantas Mabes Polri Kombes Pol Herry Sasongko menginformasikan, ada perbedaan E-Tilang dengan E-TLE. E-Tilang berbasis aplikasi yang digunakan petugas untuk menindak pelanggar. Saat ini, E-Tilang yang dimulai sejak 2016 dan berjalan sejak 2017 sudah diberlakukan di seluruh Indonesia. Penindakannya dilaksanakan langsung di tingkat Polda dan Polres. E-TLE dicanangkan Polda Metro Jaya demi penegakan hukum didukung CCTV untuk mengambil gambar plat pelanggar dan terkoneksi di ruang kendali. CCTV itu sudah terpasang di

RATUSAN POLISI KAWAL CAPRES-CAWAPRES SAAT KAMPANYE » Jakarta

25-31°C

Bandung

20-30°C

Semarang

22-32°C

A3 Yogyakarta

empat lokasi. “Untuk sosialisasi, kami tidak bekerja sendirian. Tupoksi lain seperti Dishub di seluruh wilayah juga ikut turun langsung,” katanya. Herry menjelaskan, cara kerja E-Tilang terkait penindakan dilakukan dengan aplikasi yang dibawa petugas. Petugas memasukan data tilang di aplikasi itu berupa nomor telepon. Setelah itu pelanggar mendapatkan nomor pembayaran tilang. Selanjutnya pelanggar membayar denda di jaringan perbankan yaitu BRI. “Setelah itu, pelanggar bisa mengambil barang bukti sitaan (SIM atau STNK) tanpa harus ke persidangan. Denda maksimalnya Rp 500 ribu,” tutur dia. Mengatasi salah satu per-

soalan yaitu pelanggar bukanlah pemilik kendaraan yang dikendarai atau tangan kedua, dia menyarankan untuk segera balik nama. “Sebab kalau ada pelanggaran yang dihubungi adalah alamat di nomor kendaraan,” ujar Herry. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan, penerapan E-TLE sudah siap dan sosialisasi kepada masyarakat sudah disampaikan. “CCTV buatan China ini mampu memantau sejauh 10 meter. Kami harap, dengan adanya E-TLE bisa mendorong kemajuan penegakan hukum berlalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kita lihat nanti uji cobanya bagaimana,” katanya.

Surabaya

26-35°C

Denpasar

E-TLE: Pengawasan menggunakan CCTV Penindakan memalui pesan singkat Berlaku untuk Nomor Plat B POIN PELANGGARAN: Melanggar marka rambu lalu lintas Pelanggaran batas kecepatan Pelanggaran arus Menerobos lampu merah Mengemudi secara ugal-ugalan Masuk ke jalur kendaraan umum khusus (busway) Muatan berlebihan Tidak menggunakan sabuk pengaman atau helm bagi pengguna sepeda motor KENDALA POLRI: Kesadaran lalu lintas minim Kendaraan yang belum dilakukan balik nama pada STNK Sumber: Mabes Polri/Berbagai Sumber

BERITA TERKAIT DI HALAMAN

» A2

O TEGAR RIZQON ALFIAN

DISTRIBUSI KUR RAWAN DISELEWENGKAN » 23-32°C

E-TILANG: LANG: ugas dengan sistem Pengawasan oleh petugas aplikasi Penindakan dilakukan langsung di lapangan menggunakan aplikasi android Berlaku di seluruh wilayah hukum Indonesia

A5

26-35°C

SHINZO ABE KIAN BERAMBISI REVISI KONSTITUSI » Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

A10 Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu