Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 21 AGUSTUS 2014 | Nomor 339 Tahun I

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

» C25

Ketika Sejarah Lepas dari Kepentingan

A

Hubungi Call Center kami untuk info lebih lanjut : Hotline: 0804 1 778899 | Phone: 021 - 637 98000 | Email: agent.info@lionexpress.co.id

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

PERIZINAN UMKM AKAN DIGRATISKAN » A7

ISRAEL MENYERANG GAZA LAGI » A16 MUELLER: I LOVE BAYERN » B17

Putusan MK Harus Jernih JAKARTA (HN) Sidang terakhir Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden 2014 dengan agenda putusan digelar, hari ini. Mahkamah Konstitusi (MK) diharapkan mengeluarkan putusan berdasarkan pemikiran jernih mengingat para pihak memiliki bukti. “Apapun putusan MK pasti menyulut suhu politik kian memanas. Harapan kita tentu MK jernih berpikir,” kata Direktur Political Communication Institute (Polcomm Institute) Heri Budianto dalam diskusi bertema ‘Menanti Keputusan MK’ di Jakarta, Rabu (20/8). Menurut Heri, jika penjaga konstitusi itu mengabulkan permohonan Prabowo-Hatta dipastikan menimbulkan ketidakpuasan kubu Jokowi-JK dan sebaliknya. “Pasti memanas karena kubu Prabowo-Hatta masih akan menggunakan manuver politik ke depannya untuk menyeimbangkan pemerintahan, jika JokowiJK yang menang,” ujarnya. Heri berpendapat, ancaman di parlemen akan memberatkan pemerintahan Jokowi-JK mengingat Koalisi Merah Putih mendominasi. Dia memrediksi, jika Ketua MPR dan Ketua DPR tidak diperoleh pasangan nomor urut dua, maka pemerintahan bisa tak selesai dalam waktu lima tahun. “Pertarungan politik akan terus berlangsung dan ini yang tidak diinginkan masyarakat kita,” kata pengajar Ilmu Politik Universitas Mercu Buana Jakarta itu. Terkait posisi MK, Heri menilai tidak bisa ditebak apa yang berada di benak para hakim konstitusi. “Hal yang perlu diwaspadai, putusan MK berujung chaos. Cara-cara seperti itu jelas Jakarta

24-32° C

Bandung

HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN

Hasil sidang PHPU Presiden 2014 diprediksi berdampak politik luar biasa.

Anggota kepolisian berjaga di halaman Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu (20/8). Sedikitnya 22 ribu personel Polri dikerahkan guna mengamankan jalannya sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden 2014 yang digelar hari ini.

tidak dewasa. Secara psikologis, masyarakat sudah enggak ingin lagi ada proses-proses semua ini,” katanya Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo senada. Apapun putusan MK, kata dia, memunculkan dampak politik luar biasa. Hal itu memungkinkan karena sengketa yang terjadi saat ini merupakan rangkaian proses panjang dan telah melalui berbagai dinamika politik. “Peta politik pascaputusan MK bisa jadi akan ada eskalasi. Akan terjadi unjuk rasa terus-terusan, jika MK tak mengabulkan gugatan Prabowo-Hatta. Namun,

22-32° C

Semarang

23-33° C

Yogyakarta

jika MK memutuskan pilpres diulang, kubu Jokowi-JK yang selama ini kelihatannya diam bisa mengadakan gerakan lebih besar,” ujarnya dalam diskusi bertajuk ‘Mencermati Putusan MK dan Dampak Politiknya’ di Jakarta. Menurut dia, Pemilu Presiden 2014 diwarnai dinamika politik sangat masif. Sebagai contoh, kampanye hitam hingga penarikan diri Prabowo-Hatta saat rekapitulasi suara di KPU. Lalu, aksi massa mengepung KPU sampai isu penculikan komisioner penyelenggara pemilu itu. Namun, Karyono melihat sudah ada satu persepsi publik siapa presiden RI 21-32° C

Surabaya

22-33° C

Denpasar

terpilih. Jika putusan MK berbeda dengan logika publik. Dikhawatirkan muncul kekecewaan luar biasa dari masyarakat. “Jauh sebelum persidangan di MK, Jokowi-JK sudah dinyatakan sebagai pemenang versi lembaga survei. Hasil quick count juga tak berbeda jauh dengan real count KPU. Logika publik mengatakan pemenang pertarungan adalah Jokowi-JK,” tuturnya. Ketua Formamma Arnold Thenu juga memrediksi, putusan MK tak akan banyak mengubah hasil pemilu karena beberapa gugatan Prabowo-Hatta tak diperkuat penjelasan para saksi di persidangan. “Kalau tuduhannya 23-31° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

terstruktur, semua elemen bisa kena mulai RT, kepala desa, bupati, gubernur, bahkan presiden. Tapi hal ini tidak terlihat dalam penjelasan,” katanya. Menurut Arnold, tuduhan terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif juga tidak bisa dijelaskan secara rinci oleh para saksi dipersidangan. “Para saksi tidak mampu menjelaskan secara maksimal perencanaan yang dilakukan kalau bicara sistematis. Kalau ada tuduhan kecurangan secara masif, seharusnya jarak perolehan suara antara 10-20 juta.” O HERMAN SINA | RIZAVAN S THORIQI

» Berita Terkait di Halaman A2 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.