KAMIS, 21 MEI 2015 | Nomor 598 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Asal Beras Plastik Ditelusuri
Pertanian Organik vs Konvensional
»A7
»C25
A
B17
GELIAT TRANSFER KLUB JUARA
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Waspadai Agen Umrah Nakal
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Ribuan jamaah menjadi korban penelantaran travel culas tiap bulannya.
Masjid Istiqlal Berbenah Petugas membersihkan pilar Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (20/5). Masjid Istiqlal mulai berbenah menjelang bulan Ramadhan yang jatuh pada Juni mendatang. Jakarta
26-32° C
Serang
24-33° C
Bandung
21-31° C
Semarang
24-33° C
Yogyakarta
JAKARTA (HN) Tingginya minat masyarakat Indonesia berumrah tampaknya menjadi ‘ladang subur’ bagi penyelenggara culas. Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), misalnya, terdapat ribuan jamaah umrah yang terlantar tiap bulannya. Baru-baru ini, kondisi serupa harus dirasakan sebanyak 49 jamaah. Berniat menunaikan umrah melalui jasa Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI), tapi penelantaran justru yang diterima. Salah seorang jamaah, Anzar Rasyid menuturkan, usai menjalankan ibadah umrah, ia dan puluhan rekannya harus tertahan di Arab Saudi. Penyebabnya karena pihak hotel menahan kartu paspor lantaran tagihan biaya makan dan penginapan yang belum dibayarkan. Ia curiga hal tersebut menjadi praktik culas yang dilakukan bekerjasama dengan penyedia jasa layanan umrah. Padahal, ia dan 48 rekan lainnya telah membayar seluruh biaya melalui JMBI. “Kami sudah membayarkan semua kebutuhan sampai pulang ke Tanah Air kepada travel,” kata Anzar kepada HARIAN NASIONAL saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (20/5). Mulanya, ia mengaku mendapat penawaran untuk melangsungkan umrah melalui JMBI. Banyaknya promosi dan murahnya biaya yang dibebankan membuat ia tertarik. Tapi, gelagat penelantaran sudah mulai terasa ketika penyedia jasa mengaku kehabisan uang untuk memberikan pelayanan. Alasannya, kata Anzar, karena biaya yang dibebankan terlampau murah. Kondisi itu yang ia nilai membuat JMBI tak sanggup menanggung seluruh biaya jamaah. Padahal dari Januari hingga Maret 2015, perusahaan travel itu telah membawa rombongan jamaah umrah tanpa kendala. Hal tersebut ia ketahui karena ada saudara yang menggunakan jasa JMBI. Tapi, kata dia, belum lama ini pembayaran yang ditanggungkan kepada JMBI kepada pihak penyelenggara umrah yang menjadi perwakilan di Mekkah tersendat. “Dua bulan terakhir, pembayarannya mulai seret. Akibatnya utang menumpuk dan kami yang jadi korban,” tuturnya. 24-32° C
Surabaya
25-34° C
Hujan Lebat
Sampai berita ini ditayangkan, Anzar dan 48 rekannya masih tertahan di hotel sembari menunggu kejelasan. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, lemahnya pengawasan terhadap bisnis umrah membuat agen nakal bebas beroperasi. “Masyarakat juga tidak rasional dengan membeli paket umrah yang harganya tidak masuk akal. Contoh ada travel pasang harga Rp 12 juta, termasuk hotel dekat masjid di Mekkah dan Madinah. Mereka yang sudah biasa umrah tahu ini mustahil, apalagi di high seson,” tuturnya. Terkait persoalan 40 WNI yang terlantar, pihaknya telah menugaskan KJRI di Jeddah untuk mengusahakan pengembalian paspor. “Dari keterangan para jamaah, mereka siap membeli tiket sendiri.” Bahkan, KJRI Jeddah telah menyiapkan strategi guna menangkap pelaku perwakilan travel di Mekkah yang berlaku culas. “Identitasnya sudah dikantongi,” kata Iqbal. Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk tak lantas memberikan izin kepada travel umrah. Menurut dia, Kemenag harus mendata biro mana saja yang acap bertindak culas. “Kemudian jika ditemukan pelanggaran hukum, harus cepat ditindak dan diberi sanksi tegas, sehingga jamaah tidak ada yang dirugikan,” katanya. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil mengaku telah menghubungi JMBI. “Kami katakan tidak mau tahu urusan finansial Anda (JMBI). 49 orang yang ada di Arab Saudi harus diselesaikan. Prioritas kami jamaah pulang dulu. Baru setelah itu akan diberikan sanksi,” ujarnya kepada koran ini. Mengantisipasi kejadian serupa terulang, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi perihal biro umrah yang dapat dipercaya. Apalagi, dalam catatannya, ada sebanyak 655 travel yang menawarkan jasa. Saat HARIAN NASIONAL mencoba menghubungi Komisaris JMBI Noor Jannah, tak ada tanggapan yang diberikan. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, ia tak memberikan respons. Begitu juga ketika dikonfirmasi dengan pesan singkat. O WAHYU NUGROHO | DION B ARINTO Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG